Sandra :: 4

98 1 0
                                    

" mama, ini kotak apaan? " tanya gue melihat kotak putih dimeja makan yang menurut gue itu adalah kotak makanan atau kue yang biasanya ada di arisan-arisan gitu..

" udah tau nanya. " celutuk mama sambil membaca majalah fashion-nya.

Hah? Mama tau? Mama bukan cenayang kan?

" udah makan aja, itu ada kue bolu kesukaan kamu loh " kata mama melirik kotak kue.

" emang dari siapa sih ma? " gue mulai membuka kotak kue dan benar. Kue kesukaan gue, gue memotong bagian dan melahapnya.

" depan rumah kita, syukuran rumah baru, baru ditempatin tujuh hari, jadi bari tadi selesai acaranya. " gue memanggut-manggut tanda mengerti.

Memulai aksi. Ngerti gak? Liat aja.

Gue duduk sebelah mama di sofa yang tersisa, mulut gue, gue buat mengerucut. Mama yang merasakan perbedaan ekspresi wajah gue, menaruh majalah dan menatap gue dalam-dalam.

" kamu? Kenapa? "

" Papa, ma. " okey, Sandra. Rolling and ACTION!

" ke-kenapa? " gue tersenyum dalam hati.

" Papa gak ngabarin aku selama beberapa hari ini ma.. " gue memeluk mama dan menangis, good job, San.

" hiks.. hiks.. " gue masih memeluk mama. Dan mama masih terdiam, entah mau komentar tapi malu. Oh, ayolah Ma, peka dikit. Jangan dingin.

" hiks.. hiks.. " mama masih terdiam, ih! Nyebelin!

" memang urusan sama mama apa? " speechless. Mama nyelekit amat omongannya. Gue melihat mama yang masih dengan tampang dinginnya. Papa kuat banget sih ngehadepin mama?

" Mama! Mama tuh tega sama papa dan aku! " habislah kesabaran gue!!

" kenapa San? "

" Mama tuh enggak peka apa!? Papa cinta mati sama Mama! Kenapa Mama gak pernah mau denger penjelasan Papa dulu sih? Apa salah? Aku juga mau Papa sama Mama balikan! " gue beneran nangis, kena batu. Gue berjalan lari ke kamar yang ada di lantai dua.

Gue menangis tersedu-sedu di bantal. Kenapa papa bisa kuat banget sih ngehadepin mama? Gue kasian sama Papa yang tersiksa! Gue juga tau kok pernikahan mama dan papa karna perjodohan. Gue sangat tau itu. Dan gue tau dari papa.

Bahkan saat cerita itu, papa nangis! Gue bingung sama Papa dan Mama. Kalau menurut novel yang gue baca nih, biasanya Cowok yang dingin bukan cewek kayak mama!

Gue merasa ada yang mengelus rambut gue. Pasti mama. Tau ah gue masih sebel!

" sayang.. Maafin mama ya? " gue masih diem.

" mama tau kok mama salah, abis mama gak tau, bingung harus bales apa. " mama masih setia mengelus rambut gue

" Tapi, kenapa mama gak mau nerima papa lagi sih ma? Kasih aja ruang buat papa buat ngejelasin. Aku, anaknya. Bahkan bisa ngertiin Papa.. " gue terisak-isak sambil terduduk.

Mama menarik gue kedalam pelukannya yang lembut seorang ibu.

" mama udah sering kok, bahkan mama udah tau sedetail-detailnya kalau papa kamu gak salah... "

" terus kenapa mama malah benci papa? Kenapa mama ceraiin papa? Apa mama sengaja? Apa mama punya pacar? Apa aku bakal punya papa baru? Apa-- "

" bisa gak kamu gak keikutan papa yang suka motong pembicaraan orang lain? " mama melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Gue cemberut.

" yaudah lanjut ma, "

" Sandra, mama tuh baru denger penjelasan ini dari papa kamu-- "

SandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang