Prologue

178 7 3
                                    

Di halte bus yang sudah gelap dan sepi, seorang gadis tengah menelpon seseorang dan menangis.

" Mama.. Mama dimana? Aku di halte depan komplek. Hiks, hiks, gelap ma, di komplek mati lampu. " gadis itu tetap menangis tersedu-sedu

" lagian mama lama banget sih pulangnya, aku sengaja keluar rumah. Aku takut mama.. "

" hiks.. Hiks.. Gak mau pulang, takut ma.. Aku tunggu mama.. "

" TITIK ma! " gadis itu menatap layar iPhone nya gemas dan kesal, lalu menekan lingkaran merah tanda mematikan telepon

" hiks.. hiks.. " ia melihat jalanan yang sepi dan gelap akibat mati lampu.

Ia melihat laki-laki yang berjalan dengan bermuka tak bersinar. Alias gak keliatan.

Ia semakin takut..

" hiks.. hiks.. " ia terisak

" woi, siapa tuh? " laki-laki itu menyahut melihat ke halte bis, dan berjalan lebar.

" lo.... Kuntilanak? " Laki-laki itu berjarak 100 meter dari gadis itu

" enak aja lo! Hiks.. Hiks.. " gadis itu masih tetap tak bisa melihat wajah si laki-laki karna gelap

" cengeng. Lo ngapain disitu? Kasian gue kalau ada yang jantungan lewat sini terus denger lo nangis. Hihhh.. "

" Sono pergi! Jangan ganggu gue! Kalau gue gak ketakutan gue tonjok lo! "

" wis, kayak bisa aja lo. "

" emang gue bisa! Hiks.. Hiks.. "

" cemen.. "

" PERGI SONO!! " teriakan gadis itu sontak membuat si laki-laki takut dan meninggalkan si gadis tersebut..

=Sandra=

Hai hai! Aku bawain cerita baru, sorry ya untuk Love You April nya dihapus, abis kurang mendukung, silent reader nya sih makin banyak.. Huhuhu..

Vomment yaa!

SandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang