shabahal khair

158 27 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Maaf jika banyak typo
Happy reading
****

"Morning cil, tumben nunggu nya di depan gang? Biasanya di suruh jemput depan rumah" tanya Riki.

"Cerewet, ada tamu gue malu, udah ah bacot buru jalan" ucap Aisya kasar.

"Mana nih anaknya bunda yang pindeim dan ramah" cibir Riki.

"Udah buru, mau nyalin catetan nih"

"Emang ada pr?"

"Adalah, udah kelas 12 malah santai Mulu Lo"

"Conteki ya"

"Gampang"

*
*
*
*

"Good morning Aisya buka cadarmu" plak!
Sontak Dita mendapatkan pukulan di lengannya.

"Kasar banget sih pacar Riki?!"

"Pacar-pacar darimana coba, ogah juga sama memble" aisya memilih meninggalkan dua orang yang tadi bersamanya.

Brak!

"Astaghfirullah!!! Aisya gausah gedor-gedor" tegur Asahi selaku ketua kelas.

"Pinjem catetan SA, kemarin dispen nih ga sempet nulis"

"Nih" asa memberikan bukunya pada teman bangkunya itu.

"Emang dirumah ga sempet apa?"

"Lupa minta contek tadi malem"

"Pr MTK udah?"

"Udah dong"

Brak! Aisya terjingkat ketika Riki menggedor mejanya.

"Ya ampun Saha ini teh, gelod sia?!!" Kan logat Sunda nya keluar "ih maning bikin gelo"

"Ngomong apa sih mbak?, Mana contekannya "

"Nih" Aisya melempar buku MTK nya sembarang.

"Makasih geulis"

"Geli dih"

*****

Yah kayak gitu lah gambaran sekolahnya Aisya, kayak anak-anak SMA pada umumnya, apalagi persiapan untuk menuju ulangan dan lain sebagainya semakin dekat.

Katanya sih mau ke universitas tapi bundanya ga ngijinin, mending jadi guru ngaji atau pramugari aja, yah Aisya sih ga terima, mau bagaimanapun dia tetap mau mengejar karir.

Gaenak kan kalau mimpi terhambat karena tuntunan orang tua juga.

Sampai dimana hari kelulusan, Aisya mendapat gelar siswi terbaik, disana dia mendapatkan beasiswa ke luar negeri, setuju aja sih , tapi akhlaqnya yang less jadi khawatir nomor satu si bapak Susilo.

Apalagi anaknya masih manja dan ngalem, bingung ini teh mau ngijinin atau engga.

"Ih ayah! Masa ais dapet beasiswa ga di ambil?! Mubadzir tau"

المسئولية (TANGGUNG JAWAB) (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang