Aku ingin mengenalkan seseorang, yang memiliki mata teduh. Bersamanya, waktu berputar lebih cepat dari roda kendaraan. Seseorang yang empat tahun ini mengajariku caranya merayakan cinta. Hal yang sebelumnya tak pernah bisa tersorai.
Jika ia adalah warna, maka ia adalah jingga. Warna senja indah yang menghantarkan kita pada jam-jam kembali ke rumah. Ya, bersama dengannya adalah pulang bagiku. Perasaan diterima, menjadi diri sendiri dan utuh.
Tentu aku pun mengakui bahwa manusia tidak pernah ada yang sempurna. Tapi dimatanya, kekuranganku tak pernah jadi soal. Aku melengkapinya, ujarnya tiap hari dari hari pertama kami bertemu hingga seribu empat ratus enam puluh hari kami lewati.
Bagaimana tidak, bersamanya aku merasakan kelima bahasa cinta. Ia memberiku segala bentuk cinta. Kudoakan ia senantiasa sehat dan ada, agar cintanya selalu bisa kurasa.
Kehidupan sering membawaku ke kisah menyedihkan, tapi ia tak pernah punya opsi meninggalkan. Ia justru hadir dan menawarkan pelukan. "Tak apa, kita hadapi ini bersama." Ucapnya lembut membuatku kembali hidup.
Tak jarang ia bisa mengerti isi kepalaku lebih dulu, bahkan sebelum diriku sendiri selesai menyimpulkannya. Hadirnya kerap menjadi bara api, yang hangat untuk rumit kepalaku yang beku dan kedinginan.
Aku bisa merasakan cinta, hanya dari binar matanya saat menatapku bicara. Aku bisa jatuh cinta, hanya karena ia selalu memperhatikan hal sederhana yang aku suka atau hal kecil yang kerap membuatku marah. Aku kerap jatuh cinta lagi dan lagi, hanya karena ia tak pernah absen mengapresiasi ceritaku meski hanya cerita biasa, mungkin tentang aku yang seharian menyikat kamar mandi, atau aku yang sibuk dengan hobi baruku menyulam, atau game yang baru saja aku instal bahkan cerita penuh air mataku tentang alur drama yang baru saja aku habiskan.
Ia adalah telinga untuk ceritaku yang tak ada habisnya. Dan seperti itulah ia, tak pernah habis kujelaskan hanya dengan satu halaman.
Kuselipkan doa terdalamku, semoga Tuhan merestui cinta yang indah ini. Dan berkenan menyatukan kami dalam segala universe yang Ia ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Cara Merayakannya
RomanceAku kembali, setelah kujadikan tempat ini rumah tua yang tak berpenghuni. Aku memilih untuk mengabadikanmu di sini. Aku merasa, aku sedang lahir kembali. Dari kisah jatuh cinta, dan caramu mengajariku merayakannya. Dari sebuah kisah indah dimana tia...