3|| XABIER!!

396 18 0
                                    

"kakak gak pulang?" Tanya Finley pada Xavier yang sibuk mengotak-atik laptop miliknya di meja belajar. Xavier diam, kemudian beranjak dan melangkah kearah Finley.

"Ceritanya, ngusir?" Tanya Xavier dengan alis yang diangkat satu, dan senyum jahilnya. Finley mendengus, ia memukul pelan kepala Xavier, membuat kekasihnya itu meringis kecil.

"Enggak! Aku cuman nanya." Xavier mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah-olah dia paham. Xavier kembali duduk di sebelah Finley, menatap Finley dari samping.

"Turun yuk!" Ajak Finley, karena ia sedikit salah tingkah dilihat begitu intens-nya oleh Xavier. Xavier mengangguk mengiyakan, ia kembali beranjak, kini bersama Finley didepannya.

Turun dari lantai atas, Xavier disambut dengan sepasang suami-istri. Umm, apa mungkin di sebut istri-istri?

"Siapa nak?" Tanya bunda Finley. Finley mengerjap, kemudian dia tersenyum cerah. Ia menoleh kearah Xavier, lalu mulai memperkenalkan Xavier pada mommy dan bunda-nya.

"Kenalin Bun, namanya Xavier. Mommy kenalin ini Xavier. Dia kakak kelas Finley, sekaligus ketua OSIS." Xavier tersenyum tipis kearah kedua wanita yang saat ini menatapnya. Jujur ia sedikit terkejut mengetahui bahwa kedua orang tua Finley adalah seorang wanita. Apa dia tidak menyimak waktu Finley bertanya soal mommy dan bunda-nya yang tidak ada di rumah, pagi tadi? Sebelum mereka pergi kencan?

"Duduk sini nak." Xavier mengangguk sembari mengikuti perintah dari wanita yang memanggilnya tadi. Setelah Xavier amati, wanita yang dipanggil mommy oleh Finley itu wajahnya tegas, cantik, namun juga tampan secara bersamaan. Sedangkan wanita yang dipanggil bunda oleh Finley cenderung cantik, elegan, anggun, dan imut.

"Dari keluarga mana?" Tanya mommy Finley yang tepat ada didepan sofa yang diduduki Xavier dan Finley. Finley diam, bukan karena apa, tapi setahunya tidak ada murid yang tau Xavier dan Xabier itu berasal dari keluarga mana.

"Saya Xavier Cole Ryder. Ayah saya bernama Xackery Aur Ryder." Mommy Finley yang tadinya bertanya langsung diam, dia menatap langsung kearah anaknya yang menatap bingung kearahnya.

Kemudian mommy Finley kembali menatap Xavier, kini wajahnya terlihat biasa saja. Bunda Finley pun begitu, membuat Xavier bingung. karena jika ada yang mendengar nama akhirnya, semuanya pasti terkejut dan bergetar.

"Jujur mommy terkejut, Mommy tidak nyangka, ternyata kamu anak dari kery." Timpal mommy Finley dengan diiringi tawaan. Finley diam saja tak ikut menimbrung, dia bingung hehe.

"Mommy kenal Daddy saya?" Tanya Xavier canggung. Wanita itu mengangguk, ia tersenyum tipis kearah Xavier.

"Tentu saja. Dia teman saya sejak zaman masih menjadi embrio. Dia menghilang selama 2 tahun belakangan ini." Xavier mengerjap, ia mengangguk kecil. Nanti dia harus tanya dengan Daddy-nya, apa ini teman masa kecil Daddy-nya yang sering ia ceritakan? Atau bukan?

"Lain kali mommy akan adakan makan malam. Keluarga kamu, sama keluarga mommy." Xavier mengangguk saja, dengan senyum di bibirnya. Tak sulit, karena lewat jalur sang ayah.

"Sebelum itu kenalin ini bunda Finley. Fina Alfa Raimond. Saya sendiri Febrio Al Raimond. Panggil bunda sama mommy saja." Xavier mengangguk, dalam pikiran mencoba mengingat nama marga yang terdengar familiar.

"Sudah mom, Aku sama kak Xavier mau tidur. dadah mommy, bunda! Kalau desah jangan keras-keras ya!" Febri mendelik kesal kearah sang anak, sedangkan Finley ia sudah melengos pergi dengan Xavier yang ia seret.

"Sayang besok lagi ya? Aku capek banget.." Febri menoleh kearah sang istri, ia mengangguk sembari mengelus surai istrinya yang sangat lembut.

....

•XAVIER• [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang