'Brak!!!!'
Finley, Gibran, Arthur, dan Xabier menoleh kearah pintu kelas, begitu juga dengan teman-teman sekelas mereka. Bisa Finley lihat seorang gadis yang tergesa-gesa menuju kearahnya.
"FINN!!! GAWAT! ADA RAPAT DADAKAN!" Alis Finley menukik, ia tak paham sungguh. Rapat dadakan? Bukannya itu biasa? Maksudnya.. mereka sudah sering mendapatkan kabar rapat dadakan.
"Apa sih? Santai aja kenapa? Orang biasanya juga rapatnya dadakan!" Gadis itu menggeleng ribut, kita panggil dia Ara. Sang ketua kedisiplinan.
"GAK BISA! KETUA JUGA IKUT RAPAT SEKARANG!" Finley melotot, ia balik mencengkram lengan Ara lalu menariknya cepat untuk datang keruang OSIS.
Memang, Finley belum tau siapa ketua OSIS mereka. Tapi kakak kelasnya yang bergabung di OSIS pasti tau. Dan menurut yang Finley ketahui dari mereka, ketua OSIS mereka itu kejam, disiplin, telat 1 detik hukuman gak tanggung-tanggung.
Finley Hendy Raimond, salah satu anak populer seantero sekolah. Dia dijuluki sebagai cute boy disekolah. Walau begitu, Finley juga menyandang anak 'pembolos' disekolah.
'Cklek'
Finley membuang nafas kasar, ia baru masuk kedalam ruang OSIS tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Hey! Mana sopan santun mu?" Tubuh Finley menegang kala mendengar perkataan itu dari seseorang, dengan nada dingin nan tajam.
Finley mengangkat wajahnya, seketika pandangannya bertemu dengan mata tajam berwarna merah gelap didepannya. Memang, tak semua orang memiliki mata berwarna merah, tapi sosok itu istimewa.
"M-maaf kak... Tadi kita dapat kabar bahwa ada rapat, jadi buru-buru kemari.." alis sosok itu menukik tajam, Finley meneguk ludahnya kasar. Namun tiba-tiba..
'Plak!'
"Biarin Napa Vier! Anak baru itu. Jabatannya sekretaris." Xavier, sosok itu mengelus belakang kepalanya yang dipukul oleh temannya sendiri. Teman dekat, karena selain teman-teman yang tidak dekat dengannya hanya berani berbicara, tidak bermain fisik.
"Lo yang kasih dia jabatan nest? Lo tau seberapa banyak dia bolos? Are you crazy?" Ernest, sosok itu hanya tersenyum tipis mendengar nada sahabat kecilnya yang begitu tajam dan terkesan marah. Yah, memang marah lol.
"Oh, come on boy. Kau lihat dia? Meski dia seperti itu, tapi hasil kerjanya Prefect!" Finley hanya diam, sampai bisa ia lihat satu sosok yang melambai kearahnya menyuruhnya untuk duduk disamping sosok itu.
"Cih. Awas saja tak becus." Ernest tersenyum mendengarnya. Xavier itu selalu seperti itu guys, author juga gak tau kenapa.
Xavier Cole.Y. indentitas nya tidak pernah diketahui disekolah, bahkan teman-temannya sekalipun, kecuali Ernest. Xavier termasuk anak populer karena tampangnya yang tegas, dan sifatnya yang dingin. Cool boy? Yap. dia juga disiplin tingkat akut, dan dia sangat, sangat, sangat, mencintai kebersihan.
Ernest Fin.V. identitas juga sama sekali tidak diketahui, dia teman.. ralat! Sahabat dari kecil Xavier, makannya kenapa keduanya bisa saling terbuka, bahkan mereka tau siapa diri mereka masing-masing.
"Sudah berkumpul semua?" Ini yang berkata Ernest. Harus kalian ketahui bahwa Xavier itu irit bicara, kecuali dengan keluarga dan sahabat kecilnya.
"Sudah kak." Ernest mengangguk lalu tersenyum tipis. Ia sudah lelah memimpin, makannya ia membawa sahabatnya ini dengan satu ancaman.
Rapat dimulai, dan semua disana menyimak dengan serius. Apalagi Finley yang nantinya akan membuat Edaran camping untuk siswa-siswi kelas 10 sampai 12.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
•XAVIER• [MPREG]
AcakXavier Cole Ryder. anak dari mafia kejam yang tak beraturan memberantas siapa saja yang menghalanginya. Xavier sendiri memiliki kepribadian yang disiplin, dan tegas, dan tak kalah kejamnya dari sang ayah. tapi semua itu sirna ketika sosok yang berna...