Sesuai judul bagian ini. Gue mau ngajak kalian untuk kenal dulu sama gue!. Karena cerita kali ini, gue tulis berdasarkan perjalanan dan pengalaman hidup gue.
Nama gue di akta kelahiran sih Muhammad Alif Miftahul Rizqi Zain, tapi gue lebih seneng dipanggil Miftah. Gue tau... Nama gue kaya kereta api, panjang. Gue seorang intuiting introvert, bergolongan darah O. Yaa untuk beberapa yang paham, ini informasi menarik atau paling tidak bisa menggambarkan gue seperti apa orangnya.
Gue lahir di keluarga menengah "ke samping"... Ya "ke samping", soalnya kalau "ke bawah" takut malah beneran kejadian karena gue seolah gak bersyukur.
Gue seneng belajar apa aja, seneng ngobrol, seneng fotografi, seneng main game. Kerjaan gue... Gue seorang manusia dengan sejuta profesi. Pokoknya apa aja gue kerjain selama halal.
Kita gak pernah bisa memilih mau lahir di keluarga seperti apa, dari orangtua seperti apa. Gue juga gak tau... Kurikulum seperti apa yang gue sepakati sama Allah dan hal indah di episode hidup gue yang mana, yang buat gue setuju untuk akhirnya jadi salah satu dari miliaran juta sel spermatozoa yang lahir ke dunia dan jadi manusia. Tapi, kalau gue denger cerita nyokap sebelum gue lahir sampai gue ngalamin sendiri "hidup itu" ketika gue mulai bisa mengingat hal-hal di sekitar gue... Rasanya gue mau ngomong "I'm not crazy, I just born in an insane world".
Terlahir prematur dan saat gue ada di kadungan nyokap gue usia 4 bulan, nyokap gue harus operasi usus buntu. 2 hal itu salah satu faktor fisik gue agak rentan sakit. Ketika gue usia 3-4 tahun dan gue mulai bisa mengingat kejadian di sekitar gue, gue sering banget liat bokap dan nyokap gue berantem bahkan yang melekat di salah satu ingatan gue adalah... Di salah satu malam, ada kejadian ributnya bokap nyokap gue itu sampai nyokap gue bawa-bawa pisau. dan kejadian mencekam itu masih keinget jelas di ingatan gue. Malam-malam, hujan deras berpetir, listrik mati, di sela-sela kilat-kilat petir itu ada kejadian nyokap gue mau coba bunuh diri dan coba digagalin sama bokap gue. Ya, itu salah satu ingatan buruk yang gak pernah bisa gue ilangin dari memori gue.
Puncak sering ributnya bokap nyokap gue itu ketika gue kelas 6 SD, akhirnya mereka pisah. Gue dan adik gue memilih ikut bokap gue, karena memang dulu itu ada banyak trauma sama nyokap gue, karena dari kecil... Kita kalau dimarahin sering kena pukul dan beberapa hukuman fisik lainnya.
Dari semua kejadian... Satu hal yang sangat gue syukuri adalah, bokap gue. Gue Allah anugerahi bokap yang lumayan ngerti agama, mau berproses dan punya daya juang yang sangat luar biasa. Sosok yang amat gue kagumi meski dengan segala keterbatasan dan kekurangannya. Sosok yang "punggungnya selalu gu liat" sampai akhirnya gue ngerti makna hidup.
Singkat cerita... Bokap gue nikah lagi ketika gue kelas 3 SMP. Punya nyokap sambung gak buruk-buruk amat. Nyokap sambung gue itu nerima dengan baik gue dan adik gue. Tapi proses "pendidikan" gue, mulai masuk di level yang berbeda. SMK gue gak dibiayai orangtua gue, gue mulai belajar survive. Belajar untuk nyeimbangin nilai, cari cara supaya tetep baik-baik aja di sekolah dan banyak hal lagi.
Gue masukin cerita itu diawal sebagai pembuka karena akan ada kaitan dengan banyak episode berikutnya, juga mengenalkan diri gue supaya teman-teman bisa lebih dekat dengan gue. Dan gue coba nulis cerita ini dengan dorongan "sharing " hal-hal menarik dan penuh pelajaran yang gue alami dan gue harap bisa menebar manfaat buat teman-teman semua.
Terutama yang mau atau sedang menapaki jalan menuju pernikahan dan ingin dengan cara ta'aruf. Karena episode-episode selanjutnya... Adalah proses perjalanan gue menuju "kehidupan baru" yang gue harapkan lebih baik dalam "pernikahan"... Tapi...
Pokoknya ikutin terus yaa... Semoga kalian enjoy guys.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita & Impian
RomanceIni kisah gue... Iya... Gue si penulis. Ini kisah tentang perjalanan gue menemukan tujuan dan teman hidup. Bagaimana menyatukan visi dan misi yang sama dengan seorang yang Tuhan pilihkan dan gue terima pilihan Tuhan itu. Jatuh bangun gue adalah harg...