chapter 18

2K 127 3
                                    

.
.
.
.

Typo.....
.
.
.
.

Disinilah mereka sekarang duduk berdua. di salah satu kursi taman yang tidak jauh dari kawasan rumah keluarga Jung. Duduk berdua bersebelahan dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Mark menatap kearah Haechan yang sedang menatap kedepan, ntah apa yang Haechan lihat sampai menarik perhatian lelaki manis itu dan mengabaikan Mark yang saat ini berada di sebelah nya.

"Haechan" Panggil Mark lembut, yang masih betah menatap wajah cantiknya Haechan lelaki yang ia cintai.

"Hmm" Hanya sebuah deheman yang keluar dari mulut Haechan, tanpa mengalihkan pandangannya.

"Maafkan aku, aku tahu aku memang salah" ucap Mark dengan penuh penyesalan "Aku bodoh menerima taruhan itu" Lanjutnya. Kemudian beralih menatap kedepan.

"Jelaskan !" ucap Haechan singkat.

Mark menghelakan nafasnya "Lucas memberikan ku sebuah taruhan jika aku harus mendapatkan mu dalam waktu satu bulan, Dan ia akan memberikan semua yang aku ingin kan setelah aku berhasil menjadikan mu pacarku"

"Lalu apa yang kau dapatkan?"

Mark mengelengkan kepalanya "Tidak ada, yang aku dapatkan hanyalah sebuah karma" ucap Mark menatap kembali Haechan

Haechan kemudian beralih menatap kearah Mark, dengan menaikkan kedua alisnya yang bertanda bahwa ia tak mengerti dengan yang Mark katakan saat ini.

Mark mengapai tangan haechan lalu ia genggam dengan sangat erat "Awal nya memang aku mendekati mu karna sebuah taruhan tanpa adanya sedikit pun perasaan. Tapi setelah aku berjuang mendapatkan mu aku mulai jatuh cinta kepada mu, aku kira mungkin perasaan ini akan hilang dengan sendirinya" Mark menjedahkan ucapannya "namun semakin dekat aku dengan mu perasaan itu semakin banyak dan aku semakin jatuh cinta padamu sehingga terlalu dalam rasanya. aku bahkan berkali-kali memohon agar kau jangan pernah meninggalkan ku, itu karna aku takut kehilanganmu" lanjut Mark lagi.

Haechan diam tanpa merespon, Ia sangat ingat dimana Mark mengatakan bahwa lelaki tampan itu sangat mencintai nya. dan berkali-kali memohon kepada nya agar tak meninggalkan dirinya. Bahkan Mark pernah meminta dirinya agar berjanji tak akan meninggalkannya.

Haechan hanya diam menatap kearah mata Mark. Mencari sebuah kebohongan yang baru saja di ucapkan oleh mantan kekasihnya. Tapi sayang yang ia dapatkan hanyalah sebuah kejujuran yang terpancar dari mata Mark. dan ada sebuah penyesalan yang teramat dalam.

Mata Mark sudah memerah, cairan bening yang sudah memenuhi pelupuk matanya sebisa mungkin ia tahan agar tidak terjatuh.

"Haechan" Panggil Mark, yang hanya di respon oleh Haechan dengan tatapan sendu.

"Aku mohon, beri aku kesempatan satu kali lagi" Mohon Mark, Ia menundukkan kepalanya dan saat itu juga pertahanan nya runtuh. Air mata yang ia tahan sejak tadi akhirnya terjatuh membasahi pipinya.

Haechan menghelakan nafasnya. Ia mendongak kan kepala nya menatap langit malam, agar air matanya tidak ikut menetes saat melihat mantan kekasihnya menangis.

"Ku..Mohooon" lirih Mark yang masih menunduk, ia melepaskan genggaman tanganya kepada tangan Haechan. Untuk menghapus sisa air matanya yang ada di pipi.

Fall Deeper ( Markhyuck ) || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang