10

3.2K 278 41
                                    

❄️❄️❄️














Dew menarik Nani keluar dari mobilnya dan menggandeng tangannya dengan erat, Nani terjatuh karena Dew jalannya terlalu cepat dan akhirnya Dew menggendong kekasihnya itu. Saat Dew mengambil sesuatu, Nani berlari menuju kamar Dew dan mengunci kamar tersebut.

Tok! Tok! Tok!

"Buka atau ku dobrak sayang?"

Nani terlihat pasrah saat ini, dan akhirnya dirinya membuka pintu kamar Dew. Ia melihat raut wajah Dew penuh emosi dan ingin memarahinya.


!!PERHATIAN!!


INI ADALAH KATA KATA YANG SEDIKIT MELENCENG

"dirimu yang menggemaskan harus diberi hukuman karena berani bermain main denganku, sayang" ucap Dew sembari melangkah maju lalu membuat Nani mundur dan terhimpit diantara dinding dan Dew.

"B-bukan...aku d-dew"

"Lalu?"

"Hmmpphh--"

Dew langsung melahap bibir manis Nani, ia mencium rakus bibir kekasihnya itu, lidah milik Dew langsung masuk kedalam bibir Nani, saliva keduanya bercampur dan menetes disekitar dagu

"nghhhh.. hmmpphh--" Nani tidak bisa melakukan apapun karena lidahnya dililit oleh lidah milik Dew. Tak tinggal diam, tangan dew mulai membuka kancing almet milik Nani, tangannya mulai bergerak meremas pinggang ramping milik Hirunkit.

Kamar Dew menjadi panas, padahal AC dikamar tersebut tidak pernah mati walaupun Dew meninggalkan kamar itu, Dew mulai menggendong Nani menuju ranjang, akhirnya ciuman mereka terlepas. Ibu jari Dew mengusap bibir Nani yang penuh dengan saliva mereka berdua.

"Malam ini kucing kecil ini harus diberi hukuman oleh rubah besar karena berani mencium lelaki lain" ucap Dew sambil menatap nafsu kekasihnya.

"D-dew.. a-ampun, bukan Hiru.. tapi Ned yang menciumku duluan, a-aku tidak berani mendorongnya"

Nani terlihat takut, sangat takut. Bahkan kata ampun dan penjelasan pun tidak mempan, Dew tidak memperdulikan perkataan kekasihnya.

"Ampun? Dan maaf? Oh maafkan aku sayang, sepertinya siang ini tidak ada kata ampun untukmu" ucap Dew yang mulai membuka satu persatu pakaiannya dan pakaian kekasihnya, seorang Hirunkit hanya bisa pasrah karena percuma jika melawan Dew Jirawat.

Tubuh putih mulus dan goresan dibagian bawah perutnya karena operasi pengguguran kandungan terpampang jelas didepan Dew, membuat benda diantara kedua pahanya semakin berdiri tegak. Ia ingin segera masuk kedalam sarang hangatnya.

"Istri dari seorang Dew Jirawat memang selalu membuat menarik." Dew mulai bergerak dileher Nani.

"Enggh...d-dewh--"

Selang beberapa menit Dew menghentikan kegiatan itu, ia mulai mengarahkan kejantanannya yang sudah tegak kearah lubang kekasihnya.

"Kau terlalu menggemaskan sayang, karena hari ini kau ku hukum, aku akan langsung ke intinya" Dew menyeringai.

"D-dewhhh? AKHHHH!!"

"janganh di-jepithh.. sayanghh"

Dew dengan perlahan mendorong kejantanan besarnya masuk kedalam lubang sempit yang selalu menggodanya.

"Dewhhh -- p-penuhh.."

"Ini belum semuanya, Hiru."

Nani terkejut, kedua matanya membola. Apa katanya? Belum semua?

Tanpa basa basi akhirnya Dew menghentak keras membuat penisnya tertanam penuh dilubang hangat Nani, kejantanannya benar benar dijepit oleh lubang itu.

"I-iyahh.. tubrukhh terushh D-dewhh"

"Akhhh...nghhhh--"

Nani hanya bisa mendesah kenikmatan dari Dew, mereka melakukan persatuan itu selama berjam-jam hingga malam hampir tiba. Dew tidak berbohong, ia menghukum kekasihnya hingga tidak berdaya

"Hikss.. D-dewhh anhh... am-punhh"

"Hi-hiruhh-- m-minta maafhh.."

Bintang kampus itu terus menghentak pria mungil dibawahnya tanpa ampun, bahkan tempo hentakannya semakin kencang, Nani saat ini benar benar lemas sekarang, bahkan menggenggam sesuatu pun sudah tidak bisa



























❄️❄️❄️















nyoh adegan seng sampeyan karepke nggeh.🙏🏻🙏🏻

me and him || DewNani ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang