[4] Astaga, Winter!

1.6K 172 23
                                    

Setelah kejadian diparkiran tadi pagi, Karina terus berusaha menghindari Winter saat tidak sengaja berpapasan dengannya. Perkataan Winter yang tidak sengaja ia dengar membuat Karina terus menyalahkan dirinya sendiri dan mengumpati perjodohan sialan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

Seperti saat ini, mereka tidak sengaja mengantri di counter makanan yang sama. Winter sempat tersenyum canggung bermaksud untuk menyapa Karina karena bagaimanapun dilingkungan sekolah Karina tetaplah gurunya. Namun si Yoo langsung mengalihkan pandangannya menolak untuk bertatapan dengan sang murid.

"Kak Eunbi, bisa lebih cepat sedikit lagi ngga? Sebentar lagi saya ada rapat diluar" ucap Karina.

"Jungwoo, cepetan siapain pesanan bu Karina dulu" perintah Eunbi pada pelayan yang lain.

"Selamat sore bu Karina" sapa seseorang, Karina menoleh pada Ryujin yang baru saja datang bersama ketiga teman Winter yang lain dan menyapanya.

Yang disapa hanya tersenyum tipis dan mengangguk kecil lalu kembali fokus menghadap ke depan.

"Kenapa disapa segala ege" bisik Ningning pelan, Karina masih dapat mendengarnya namun tetap mengacuhkan itu.

"Kan mencoba beramah tamah, siapa tahu kita cocok" balas Ryujin berbisik.

"Cocok biji matamu" sahut Chaeryeong.

"Ngga usah cemburu gitu dong chaery" ucap Winter terkekeh geli bersama Minju, menggoda Chaeryeong.

Karena suasana kantin yang sudah sepi setelah jam pulang sekolah hal itu membuat Karina dapat mendengar bisik-bisikan dari teman istri kecilnya.

Istri kecilnya.

Karina mengangkat sudut bibirnya sedikit, tersenyum.

"Winter!!" Teriak seseorang yang baru memasuki area kantin.

Winter dan keempat temannya menoleh bersamaan kearah suara, begitupun Karina yang ikut penasaran. Setelah tahu siapa yang datang Karina mencoba untuk menyibukan dirinya dengan ponselnya.

"Taruhan, Sungchan beneran naksir Winter. Kalau aku salah, kalian boleh ambil motor yang baru aku modif minggu lalu" celetuk Ryujin kepada teman-temannya.

"Motor apaan kaya begitu" sewot Ningning. "Aku taruhan handphone yang baru aku beli, kalau tuh cowok emang naksir sama Winter" lanjutnya tetap ikut bertaruh meskipun sempat mencibir Ryujin.

"Aku ngikut kalian, kalau salah ya kalian boleh ambil sepatu yang kak Chaeyeon beliin kemarin"

"Minju?" Tanya Ryujin saat melihat Minju hanya terdiam memperhatikan Karina di depannya.

"Eum?"

"Ikutan taruhan ngga, kalau Sungchan naksir Winter?"

"Eum.. aku bertaruh Sungchan emang naksir Winter, tapi aku yakin kalau Winter ngga akan naksir dia balik" ucap Minju dengan yakin.

"Lah jadi beneran Winter sudah punya pacar?" Tanya Chaeryeong menyimpulkan sendiri.

Minju menggeleng, "bukan, tapi aku yakin suatu saat, suatu saat nanti Winter akan sadar sama perasaannya sendiri"

Minju tersenyum penuh arti manatap Winter, ketiga temannya hanya mengerutkan keningnya bingung. Sedangkan si gadis yang sejak tadi menjadi bahan taruhan teman-temannya hanya diam sesekali melirik ke arah Karina.

"Win, anak-anak minta kita untuk kerjain tugas di cafe katanya, bagimana?" Tanya Sungchan pada Winter saat sudah berdiri didekat gadis blonde.

Winter sedikit tersentak saat Sungchan mengenggam tangannya.

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang