"Bersihkan semuanya" ucap Johnny tegas pada asistennya yang langsung dijawab dengan anggukan paham.
Asisten Jung segera pergi dari ruangan Johnny dan meninggalkan pria itu berdua dengan kekasihnya, Lalisa.
"Mabuk sampai menabrak pembatas jalan?" Johnny menyandarkan punggung pada sandaran kursi kebesarannya sembari melirik wanita yang terlihat santai mengecek kuku indahnya di sofa ruangan itu.
"Kali ini kenapa sampai tak bisa mengontrol diri?"
Lisa hanya mengendikkan bahunya lalu ikut menyandarkan punggung di sandaran sofa sembari membalas tatapan Johnny. Hanya balik menatap, tanpa mau menjawab.
"Tak mau menjawab? Atau kau memang sudah tak berambisi untuk sampai ke puncak lagi?"
Lisa memutar bola matanya kesal. Gadis itu merasa jengkel tiap ingat alasan ia bisa sampai mabuk dan menghancurkan mobil mahal yang ia beli dengan uangnya sendiri itu. Untung saja badannya masih utuh dan indah. Tak bisa Lisa bayangkan jika ia sampai terluka dan menggores luka jelek di tubuhnya. Mungkin ia akan segera mencakar wajah wanita iblis itu.
"Jika tak ingin mengatakan apapun kau bisa keluar. Aku sedang sibuk" ucap Johnny yang kini memutus tatapannya dengan kembali memfokuskan diri pada tumpukan kertas di atas meja miliknya.
"Mantan istrimu membuatku kesal" Jawab Lisa pada akhirnya.
Johnny mengerutkan dahinya untuk sesaat.
"Kau bertemu gaeul?" Johnny memastikan.
"Memangnya siapa lagi mantan istrimu? Apakah kau menikah dua kali dan berbohong padaku selama ini?"
Johnny segera menatap Lisa berusaha kembali mencari informasi.
"Dimana kau bertemu gaeul? Dia ada disini? Kapan dia pulang dari new york?"
Lisa mendecih kesal mendengar rentetan pertanyaan dari kekasihnya.
"Merindukannya huh?" ucap Lisa dengan tawa sinisnya lalu bangkit dan meraih tas hitam miliknya. "Aku tidak tahu. Cari tahu sendiri saja sana. Aku tidak peduli. Aku akan pulang" ucap Lisa cuek dan berjalan menjauh dari tempatnya.
"Lisa! Aku belum selesai berbicara!" Johnny berusaha menahan kekasihnya itu dengan sebuah panggilan namun diabaikan.
Lisa keluar dari ruangan Johnny dengan kesal. Lucu sekali melihat bagaimana kekasih tampannya itu terlihat sangat kaget dan penasaran atas kisah pertemuannya dengan mantan istrinya.
"Kapan kau bertemu gaeul? Dia ada disini? Blablablabla, cih! Kenapa dia jadi bersemangat seperti itu? Dia bahkan tak menahan tanganku. Dasar pria bodoh!" Lisa menggumam kesal seorang diri sembari masuk ke dalam lift untuk menuju tempat parkir.
Saat pintu lift terbuka pemandangan yang Lisa dapatkan justru membuat suasana hatinya semakin hancur. Gaeul tengah berdiri angkuh dan melemparkan senyum remeh pada Lisa yang kini tengah menatap wanita itu dengan raut wajah kesal.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Lisa dengan nada jutek.
"Untuk apa aku disini? Tentu saja menemui suamiku. Aku harus mengambil apa yang memang merupakan milikku bukan?" ucap Gaeul dengan menatap pakaian Lisa yang cukup terbuka dengan pandangan remeh.
Lisa mengepalkan tangannya menahan amarah. Ingin rasanya mencakar wajah sok berkuasa wanita di depannya ini.
"Bisa kau minggir? Tugasmu untuk menghibur suamiku saat aku tak ada sudah selesai. Berterima kasihlah karena setelah ini kau tidak perlu repot-repot lagi mencari ide untuk menggodanya"
Dengan amarah yang meledak-ledak di kepalanya, Lisa berjalan keluar dari lift itu dan melengos pergi ke arah tempat parkir.
Johnny yang mendengar pintu ruangannya dibuka hanya tetap terdiam sembari terus fokus pada berkas miliknya. Pria itu tidak menoleh ke arah pintu sama sekali dan sengaja berpura-pura tidak peduli dengan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET AMBITION (Johnny x Lisa)
FanfictionHidup sebagai peran antagonis, Lalisa membabat habis seluruh image buruk yang ada. Seorang model cantik, seksi, penuh rumor buruk dan skandal, sikap yang moody, serta kekasih kaya raya yang sudah memiliki satu buah hati di saat ia sangat benci anak...