Bab 05: Siapa Pembunuhnya?

274 40 5
                                    

"Rey!?"

Jevan menormalkan kembali nafasnya. Tetapi, rasa terkejutnya tidak hilang. Awalnya, dia mengira bahwa Rey lah korban yang kedua, tetapi ia salah.

Seorang pemuda berbadan sedikit tambun dengan rambut coklat begie yang sama seperti milik Rei tergeletak kaku di lantai utama kantor kepolisian. Dan Rey, dia berdiri di sana masih mengenakan seragam akademi miliknya dan menatap kosong ke depan.

" Rey, apa yang terjadi?" Jevan bertanya pada Rey yang masih diam membisu.

Seorang polisi menghampiri mereka dan menjelaskan untuk tidak mendekat kepada korban.

" Permisi, maaf tuan. Selain saksi dan keluarga korban, tidak ada yang boleh mendekat ke arah mayat korban."

Polisi muda itu kemudian memasang barrir. Sepertinya dia diambil dari akademi sihir dan bekerja di kepolisian kota Wize.

" Saya bekerja di surat kabar dan saya ditugaskan untuk meliput berita ini. Bisakah saya melihat detailnya?" Jevan bertanya pada polisi muda itu.

Polisi tersebut nampak berpikir sebentar sebelum berkata 'silahkan' kepada Jevan. Jevan mengangguk dan sebelum memasuki barrier, dia menoleh sebentar ke arah Rey. Menghampirinya dan berbisik, " Aku akan kembali dan mencari tahu ini. Jangan membuat masalah seperti biasanya atau kakak mu akan menggila."

Itu pesan Jevan sebelum ia mengikuti langkah polisi melihat kedua mayat korban.

Jevan mengeluarkan catatan kecil yang ia ambil dari saku Coat. Ada bolpoin kaca dengan tinta hitam dan beberapa tinta yang menetes karna pulpen itu sudah usang.

" Korban di temukan pagi ini. Tepatnya di stasiun kereta uap milik Count Jeremy. Korban dikabarkan akan mengikuti pelantikan sebagai penyihir di menara Azure yang dilantik sendiri oleh sang master menara. "

Polisi muda itu mendesah lelah. Dia kemudian kembali menjelaskan saat Jevan selesai mencatat ucapannya.

" Master menara sihir Azure, berada di bawah naungan pangeran ketiga. Tentu saja hal itu memicu amarah dari sang pangeran. Melihat salah satu, calon penyihir jenius mati begitu saja tanpa tau penyebabnya. "

" Untuk kasus pertama, mayat perempuan itu sudah ditangani oleh pihak keluarganya sendiri. Ada bantuan dari Count Jeremy kepada kedua belah pihak. Saat ini kasusnya masih diselidiki. Kami punya dugaan atas tersangka yang membunuh kedua orang ini. Kasus pertama ada dua orang yang di duga sebagai tersangka. Mereka adalah Sir Ern dan Sir John. "

" Untuk kasus ke dua, ada dua orang yang diduga sebagai pembunuh dari siswa itu. Yang pertama adalah ayah dari anak itu, dan yang ke dua adalah sahabatnya yang sama-sama berasal dari jalan Scarlet. Mereka akan ke ibu kota kekaisaran sama-sama untuk hari ini dan berakhir seperti ini. "

Polisi muda itu mengakhiri penjelasannya. Ada sorot kecewa dan sedih dari manik hijau sang polisi. Dia kemudian meninggalkan posisinya setelah salah seorang pria memanggil.

" Aku tidak bertanya apa motif dari dugaan itu.." Jevan menggerutu pelan pada kebodohannya.

Dia kemudian bertanya pada polisi muda tadi yang kebetulan lewat. Polisi itu diam dengan raut wajah lelah dan seolah berkata, ' apa lagi maumu?' kepada Jevan.

" Apa motif dari kasus pertama? Dan juga, kedua."

Polisi itu kemudian mendesah nafas lelah. Entah sudah ke berapa kalinya dan dia menarik Jevan untuk berdiri di pojok ruangan. Keluar dari barrier sihir milik sang polisi muda.

" Ini adalah beberapa dugaan untuk kasus yang pertama. Sir John adalah pelanggan terakhir yang menyewa wanita itu. Dia kerabat jauh Count Jeremy dan seorang pedagang. Yah, tidak ada cekcok apapun saat Sir John menyewa nona itu. Tetapi, dia tetap diduga sebagai tersangka karna yang terakhir bersama nona, sebut saja nona Z di persimpangan jalan menuju jalan Scarlet. "

Mysterious Neighbor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang