Dua orang siswi melihat keadaan sekeliling sekolah setelah memastikan semua nya aman mereka berdua lalu masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dan menghalangi pintu itu dengan tubuh mereka,lalu memberi kode kepada dua orang siswi lain nya yang sudah berada di dalam sebelum nya lalu dengan cepat salah satu siswi yang rambut nya panjang tergerai langsung menarik siswi berkacamata yang sedang membersihkan tangan nya dan dengan keras mendorongnya ke arah lantai yg dingin
Siswi berkacamata itu terbelalak terkejut dengan serangan mendadak itu, mata nya mendongak ke arah empat siswi di depan nya yang sedang tertawa ke arah dirinya.
"Jadi si kaca mata ini memang tidak bisa di kasih tau dengan baik" ucap siswi tadi yg menjatuhkan siswi berkacamata itu dengan nada angkuh nya, mendengarnya membuat siswi berkacamata itu menunduk ketakutan padahal sebenar nya dia tidak melakukan kesalahan apapun
"Kayak nya memang harus di beri pelajaran,biar paham" ucap siswi yang berambut kuncir kuda di sebelah nya dengan mata mengerling nakal ke arah siswi berkacamata itu
"Menurut kalian bertiga enak nya dia kita kasih pelajaran apa?" Tanya siswi berambut panjang itu kepada ketiga teman nya
Namun belum ada satu jawaban yang keluar dari ketiga nya ketika pintu kamar mandi tiba-tiba di dobrak dengan paksa dari luar, membuat keempat siswi itu terkejut ketika di lihat nya guru baru mereka tiba-tiba saja memaksa masuk ke dalam kamar mandi.
🍀🍀🍀🍀
Ryujin kembali dengan tekad yang kembali kuat sekembali nya diri nya dari mengunjungi Chaery, membuat nya kembali pada tujuan awal nya kenapa dia mau menjadi guru BK
Dengan langkah tegap Ryujin melihat-lihat keadaan sekolah biasa nya jam-jam pelajaran menjadi jam-jam yang penuh resiko karena tidak ada guru atau pun para siswa yang berlalu lalang
Ryujin mendekat ke arah kamar mandi yang pintu nya tertutup membuat Ryujin merasa deja vu dengan cepat dia raih knop pintu mencoba membuka nya tapi ternyata terkunci dengan sekuat tenaga dia mencoba mendobrak nya,bayangan masa lalu membuat perasaan nya semakin kacau dan membuat nya seperti kesetanan untuk berusaha membuka pintu itu.
Dengan nafas yang terburu-buru akhir nya Ryujin bisa masuk ke dalam kamar mandi itu di lihat nya seorang siswi terduduk di lantai dan ke empat siswi yang berdiri di depan nya dan bisa di lihat nya satu lagi siswi yang berdiri di pojok kamar mandi
"Kalian berenam ikut saya ke ruangan saya sekarang" ucap Ryujin mutlak lalu memandang ke arah siswi yang terduduk di lantai
" kamu bisa berdiri?" Tanya nya dengan cepat siswi itu mengangguk cepat sambil takut-takut melihat ke arah ke empat siswi itu
"Ayo kalian berlima dulu biar saya dan sohee berjalan di belakang" kata Ryujin mutlak lalu menyuruh ke lima siswi yang berdiri untuk melangkah lebih dulu
"Tapi bu, kita cuman berlima di sini" kata siswi dengan rambut sebahu dengan tatapan bingung ke arah teman-teman nya karena memang mereka cuman berlima di dalam kamar mandi ini, lalu satu lagi nya siapa
Ryujin melihat ke arah pojok ruangan namun ternyata tidak ada satupun siswi yang berdiri di sana membuat Ryujin mengumpat dalam hati karena nyata nya dia salah mengenali bahwa itu bukan manusia karena terlalu panik diri nya tadi.
" ya sudah kalian berempat jalan lebih dulu ke ruangan ibu" kata Ryujin cepat lalu menghampiri siswi yang terduduk tadi dan membantu nya berdiri dan mengawal nya ke ruangan nya
🍀🍀🍀🍀
Siswi itu dengan langkah ringan nya berjalan mengelilingi sekolah yang sudah menjadi rumah nya di sapa nya teman-teman nya yang juga tinggal di sini, tidak lupa melihat-lihat para siswa lain yang sedang fokus mengerjakan soal maupun menyimak penjelasan guru di depan kelas sampai di lihat nya dua orang siswi yang bertingkah aneh di depan kamar mandi dengan penasaran siswi itu mengikuti ke dua siswi itu masuk ke dalam kamar mandi.
Siswi itu bertambah bingung ketika kedua orang itu mengunci pintu dan menutup pintu itu dengan badan dari salah satu dari mereka sampai diri nya terkejut ketika dengan keras nya salah satu siswi di sana mendorong keras salah satu siswi ke arah lantai kamar mandi yang dingin.
Melihat nya membuat siswi itu kembali mengerutkan dahi nya bingung sampai percakapan mereka membuat nya marah tangan nya terkepal erat
"Dasar penakut, beraninya main keroyokan, awas aja kalian aku jahilin" kata siswi itu kesal lalu berlalu jalan menuju pojok ruangan tangan terulur ke arah pintu kamar mandi ingin di tutup nya dengan keras sebelum pintu kamar mandi di luar di dobrak dengan cepat
"Kalian berenam ikut saya ke ruangan saya sekarang"ucap perempuan itu setelah berhasil masuk dan melihat keadaan sekitar
Siswi itu menghela nafas lega karena ada yang menghentikan perbuatan mereka artinya dia tidak perlu membuang tenaga nya untuk menjahili keempat orang tadi.
"Ayo kalian berlima dulu biar nanti kamu sama saya jalan di belakang"Kata perempuan itu sambil memandang ke arah siswi itu
Membuat siswi itu mengerutkan dahi nya, tunggu kenapa perempuan itu bisa melihat ke arah nya, dan apa tadi kata nya berlima tapi kan yang nakal tadi hanya berempat lalu satu nya siapa, apakah dirinya yang di maksud perempuan itu, dengan dahi yang mengerut bingung siswi itu bergerak masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan tempat kejadian.
🍀🍀🍀🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
She
Fanfiction"Percayalah, jatuh dari sini hanya membuat tubuh mu sakit dan akhir nya hanya menyisakan penyesalan"