sedici

436 49 11
                                    

"Fre, gak bisa gitu dong. Setidaknya jelasin ke aku apa salahku, abis itu aku bebasin kamu mau putusin aku juga." Aku mencoba meraih tangan Freya namun langsung ditepis

"Apa gunanya aku jelasin!? Kamu emang maunya aku ngertiin kamu terus, kamunya? Aku gak pernah liat kamu ngalah dan pengen menang terus, kamu egois Jessica Chandra!." Hardik Freya yang tanpa sadar meneteskan air matanya

"Frey-"

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiriku, Freya dengan tega melepas tamparan itu dan berlalu meninggalkanku sendiri.





























Bagaikan jatuh dari langit, tubuhku terbangun dengan jantung yang berdegup kencang dan keringat dingin membasahi kening.

"Mimpi itu lagi." Gumamku masih mengumpulkan nafas

Seminggu sejak kepulangan dari Jogja, seminggu pula aku dan Freya berdamai. Mimpi buruk tadi hampir selalu membayangi tidurku, polanya selalu sama yaitu Freya yang meninggalkanku karena aku egois.

Aku sendiri bingung kenapa mimpi ini seakan terus-menerus meneror, entah apa makna yang tersirat dari mimpi itu.

Apa aku harus lebih peduli pada Freya? Atau aku harus lebih sayang dan memberi perhatian lebih pada Freya? Atau mungkin seperti apa yang ci Shani bilang, kalo aku harus mengalah?

Aku bingung:,(





Ya kita lupakan saja soal mimpi buruk tadi, anggap aja itu cuma bunga tidur belaka.

Btw, aku sama Freya udah balikan yaaaay.

Telat sih aku kasih tempenya, tapi yang terpenting adalah kami bisa cuddle lagi setelah sekian lama seperti yang kalian baca di part lalu.

Plus aku kasih tempe Freya kalo aku mau belajar nyetir, tapiiii aku bohong:P

BENTAR! KALIAN JANGAN DULU NGADU SAMA FREYA KALO AKU BOHONG!!!

Aku sebenernya udah lancar bawa mobil sendiri, dan juga udah bisa ke jalan besar yaitu jalan besar depan komplek.

Tapi karena larangan papi gak boleh ke jalan besar kalo sendiri, akhirnya ya aku muter-muter di komplek rumah aja. Kalo pun mau ke jalan besar, harus bareng papi.

Alasannya ya karena aku gak punya SIM, SIM itu bikinnya harus punya KTP. Dan kalo mau punya KTP harus minimal 17 tahun, dan aku belum 17 tahun. Gak sih tahun ini 17 tahun.

Tapi gak papa, walau di komplek doang aku cukup seneng bisa lancarin nyetir.

Dan, mau tempe hal gemes gak?

Aku pas nyetir selalu pasang foto Freya di dashboard mobil, tepatnya di kaca depan kanan bawah.

Alasannya biar aku selalu termotivasi dan membayangkan jika aku dan Freya bakal date di mobil, seperti yang ia tulis di part kemarin.

Jadi, kalian gak usah repot-repot cari instruktur nyetir buat aku:D

Setelah nyawa terkumpul dan degup jantung normal kembali, aku segera ke kamar mandi karena hari ini akan ada show di Bekasi.

Kali ini gak bareng ayang yaa berangkatnya, soalnya kata Freya dia bakal dianter ayahnya karena ada urusan di Bekasi.

So do I, aku juga nelpon papi buat anterin ke Bekasi. Untungnya beliau menyanggupi, plus semoga aku boleh nyetir nantinya wkwk.

So funn.




"Hi Paps, nunggunya lama ya?." Aku masuk ke mobil dan menyapa papaku

JKT48 Oneshoot Projects : Jeccisa × Anayerf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang