kepingan puzzle keluarga Ussyi

19 5 0
                                    

zahrotus syita, nama yang manis untuk seseorang yang tak kalah manis. penyuka sastra tapi ambis dalam plajaran IPA, Dan tidak terlalu suka matematika. menurutnya, semua angka di pelajaran IPA itu seru dan semua angka di pelajaran matematika itu memuakkan. sang pecinta matahari terbit dan tenggelam. katanya, di dalam hidup itu ada saatnya datang dan tidak lupa untuk kembali. sunrise dan sunset mengingatkannya tentang itu. tentang terlalu fananya manusia di dunia ini. oh ya, Ussyi juga suka hujan. alasannya mudah. pertama, dia suka bau tanah ketika diguyur air hujan. kedua, karena doa-doanya mudah terkabul ketika hujan. asli ngga boong. dan yang terakhir karena, ussyi suka suasana hujan untuk rebahan seharian. sttt, jangan keras-keras nanti dimarahin ibu kalau rebahan terusss.

Ussyi ini kata orang, sak bejo-bejone wong. sebab apa? karena dia terlahir didalam keluarga yang cukup secara ekonomi dan pemahaman agama yang ngga main-main. bagaimana tidak, kakek dari ibunya adalah kyai yang cukup terkenal akan ilmu agamanya dan santrinya juga banyak yang menjadi kyai_mendirikan pondok pesantren sendiri_mengamalkan ilmu yang diperolah ketika nyantri. namun kabar kurang sedapnya, sang kakek telah berpulang sepuluh tahun silam. meninggalkan delapan orang anak-anaknya[termasuk ibu ussyi], meninggalkan podok pesatren dan ratusan santrinya. semua merasa kehilangan, tak terkecuali ussyi yang saat itu masih berusia empat tahun setengah pun ikut menangis. tapi setelah ditanya oleh ibu.

"adek kenapa ikut nangis? ". ussyi kecil menjawab dengan masih tersisa hisak tangisnya.

 "kan orang-orang nangis buu hiks, jadinya ussyi ikutan pengen nangis hiks." 

Sontak semua orang yang mendengar pun tertawa mendengar ucapan ussyi kecil. dan ussyi yang merasa ditertawakan kembali menangis. ussyi yang sekarang ingin mengutuk masa kecilnya. pasalnya, kalau di ingat-ingat lagi itu memalukan sekali. berarti yang melanjutkan pondok pesantren kakeknya dulu ada lima orang[termasuk ibu ussyi]. sisanya melanjutkan hidup di luar hiruk pikuk pesantren. ussyi ini punya dua saudara lagi.

dia si sulung, lu'luun ni'mah. kadang di panggil luluk atau ema. untuk kalangan keluarga dan santri-santri lebih mengenalnya dengan panggilan ema, tpi untuk kalangan teman nyantrinya dirembang lebih mengenalnya dengan sebutan luluk. dia ini makhluk super kalem, dan cuek. asli. sifatnya menurun dari abah. untuk saat ini, mbak ema sedang memperjuanngkan impiannya.  orang kalem ini pengen jadi hafidzhoh quran. subhanallah sekali cita-citamu mbak!.

kelak ussyi juga ingin seperti si sulung. dia sudah capek menjadi perbandingan saudaranya itu. selain itu, ada fakta lain tentang mbk ema ini. sini-sini rada deketan, tak bisikin sesuatu." mbk ema itu udah ditunggu pangernnya lhoo".

dia masih kelas sebelas aja udah ada yang dateng kerumah. bukan-bukan, bukan lamaran. lebih tepatnya bilang suka tapi ke orangtuanya langsung. gentle banget ngga sih huhu. terbesit dipikiran ussyi yang saat itu masih SMP. "apa nanti ada yang dateng kerumah juga ngga ya pas aku seumurannya mbk ema?". tanyanya dalam hati. ketika kesadarannya pulih, ia langsung menepuk jidatnya sendiri. "hus, masih kecil ussyi". dasar kisah cinta berkedok penjaga kantin!.

Setelah mbk ema. disini ussyi sebagai penengah, tapi males deh nyeritain diri sendiri. jadi lain kali aja yaa.

selanjutnya ada si bungsu. Dia salisa salsabila. jarak 12 tahun dengan ussyi, kalau mbak ema jarak 5 tahun dengan ussyi. si bungsu ini super cuek dan bodoamat, cenderung ceplas ceplos juga ini mulutnya. kayaknya sifatnya nurun dari ussyi deh. dan dia juga cenderung introvert jika dengan orang yang belum begitu dia kenal. si bungsu belum sekolah, umurnya baru menginjak tiga tahun. tiga saudara ini ussyi lah yang paling jahil bin receh abis.

mbak ema adalah salah satu korban jailnya. tapi tetap kalem. si lisa ini juga korban jailnya ussyi. tapi bedanya, lisa ngga diem. dia bales jail juga. dan berakhir dengan lisa yang nangis kejer dan ussyi yang tertawa terpingkal pingkal dilantai. sampai suara sirine yang berasal dari dapur memisahkan keduannya. itu suara ibu sambil membawa sutil penggorengan. siap memarahi ussyi yang telah mengganggu adiknya. "kak...sampean ini kok di jahili terus adeknya ngga anteng dari tadi". ussyi hanya menyengir kuda. tanpa rasa bersalah kemudian mengajak lisa untuk membeli eskrim kesukaannya. segitu doang luluh dasar bochil!!.

kemudian ada abah. abah dan ibuk ini jarak dua belas tahun. bayangin abah udah kelas enam SD dan ibu baru lahir. memmang cinta tak memandang usia. abah ini orang kalem pertama, kemudian disusul mbak ema. kalo ussyi sih jelas tidak mendapat penghargaan kalau lombanya kalem-kaleman.

abah ini hebat. super hero bagi ussyi. pekerja keras, hidupnya penuh lika liku dan piatu sejak kecil. lalu ditinggal menikah lagi oleh kakek. jadilah hidup berdua dengan pekde. setip hari hanya makan nasi berlaukkan ikan asin murahan yang dibeli di pasar untuk makan berbulan bulan. itu alasannya ibu jarang sekali masak ikan asin, makanan apapun yang berbau ikan asin. karena abah yang terlalu bosan dan tidak nafsu dengan yang namanya ikan asin.padahal nih ya, kalo ada ikan asin di tambah sambel tomat buatan ibu, pastilah berat badan usyi nambah 3kg. Abah ini adalah partner ussyi disetiap main badminton.

yang terakhir ada ibu. chef terbaik menurut ussyi. si paling protektif. mungkin over. "kak, habis pegang duit cuci tangan!! kak gk boleh keluar rumah panas! kak habis sekolah cuci tangan cuci kaki sebelum masuk rumah". kak! kak! kak! kak! semuanya ngga boleh. ussyi ini udah gede lho pemirsa. batin ussyi kala itu. tapi tetap ibu adalah ibu yang terbaik versi ussyi.

seperti potongan puzzle yang isi 2.000 potongan. keluarga ussyi terlalu random untuk di ceritakan, tidak bisa diselesaikan hanya sekali cerita. terlalu istimewa. seperti kolase yang saling melengkapi.


mohon maaf untuk pembaca. jadi ini cerita versi lebih nyambungnya hehehe tak rasa rasain kemarin kurang nyambung jadi dihapus ganti yang baru, semoga suka^^

btw ini aku masih di pesantren dan pake laptop di tempat fotocopy hehehe sttt.

Ussyi NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang