Pintu ruangan Abyan terbuka dan terdapat tiga orang di sana berjalan ke arah wanita paruh baya yang menggenggam erat lengan anak nya
"Apa Aby sudah baikan?" Tanya pria paruh baya, dia adlah ayah Abyan, Daniel attharazka
Sedangkan Nara hanya menjawab nya dengan dehemam tanpa melirik suami nya
"Bang Aby kapan sembuh nya Bunda?" Tanya gadis berusia 14 tahun itu
Nara melirik gadis yang bertanya itu "kita do'a kan saja ya zara, semoga Abang kamu sembuh" ucap nya lembut
Zara attharazka, gadis itu mengangguk dan kemudian menghampiri Brankar abyan, mengelus kepala Abyan yang masih terpejam
"Bang Aby bangun" ucap Zara
"Dia masih tidur jangan di ganggu" ucap kakak sulung dingin tanpa ekspresi, abrian attharazka
Zara hanya patuh, dan duduk bersebelahan dengan abrian
"Kapan dia bisa pulang?" Tanya daniel "satu Minggu lagi mungkin" jawab Nara tanpa melirik suami nya, ia sangat geram terhadapnya, bisa-bisanya ia lalai menjaga anak kesayangannya
Nghh,, sttt
Mendengar suara lenguhan Abyan, mata Nara yang awalnya memelas menjadi berbinar
"Abyan.. kamu bangun?"
Abyan hanya diam memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri
"Bang Aby udah bangun?" Tanya Zara, Brian, Zara dan Daniel pun kemudian bergegas menghampiri abyan
"Bang Aby..." Ucap Zara, ia ingin mengelus tangan abyan, tetapi Abyan tidak akan membiarkan orang asing untuk menyentuh nya, apa lagi perempuan, ia segera menjauhkan tangannya dari zara
"Siapa Lo?" Tanya Abyan ketus
Dua kata itu membuat Zara terkejut "dia amnesia, jadi kamu yang sabar ya" ucap Nara
"Apa Bun?" Terkejut ketiga orang disana, ya memang mereka belum tahu menahu soal kondisi Abyan, hanya tahu tentang Abyan yang di tembak
***
"Jadi gitu Aby, kamu mengerti sekarang?" Tanya Nara
Abyan hanya mengangguk
"Jadi Tante ini bunda saya, om ini ayah saya dan mereka berdua adik dan Abang saya?" Tanya Abyan yang di angguki semua
Mereka menceritakan yang terjadi dari awal Abyan yang tertembak dan mereka memperkenalkan diri masing-masing
"Iya Abyan, kita keluarga kamu" ucap Nara
Abyan mengangguk
"Bang Aby cepet sembuh ya bang" ucap Zara dengan tersenyum manis, tetapi Abyan tak membalasnya apa lagi meliriknya
"Bun gue mau pulang" ucap nya pada Nara
"Heh bocah yang sopan dikit kek ama bunda" ucap abrian
"Iye, bunda byan mau pulang, byan gak betah disini" ucap Abyan dengan lembut
"Emang badan kamu udah baikan?" Tany nara, Abyan mengangguk dengan semangat, ia ingin pulang karena di dalam ruangan yang ia tempati berbau obat-obatan yang menyengat, Abyan tak suka itu
"Yaudah nanti bunda bilang ke dokter nya supaya kamu cepet pulang" ucap nya membuat Abyan senang
"Kalian belum makan kan? Biar Rian yang pesenin yah" ucap Abrian
"Ayah juga ada telpon masuk, ayah keluar sebentar" ucap Daniel
Mereka berdua pun beranjak pergi, dan tersisa mereka bertiga
"Oh ya, bunda juga mau keluar sebentar nyusul Brian, kamu temenin Abang kamu ya Ra" ucap Nara pada Zara
"Iya mah"
Nara kemudian beranjak pergi meninggalkan dua human di dalam ruangan
Suasana begitu hening membuat zara serasa canggung, berbeda dengan Abyan yang hanya diam
"Lo zara kan? Tolong ambilin gue cermin" titah Abyan, Zara mengangguk memberi cermin yang selalu ia bawa setiap saat
Abyan menerima cermin itu, ia di kaget kan dengan wajah nya, yang awal nya Abyan tampan dan gagah, kini menjadi imut dan lucu
Gila! Batin Abyan
Ia melihat sisi kanan kiri wajah nya, sangat menggemaskan, memainkan pipi nya dengan sangat gemas membuat Zara bingung
"Kenapa bang?" Tanya Zara
"H-hah? Kagak, ni gue balikin" ucap nya gelagapan mengembalikan cermin Zara
"Aneh" gumam Zara yang masih di dengar Abyan
"Apa Lo bilang?"
"E-nggk hhe"
Wajah baru Abyan nih, gemesin ygy✌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Abyan (tidak di lanjutkan)
Ficção Adolescentebagaimana kisah seorang Abyan yang mengalami transmigrasi? pasti sangat aneh yang awal nya ia mengalami kecelakaan sampai beberapa anggota tubuh mengalami luka serius dan salah satu tangan nya menghilang ia pikir ia akan mati, tetapi tuhan masih ing...