CHAP 1.

22 2 2
                                    

𝐃𝐀𝐍𝐃𝐄𝐋𝐈𝐎𝐍𝐒
.
.
.

Pagi hari itu, sinar matahari menyinari kota Jakarta. Seorang perempuan cantik sedang memotret bunga-bunga di taman, sangat indah. Ia bernama Kinan, Kinan Leonidas

Kinan sering memotret bunga-bunga yang ia temui, dia sangat suka bunga, apalagi bunga Dandelion. Bunga yang sangat menggambarkan dirinya, pemberani. Kinan merupakan mahasiswa di Universitas Bina Nusantara S2

Kinan tidak banyak bicara, sangat pendiam bahkan temannya sedikit. Namun kecerdasan, dan keberanian Kinan sangatlah luar biasa. Membuat orang-orang kagum, namun ada sisi gelap Kinan yang tidak diketahui banyak orang. Kinan adalah orang yang sangat narsis! meskipun ia pendiam, dan tidak banyak bicara. Tetapi foto selfie dirinya ada sekitar 2.700 dan dia sangat mati gaya. Dia juga suka memuji dirinya sendiri saat bercermin, bahkan di depan temannya

Saat malam hari, Kinan selalu melakukan rutinitasnya. Apalagi kalau bukan bermanja-manja dengan kucingnya yang bernama Lucy. Bagi Kinan, Lucy adalah keluarga yang berharga baginya. Setelah kedua orang tuanya meninggal 4 tahun lalu, Kinan berusaha keras untuk menghidupi dirinya dan Lucy.

Lucy adalah kucing pemberian ibunya saat dia berusia 17 tahun. Berwarna abu-abu putih dan mata hijau, sangat menggemaskan. Kinan kini tengah memasak nasi goreng untuk makan malamnya, makan bersama kesunyian sangatlah tidak enak. Beruntung ada Lucy di sana.

Siang hari ini, Kinan berangkat kuliah. Rumah Kinan tak jauh dari kampus, jadi ia berjalan agar menghemat ongkos. Setelah tiba di depan kampus, ada yang memanggilnya.

"Kinan!" teriak seorang gadis manis, Karin. Karin adalah teman Kinan, ia sudah S1. Kinan tidak terlalu suka jika ada yang memanggilnya di tempat umum.

"Apa?" jawab Kinan dengan malas, Karin yang baru saja menghampiri temannya itu langsung memasang muka sebal.

"Astaga kau ini, apa kau tahu kau sangat ketus? aku kesal." tutur Karin dengan bibirnya yang mengerucut, dan menurut Kinan itu menggelikan. Sok imut.

"Masa bodoh, ada apa memanggilku?" balas Kinan yang sudah lelah dengan kecerewetan temannya itu, "Minggu depan ada festival, apa kau tahu?" tanya Karin dengan mata binarnya, ia berharap Kinan mau menemaninya ke festival itu.

"Tahu, kenapa?" balas Kinan

"Kalau begitu kita berdua harus pergi kesana! pasti akan ada banyak hal yang seru, ya? kumohon..." seru Karin sambil mengayun-ayunkan tangan Kinan, Kinan sangat malas. Lebih baik ia di rumah bersama Lucy bukan? Tapi Karin selalu ada di saat Kinan terluka dan selalu membantunya. Jadi dia mengiyakan permintaannya itu, dan akhirnya mereka pergi ke festival itu. Ternyata tidak buruk juga, Kinan banyak tertawa saat di sana. Tidak ada lagi kesunyian.

rvfell-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANDELIONS || BEOMRYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang