"Hari ini pada tanggal 07 Oktober 20XX, Argan Pratama dan Mentari Ajora resmi bercerai."Tok Tok Tok
Hakim mengetukkan palu tiga kali pertanda krputusan akhir dan berpisahnya dua insan yang saling menyatakan cinta dan setia. Rasa yang kini hanya menjadi kisah lama bagi mereka.
OLD LOVE
1999
"Rana, kita mau kemana si?" Tanya seorang gadis kesal karena lengannya ditarik paksa ketika ia sedang di perpustakaan, mengacaukan kegiatan favoritnya.
Pekikan dan teriakan heboh para siswi mulai terdengar, Mentari menyadari bahwa Rana membawanya ke lapangan basket. Minggu ini seluruh SMA di Malang sedang menyelenggarakan liga basket yang bertuan rumah di SMA Harapan alias sekolah mereka.
Lapangan basket mereka memang berlokasi sedikit berbeda dari sekolah lain yang pada umumnya berada ditengah-tengah sekolah. Lapangan basket mereka justru berada di halaman belakang karena memiliki wilayah yang luas.
Mentari kini tau sebab Rana menariknya kesini padahal notabenenya Mentari adalah gadis yang sama sekali tidak pernah melirik apalagi tertarik pada hal semacam ini.
Sejak seminggu terakhir beredar kabar disekolah mereka, kapten tim basket SMA Harapan, Argan Pratama naksir pada siswi teladan kelas X IPA 2 itu yang tak lain adalah Mentari Ajora.
Mentari Ajora nama gadis itu, gadis manis dengan kulit kuning langsat dan bibir merah delima serta surai legam paras pinggang yang kerap kali ia uraikan tak lupa bando abu-abu dengan polkadot biru muda yang menghiasi surai indahnya.
Meskipun masih terbilang wajah baru, nama Mentari bukan hal asing bagi warga SMA Harapan. Gadis itu kerap kali mewakili SMA mereka diperbagai perlombaan, bahkan juara umum 2 semester terakhir mutlak milik gadis itu.
Rana masih terus menyeretnya ke tengah para penonton, Mentari mulai kesal mengingat alasan temannya itu membawanya kesini. Sejak tadi Rana tak mengucapkan sepatah katapun meskipun Mentari sudah ngedumel kesal padanya.
Tak ingin menimbulkan keributan, Mentari memilih duduk disebelah Rana yang mulai bergabung menyoraki para pemain seperti yang gadis lain lakukan.
"ARGAN!!"
Mentari yang mulai termenung dan merasa bosan dikagetkan dengan sorakan para siswi yang seakan menyoraki idola mereka yang akan tampil ditengan stage. Tapi ini tentu saja bukan idola boyband, ini adalah Argan Pratama, idola SMA Harapan.
Ditengah lapangan tampak seorang cowok berwajah manis dengan manik mata coklat kemerahan dan surai -yang telah basah bermandikan peluh- dengan warna yang sama. Matanya menyisiri puluhan penonton seolah mencari sesuatu disana.
Mata gadis itu menyipit ingin melihat lebih lanjut. Ia penasaran, lebih tepatnya tidak ingin destinasi pandangannya menghilang.
Mata cowok itu masih terus menyisiri dan kini Argan mulai mengarahkan pandangannya ke barisan di mana Mentari duduk. Dan...
DEG!
Mata mereka bertemu dan padangan Argan terpaku tepat pada wajahnya, atau hanya dia yang ke gr-an?
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Короткий рассказBanyak hal terjadi dalam kehidupan, semua berlalu, terlupakan, bukankah begitu? Sama halnya dengan aku, kamu, dan kita yang akan saling melupakan begitu saja nantinya.