EXTRA PART 5: GET WELL SOON, AIRIN

4.7K 190 7
                                    

EXTRA PART 5: GET WELL SOON, AIRIN

Setelah solat magrib, Aksel sudah siap dengan pakaian yang lebih rapi. Sekolah membebaskan murid memakai baju bebas namun sopan diutamakan. Makanya ia hanya memakai pakaian casual dengan gaya khasnya. Mau pakai baju apapun, tampaknya ia akan tetap tampan.

Saat turun dari kamarnya, ia melihat ada omah Tari dan kakek Jovan yang sepertinya baru datang ke sini. Mereka sedang duduk di ruang keluarga. Ada juga mba Dwi, ART-nya, yang sedang menghidangkan minuman untuk mereka.

"Loh udah ganteng aja cucu Omah."

Aksel mencium pipi Tari sambil memeluknya sebentar. "Ada acara di sekolah, Omah."

"Malem-malem gini?" tanya Jovan sambil memakan kue yang tersedia di meja.

"Iya. Dari pagi sih, ada acara ultah sekolah aku."

"Gak makan dulu?"

"Di sana banyak makanan, Omah, hahaha. Bunda papa ke mana?"

Baru menanyakan hal itu, mereka datang dari kamar dan Rachel juga habis dari toilet. Aksel bersyukur Rachel sudah memakai piyamanya. Itu artinya dia tidak akan pergi ke sekolahnya lagi.

"Lo di rumah aja kan malem ini?" tanya Aksel.

"Iya lah. Emang mau ke mana?"

"Bagus. Awas lo jalan mulu sama serangga."

"Namanya Rangga ih!"

"Tau ah gue sebel sama nama Rangga. Nama terjelek di dunia dan pasaran lagi!" kesalnya.

"Apaan sih nyebelin banget!"

Rachel memilih tiduran di sofa sambil makan buah apel yang ada di meja situ. Sementara bunda dan papanya tak peduli dengan perkelahian mereka. Sudah seperti biasa mereka begitu tapi bukan berarti mereka tak menyayangi satu sama lain.

"Aku berangkat dulu."

"Ati-ati, Yon!" kata Natasya setelah cowok itu bersalaman dengannya.

"Ke mana sih?" tanya Varo kepo. Maklum dia baru pulang kerja dan tidak tahu ada acara apa di sekolahnya.

"Festival sekolah."

"Loh emang sampe malem ya? Kok gue gak tau?" sahut Rachel.

Sementara itu Aksel langsung menjulurkan lidahnya dengan wajah meledek, membuat omah dan kakeknya tertawa. "Emang sampe malem. Kasian deh lo gak jalan sama serangga. Wleee!"

"Iiihhh abang!!"

Aksel segera berlari dari situ dan bergegas menjemput Airin di rumahnya. Sudah hampir pukul 7 malam rupanya. Acara pasti sudah mulai. Toh sebenarnya datang jam 8 pun masih bisa menikmati acaranya.

Setelah menjemput Airin ke rumahnya, mereka langsung berangkat karena Airin sudah menunggu di depan gerbangnya. Jadi Aksel tidak lama-lama mengetuk pintu rumahnya dulu.

"Papa kamu dateng ga?"

"Ngga. Tadi aja dia pulang jam 1 abis dzuhur. Katanya acara ini kan panitianya bukan guru, jadi dia mau di rumah aja. Hahaha."

"Huufft. Bagus deh," kekeh Aksel.

Airin memeluk karena malam ini dingin juga. Di jalan, mereka sempat bertemu dengan Vina dan Arka yang akan menuju ke sekolah juga.

"Woy tumben pake vespa lo?" tanya Arka yang memang bersebalahan motornya dengan Aksel saat di lampu lalu lintas.

"Gak pa-pa sih."

"Yang satu gak kenapa-kenapa kan?"

"Engga, Ka."

"Ya udah, duluan ya."

AKSEL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang