Sakusa Kiyoomi dan Sakusa Tobio adalah pasangan yang sudah ditentukan oleh takdir. Susah dipercaya karena di era modern ini, ikatan benang merah, istilahnya bisa diputus apabila tidak menemukan kecocokan. Tidak ada masalah dan bukan hal yang fatal karena memaksakan bersama seumur hidup dengan seseorang yang tidak memiliki visi misi yang sama itu mengerikan.
Namun, itu tidak terjadi pada Tobio. Sang Omega menemukan bahwa fate mate miliknya adalah Sakusa Kiyoomi. Tobio adalah orang yang terlalu jujur. Pada waktu itu, musim dingin mereka bertemu lagi setelah beberapa tahun tidak bertemu setelah Camp Pelatihan Nasional yang pernah ia ikuti saat sekolah menengah.
Tobio blak-blakan mengatakan ia bisa mencium feromon milik Kiyoomi dan menyukainya. Karena Tobio adalah omega murni, yang berarti hanya feromon fate mate nya yang bisa ia rasakan. Sebuah keuntungan bagi alpha posesif juga kesialan untuk Tobio sendiri. Dengan wajah polos dan pipi yang memerah ia mengatakan secara jujur keinginannya;
"Maukah menjadi pasanganku, Sakusa-san?"
Kiyoomi terkejut dengan perkataan kelewat jujur itu. Udara dingin seakan tidak bisa ia rasakan, ia merasakan wajahnya terbakar saat Tobio mengatakannya. Kiyoomi hanya diam dan memberinya nomor telepon yang bisa Tobio hubungi nantinya. Jadi, itu bukan penolakan 'kan?
Dan, yeah pada akhirnya karena Sakusa Kiyoomi adalah alpha prodigy, ia tidak kuat dengan feromon wangi milik Tobio dan ingin segera menandainya. Dengan artian, beberapa bulan kemudian Kiyoomi melamar Tobio untuk menikah dan seumur hidup dengannya.
Cukup klise dan singkat, karena keduanya bukan orang yang banyak drama dan sama-sama orang yang jujur.
Mereka saling mendukung dalam banyak hal. Seperti saat ini, Tobio sedang cuti dari profesi modelnya dan menyusul suaminya dalam pertandingan olimpiade melawan Argentina. Ia tidak bisa menahan senyum bangganya melihat suaminya di lapangan utama pada semi final olimpiade dunia cabang voli.
"Suamiku sangat keren ya, Aakashi-san." Bisiknya penuh dengan kebanggaan. Ucapannya hanya dibalas senyum maklum.
Kiyoomi adalah hal yang diimpikan Tobio. Menjadi ace nomor satu di Jepang, tumbuh menjadi alpha prodigy yang memiliki aura kuat dan bakat volinya yang tidak main-main. Kiyoomi adalah perwujudan dari impian Tobio yang sebelumnya direnggut karena statusnya sebagai Omega.
"Kau berbeda dari Kageyama saat di Karasuno."
Ucapan lirih tersebut dari sebelahnya yang merupakan pasangan dari Kuroo Tetsuro, Kozume Kenma. Mata kucing keemasan tersebut menatap tulus pada iris biru milik Tobio.
Tobio tersenyum tipis, menjalani hidup dengan Kiyoomi membuatnya banyak berubah. Dan Tobio senang dengan kehidupannya sekarang.
"Ya, karena aku bukan Kageyama lagi, tapi Sakusa." Ujarnya dengan menunjukkan jersey dengan nama Sakusa yang merupakan milik suaminya dengan amat bangga yang membuat dua rekannya, Aakashi Keiji dan Kozume Kenma tersenyum simpul mendengarnya.
Dalam hati mereka, Tobio sudah total berubah dari segi pemikiran, tampilan dan semua. Dan mereka pikir, Tobio memang seharusnya seperti ini.
-
Jepang kalah di semi final melawan Argentina. Tobio sedih, tapi ia tetap turun ke lapangan bersama dua rekannya untuk memberi semangat pada suaminya. Kalau Kiyoomi sedih, Tobio akan lebih sedih.
"Shoyo! Dimana Kiyoomi?" Tanya Tobio pada rambut jeruk Hinata Shoyo.
"Sakusa-san sudah di ruang ganti, Tobio. Kau akan ke ruang ganti?"
Tobio mengangguk dan akan segera pergi setelah menyapa beberapa pemain terbaik yang merupakan aset Jepang tersebut. Sebelum sebuah suara yang menginterupsinya, suara yang tidak asing dan Tobio kenal dengan suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
germaphobe? yes! • sakukage
FanfictionCerita ringan kesulitan Tobio dalam menghadapi phobia mengerikan Kiyoomi saat mereka memutuskan untuk menikah. Yaoi! Haikyuu! ©Furudate Haruichi Sampul nyari di pinterest, cr di pic ;)