02.

264 31 5
                                    

// tw ; harsh words, fight












































"Pusing.."

"Eh, Rien? Lo gapapa??" tanya Jeovan.

"Iya, aku gapapa. Makasih ya udah khawatir, Jeov."

"Lo bilang pusing, mana mungkin lo gapapa. Gue ambil minyak kayu putih dulu di UKS." ucap Jeovan dan ia berlari keluar kelas. UKS disebelah kelas mereka btw.

"Nih, gue kasih ke kepala lo ya."

"Iya.. makasih ya."

"Lo kalo sakit gausah masuk, nanti makin parah." nasehat Jeovan.

"Aku juga gatau kalo hari ini aku bakal sakit, hehehe.."

"Iya. But.. sorry. Kenapa dibelakang leher lo banyak memar gitu? Kayak abis dicambuk." curiga Jeovan.

'Hah? Gawat, lupa ditutupin!?' batin Darien.

"Aku abis digigit binatang pas tidur kali ya.. soalnya ga kerasa." jawab Darien dengan bohong.

"Oalah, begitu. Yaudah, gue mau ke kantin. Lo ga makan?"

"Engga, aku udah sarapan tadi." Iya, Darien berbohong lagi.

"Oh yaudah, gue ke kantin dulu ya. Kalo gue ada sisa duit nanti gue beliin roti."

"Eh, gausah repot-repot."

"Gue yang mau, oke dah!"

a few minutes later..

'Pusing lagi, ah aku kenapa sih?!'

"Ri, nih rotinya." Jeovan memberikan sebungkus roti coklat kepada Darien.

"Eh.. iya makasih.."

"Jangan sakit Ri, nanti lo ga bisa nangkep pelajaran."

"Iyaa."

Sekarang pukul empat sore. Yang dimana artinya anak kelas 12 sudah selesai belajar dan bisa diartikan dengan pulang ke rumah masing-masing.

Darien pulang menggunakan Transjakarta. Yaa, walaupun halte busway dekat rumah lumayan jauh dari rumahnya. Mau bagaimana lagi??

"Rien, gue pulang ya. Kalo ada sesuatu chat aja gue." ucap Jeovan sebelum meninggalkan Darien.

"Siap. Hati-hati!"

"Gue juga pulang ya, harus ngebabu di rumah nih." lanjut Harael.

"Okee. Aku masih mau ke kelas dulu, kayaknya ada yang ketinggalan."

"Hmm, oke. Hati-hati ya."

"Kamu juga hati-hati jalan pulang."

Ceritanya Darien sudah mengambil barangnya yang ketinggalan itu.

"Huuh, untungnya buku paket Fisika engga ketinggalan. Besok kan ulangan, nanti belajar pakai apa?" gumam Darien.

Tak disangka, ada anak badungan yang mengikuti Darien, (masih di lingkungan sekolah).

BUK!

"Akh!" seru Darien.

Anak itu memukul Darien memakai tasnya yang terdapat banyak buku.

"Rasain lo anjing!"

"Aku ada salah apa?" tanya Darien, tengkuknya kemarin baru saja dicambuk oleh sang kakak, dan sekarang ia ditimpuk tas oleh anak yang tidak ia kenal.

Finally | DokyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang