XIII

3.4K 378 39
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️
⚠️VOTE, KOMEN/KRITIK⚠️
🚫NOT GXG/21+🚫

Kini di sebuah kamar ada seorang gadis yang sedang mentap langit - langit kamarnya. Ia kembali sendiri setelah Fiony dan Zee pamit pulang. Dan ya gadis tersebut adalah Chika.

"Kangen bunda, apa gua ke sana aja ya?" Tanya Chika pada dirinya sendiri

Chika kemudian bangkit dari tempat tidurnya lalu ia segera bersiap - siap.
Chika kini sudah berada di perjalanan menuju suatu tempat menggunakan motor kesayangannya. Tak terasa Chika sudah sampai di tempat tersebut.

"Hallo Bunda Ayah" sapa Chika

"Ade boleh kan duduk di tengah - tengah?"

"Bunda sama ayah apa kabar?" Chika melirik dua makam di samping kanan dan kirinya

"Semoga bunda sama ayah baik - baik aja ya, jangan kaya ade" Chika memainkan rumput di salah satu makam

"Ayah, dulu kalau Chika jatuh atau luka pasti ayah bakalan jadi orang pertama yang khawatir sama ade. Yah, sekarang ade sakit" Chika melirik makam sang ayah

"Bukan sakit fisik tapi batin" lanjut Chika tersenyum

"Bunda, dada ade suka sakit. Biasanya ade ngadu ke bunda tapi sekarang ga bisa. bun, ade kangen denger teriakan bunda di saat ade sama Cici berantem, ade kangen jeweran bunda haha"

"Andai aja kejadian itu ga terjadi"

Flashback

"Yah, jangan lupa jemput ade" ucap seorang wanita cantik

"Iya bunda"

"Kamu ga ikut ci?" Tanya wanita yang di sebut bunda

"Ga deh bun, Cici mau di rumah aja" ucap Shani

"Mentang - mentang libur sekolah" ucap ayah mengacak rambut Shani

"YAHHHHHH" Rengek Shani

"Dih udah gede juga" ucap sang Ayah

"Kan lagi ga ada ade, kalau ada aku ga bisa kaya gitu"

"Lagian kenapa sih kalian tuh kaya tom and jerry. Ribut terus, ga bosen? Cici juga sering banget jailin ade" ucap bunda menatap anak pertamanya

"Jailin ade itu adalah salah satu kewajiban yang mutlak Bun, lagian adenya aja yang cengeng"

"Halah halah, tiap hari ribut tapi nanti kalau malam aja tidurnya harus berdua" cibir sang Ayah

"Itu juga harus yah" ucap Shani

"Cici nanti tolong jagain ade yang bener ya" ucap bunda tiba - tiba

"Tentu dong, cici kan sayang sama ade dan cici akan jagain ade dengan sepenuh jiwa dan raga" Shani menepuk dadanya setelah selesai mengucapkan kata - kata yang menurutnya sangat keren

"Pokoknya nanti kamu harus jaga ade lindungin ade, jangan sampai dia terluka apalagi sampai nangis" ucap Ayah menepuk - nepuk kepala Shani

eccedentesiast [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang