Hallo, perkenalkan nama aku Yessica Tamara. Aku bingung deh mau cerita apa soalnya ga ada yang istimewa di kehidupan aku, oh ya! Aku lupa hehe, aku ada hal istimewa yaitu aku punya cici yang sayang banget sama aku, Dia sering peluk aku dia juga perhatian banget sama aku. Cici aku cantik loh, pasti kalian suka sama dia.
Shani Indira
Seorang wanita cantik yang memiliki adik bernama Yessica Tamara, Dia sangat menyayangi adiknya (?), Shani seorang CEO di perusahaan peninggalan kedua orang tuanya.
~~~
Matahari pagi sudah menampilkan cahayanya yang berarti hari baru saja dimulai, disebuah mansion tepatnya didapur ada seorang gadis cantik nan anggun sedang memasak sarapan untuk dirinya dan cici tercinta, gadis tersebut adalah Yessica Tamara atau yang biasa dipanggil Chika. Chika memasak nasi goreng menu sarapan kesukaan cicinya, setelah Chika selesai masak dia pun bergegas ke kamarnya untuk mandi dan bersiap siap sekolah, Chika menuruni tangga dengan seragam yang sudah rapih dan wajah yang lebih fresh, kemudian Chika melangkahkan kakinya menuju ruang makan untuk menunggu cicinya. Jam sudah menunjukkan pukul 07:15 WIB dimana tinggal 15 menit lagi bell sekolah Chika akan berbunyi.
"Duh ci Shani mana ya? Mana udah mau masuk lagi" batin Chika
Tap tap tap
Shani menuruni tangga, lalu langsung melangkahkan kakinya menuju pintu keluar mansion, Chika yang melihat itupun langsung menghampiri Shani.
"Ci Chika udah masak sarapan buat cici, ayo kita sarapan" ajak Chika dengan wajah yang penuh senyum
"Saya ada rapat" ucap Shani datar
"Tapi ci, Cici harus sarapan dulu kalau ga nanti Cici bisa sakit" Chika memegang lengan Shani
Plakkk
"Berani beraninya kamu pegang pegang tangan saya" Setelah Shani menghempaskan tangannya Shani langsung menampar wajah Chika dengan kencang
"M-maaf ci" Ucap Chika menundukkan kepalanya dengan tangan yang memegang pipinya
Shani kemudian melangkahkan kakinya melanjutkan perjalanan menuju garasi untuk pergi berkerja
"Yah berdarah lagi" Chika mengusap ujung bibirnya yang berdarah
"Gua bawa ajah deh nasi gorengnya buat disekolah, mana udah telat lagi" Chika kembali ke ruang makan lalu menyiapkan bekal untuk dirinya dan teman teman karna kebetulan Chika masak banyak. Chika sudah siap untuk berangkat sekolah kemudian Chika menuju garasi.
Chika berangkat sekolah menggunakan motor peninggalan ayahnya, tenang saja walau Shani seperti itu tapi untuk uang saku dan biaya sekolah Chika tetap Shani yang menanggungnya. Singkat cerita Chika sudah sampai diwarteg sebrang sekolah, kenapa warteg? Karna Chika menitipkan motornya diwarteg tersebut dan Chika akan masuk lewat tembok belakang sekolah.
Chika harus segera masuk kedalam sekolah karna jika di tertinggal satu saja jam pelajaran maka rotan kesayangan shani akan mencium punggungnya.
"Ah anjir kenapa sih tinggi banget ini tembok, gua rubuhin juga nih pake beko" dumel Chika
Hap
Chika berhasil melompati tembok belakang sekolah, Chika berlari kecil menuju kelasnya.
Brakkk
Pintu kelas terbuka dengan kencang Karna tendangan seseorang
"Ya Allah"
"Tuhan Yesus"
"Astaghfirullah"
"Eh ayam"
"Asu"
"Hehe maaf gaes, gua kira udah ada guru" ucap Chika cengengesan
Gimana cerita ini?
Mau lanjut? Atau ga usah?Tipis tipis dulu ya kalau banyak yang minta lanjut nanti saya lanjut
See you next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
eccedentesiast [END]
Fiction générale"salah aku apa sih ci?" "Kamu pembawa sial!"