Jidan dan Roseanne dari 1111 Heartbreaker mampir disini nih, spesial buat ulang tahun mas Jeykey :*
Btw, Happy Birthday Jungkook. Maaf saya telat sehari ngucapinnya karena baru sempet🥺🙏
Ini hanya cerita ringan, jadi mohon pengertiannya kalau kalian kurang baper :)
Happy Reading~^^
*****************************************
"Lu kenapa, sih? Liatin hapeee mulu daritadi!" Agus menegur Jidan yang tengah duduk di sofa dan sedari tadi cemberut sembari terus memeriksa ponselnya.
Jidan berdecak melempar ponselnya ke sampingnya. "Dia gak bakal pulang gitu? Padahal besok ulang tahun gue anjir," gerutunya.
Agus mengernyit, sedetik kemudian ia tertawa. "Lah? Bukannya lu bodo amat sama ulang tahun? Napa jadi kek anak umur lima tahun lu!"
Jidan berkedip berkali-kali. "Ya-ya.. Bukan gitu maksud gue.." ia memainkan tindik di bibirnya.
"Dia udah dua minggu di New York, Gus! Sibuk amat sih tuh desainer," Jidan menggerutu sembari merebahkan tubuhnya di sofa.
Agus tertawa pelan. "Ya bagus. Daripada lu, profesi model tapi banyak nganggurnya aja di Indo. "
Jidan memutar matanya, Agus ini memang selalu mengatakan sesuatu dengan blak-blakan.
"Lu kangen dia, ya?" Kali ini Agus bertanya dengan serius sembari menyeruput kopinya dan duduk diatas tempat tidur. Ia sudah malas memprotes Jidan yang selalu datang seenaknya ke apartemennya.
Jidan menutup mata dengan lengannya. "Iya lah! Gue mah kangen terus sama dia, emangnya dia. Dia mah gak pernah kangen sama gue, ulang tahun gue aja gak peduli," ia menghela nafasnya penuh dengan rasa rendah diri. Sudah lama rasanya Jidan tidak merasakan hal seperti ini, merasa hanya dirinya yang mencintai Roseanne.
"Gue nikahin Rosé Blackpink aja deh, biar tahu rasa dia," Jidan kembali mengucapkan kalimat yang membuat Agus terbahak.
"Dih, emangnya Rosé Blackpink mau ama lu? Tahu lu hidup aja enggak, ngarep amat," Agus dengan sinis menampar Jidan dengan fakta.
"Ck. Lagian, lu jangan sotoy. Mungkin dia gak pinter nunjukkin perasaan aja, bisa aja dia sebenernya kangen banget sama lu, " ucap Agus sembari membaca buku. Membuat Jidan membuka matanya dengan cepat dan menatap Agus dengan penuh harap.
"Menurut lu dia gitu?!" Senyum merekah di wajah Jidan.
Agus mengendikkan bahu nya. "Gak yakin sih gue"
Jidan kembali cemberut. "Ah elu mah!"
Agus hanya menggelengkan kepalanya. "Kalau lu ngerasa sebegitu gak percaya nya, ngapain lu mau jadi pacar dia?"
Jidan terdiam beberapa saat. "Karena gue sayang sama dia"
"Itu intinya, kan?" Agus meletakkan bukunya kembali diatas meja.
"Hah?" Jidan mengernyit bingung.
"Lu mau jadi pacar dia karena lu sayang dia. Artinya, harusnya kepercayaan lu juga cukup buat nunjukkin rasa sayang lu ke dia," Agus menghela nafasnya. "Kalau menurut gue, Roseanne itu tipe yang kayak gitu. Dia gak sweet, gak banyak omong, tapi mungkin menurut dia ngasih kepercayaan sama lu itu udah cukup sebagai bukti kalau dia sesayang itu sama lu. "
Jidan terdiam beberapa saat, masalah kepercayaan dalam dirinya selalu saja menjadi-jadi ketika terpisahkan jarak dengan Roseanne.
"Roseanne bisa aja mutusin lu, terus dapet banyak cowok yang lebih dari lu," Agus berjalan untuk mengambil kopi di dapur apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIGHT OF MY LIFE
Fanfic[Kumpulan FF Oneshot Rosé] Berisi cerita-cerita yang berasal dari imajinasi penulis. Hanya menuangkan Ide cerita kedalam bentuk tulisan. ________________________________________ Copyright : febvorite Bukan author handal,hanya newbie. Tapi siapapun y...