•Prolog
"Raja yang sabar ya, mom dan daddy sudah ga ada lagi disini," Bocah yang diberitahu itu hanya mengangguk dengan senyum polos di mukanya.
"Mom and daddy, sudah telbang tinggi ya,aunty?" Unjuk bocah tersebut.Perempuan muda itu hanya tersenyum menanggapi tingkah polos sangat keponakan.
"Wahh, Laja juga mau ikut telbangg,husssss.pasti seluu!" Ucap bocah tersebut sembari menggerakan tangannya keatas seperti pesawat.
Orang orang prihatin melihatnya, umur yang masih begitu kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Raja kecil berlari kecil kearah kedua tubuh orang tuanya yang telah kamu dengan kulit pucat pasi.
"Mom! Dad! Tunggu Lajaa yaa?! Nanti tunggu Lajaa gede, Lajaa mau ikut mom and dad telbangg jugaa!" Ujar bocah tersebut dengan tersenyum polos, namun senyumnya perlahan menghilang.
"Mom? Dad? Kok engga jawab lajaa sih?" Ujar bocah tersebut lirih menyadari bahwa tak ada lagi jawaban yang biasa ia dengarkan.
"Mom dadd, udah engga cayangg lajaa lagi ya?" Ucap bocah tersebut dengan mata yang sudah berkaca kaca.
Sang aunty yang melihat nya hanya terdiam, ikut menahan air mata dan rasa sesak di dadanya.
Raja kecil pun mulai menangis, ia baru menyadari bahwa Sang mom dan daddy nya tak akan lagi kembali, tak ada lagi pelukan hangat dan senyuman hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajash Bimantara
Ficção Adolescente"Cowok itu emang keliatan kuat, tapi bukan berarti cowok itu engga bisa nangis kan?" Rajash Bimantara.
