Baby 15

182 13 12
                                    

Jaehyun POV

Akhir-akhir ini, entah kenapa sifatku agak berbeda seperti biasanya. Aku faham apa yang terjadi saat ini. Tetapi, aku bingung jika harus memaparkannya.

Jika biasanya aku tidak pernah perduli dengan orang lain kecuali kedua orang tuaku dan anakku tentu saja. Sekarang tidak, aku selalu berusaha agar bisa selalu ada di dekat mantan pengasuh putraku. Dari awal aku memang sudah menyadarinya jika aku memiliki perasaan yang berbeda.

Dari perasaan itu, aku bingung bagaimana mengungkapkannya di depan Sehun sendiri. Anggap saja gengsiku tinggi untuk sekedar mengungkapkan perasaanku.

Ehm.... Mungkin lebih ke arah tidak biasa? Bagaimana tidak, jika biasanya aku yang mendapatkan pengungkapan rasa suka tiba-tiba menyukai orang yang entah dia menyukaiku apa tidak.

Dan memang akhir-akhir ini aku sedang berusaha untuk memberikan perhatian lebih kepadanya. Tapi, apalah daya jika Sehun sendiri malah melihatnya sebagai perhatian seorang dokter kepada pasiennya.

Dari awal dia memang sudah membuatku tertarik padanya dengan kelembutan saat ia merawat Jeno. Tapi, aku tidak berani untuk memperlihatkan rasa suka ini karena Sehun sudah memiliki kekasih. Yah, itu adalah awal pertama aku merasakan kecewa terlebih kecewa karena cinta.

Aku selalu bertanya kepada mommy untuk urusan percintaan ini, dan ya seharusnya aku tidak melakukan hal yang membuatnya sedih bukan?

Tapi, baru saja aku melakukannya. Sesungguhnya aku menginginkan dia selalu di sampingku, membutuhkanku, dan selalu bergantung padaku. Tapi, aku tidak bisa mengutarakan hal itu berakhir dengan mengucapkan kata-kata yang mungkin akan semakin membuatnya bingung akan sifatku.

Memandangi wajahnya yang sedang tertidur itu membuatku teringat akan suatu hal. Ya, kejadian beberapa bulan yang lalu saat kami terbangun dengan keadaan telanjang dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh kita.

Entah kenapa aku tidak merasa menyesal melakukannya, apalagi saat mendengar jika Sehun bisa mengandung aku semakin bahagia. Bukankah jika begitu peluangku semakin besar untuk menikahinya?

Tapi tidak, jawaban dari eomma Oh waktu itu membuatku tertampar. Semuanya memang mudah bagiku untuk mendapatkankannya apalagi sedari kecil aku hidup sebagai anak tunggal yang telah bergelimang harta.

Apa pun mudah untuk aku dapatkan memegang tetapi, tidak untuk cinta. Saat aku mencintai seseorang tidak bisa aku memaksa orang itu untuk mencintaiku kembali bukan? Ucapan eomma Oh memotivasiku untuk mendapatkan balasan dari cinta yang aku berikan. Yang aku syukuri adalah satu hal, eomma Oh dengan terang-terangan sudah mendukungku tetapi keputusan tetap ada pada Sehun.

Jaehyun's POV end.

Jaehyun mengamati wajah Sehun yang sedang tertidur pulas. Dengan cepat Jaehyun mencium jidat Sehun yang sedikit tertutupi oleh rambut halusnya.

"Semoga kita bisa bersama Sehunnie" Ucap Jaehyun sambil mengusap rambut halus Sehun.

Jaehyun pun akhirnya ikut terlelap di samping ranjang Sehun dengan posisi duduk dan tangannya yang menggenggam erat tangan Sehun.

•• Babysitter ••

Sedangkan si kecil Jung baru saja sampai rumah.

"Dydy am Home" ucapnya dengan berteriak. Tadi saat sarapan daddynya bilang tidak akan bekerja, tapi kenapa rumahnya sepi begini?

"Ouh tuan muda sudah pulang" suara dari samping membuat Jeno mengalihkan pandangannya ke asal suara tersebut.

"Uh... Bibi Li, diana dydy?" Tanya Jeno dengan mata berbinanya.

Babysitter [All X Hun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang