chapter 12

102 13 4
                                    

7 bulan kehamilan Yedam

Seharusnya, hari ini mertua Yedam, nyonya dan tuan Watanabe datang ke korea,. Tapi sayangnya, nenek Haruto tepatnya ibu ayah Haruto jatuh sakit. Jadi tuan dan nyonya Watanabe mengundur kepulangan mereka ke Korea. Jadinya Asahi dan shotaro yang kembali ke Jepang kemarin. Awalnya Asahi dan shotaro tidak ingin meninggalkan Yedam. Tapi Yedam terus memaksa. Mertuanya juga tak ingin Yedam sendiri. Tapi Yedam dengan kuat meyakinkan mereka. Lagi pula Yedam kuat. Bayi didalam kandungan nya juga tak banyak membuat masalah.

"Sayang, hari ini jadwal check up lagi kan" kata Haruto saat yedam memakaikan dasi Haruto

"Iya sayang,,, berarti aku akan menemani mu dulu baru kekantor" kata Haruto menangkup wajah Yedam

"Tidak apa sayang aku bisa sendiri" kata Yedam tersenyum dan memeluk Haruto

"No ....aku akan menemanimu." Kata Haruto pasti dan membalas pelukan hangat Yedam

Tetap Yedam tak bisa membantah keinginan Haruto. Namun, disela-sela pelukan mereka. Haruto mendapat sebuah telpon dari seseorang

"Sebentar sayang" kata Haruto menerima telpon di teras kamar mereka

Yedam hanya mengangguk. Tak ada yang patut dicurigai. Karena itu hanya sambungan telpon biasa.

Disisi lain, Haruto menampakkan wajah khawatir nya saat mendengar seseorang yang menelponnya tadi

"Kenapa?" Tanya Haruto

"Hiks...hiks...haru...tolong"

Kata seseorang dari seberang telpon


"Ada apa?" Tanya Haruto sesekali melihat Yedam yang sedang merapikan barang-barang nya

"Dia kembali mengancam ku....

Hiks tolong aku haru..."

Sambungnya lagi terisak


"Kau dimana?, Kirim lokasimu...
Aku akan kesana"
Kata Haruto khawatir

Tampaknya Haruto benar-benar terjebak oleh tipu muslihat seseorang. Haruto tampak iba dan khawatir. Dan dengan rasa bersalah ia mendekati sang istri

"Sayang, sepertinya aku tak bisa menemani mu" kata Haruto bersalah

"Oalah ..tak apa sayang, aku kan sudah bilang aku bisa sendiri" kata Yedam tersenyum ramah

"Maafkan aku sayang" kata Haruto merasa bersalah

"Tak apa sayang...sudah pergilah...pasti tadi itu penting" kata Yedam memberikan tas Haruto

"Uummmuacchhh....makasih sayang...jika selesai nya cepat aku akan langsung pulang... hati-hati ya sayang... Tetap pakai supir paham" kata Haruto berpesan

"Iya sayang" jawab Yedam paham

Kenapa Haruto sangat khawatir?

Jelas khawatir, bagaimana pun ia adalah orang yang pernah Haruto temani... Sahabat yang sangat dekat dengan Haruto walau akhirnya mereka pernah bertengkar hebat. Haruto tak tau jika sahabat nya ini adalah awal masalah baru dalam kehidupannya

Yedam pergi ke RS seperti biasa tapi kali ini bersama supir. Yedam bersyukur bayi dijamin nya baik-baik saja. Dan sangat sehat. Bahkan anaknya sangat aktif menendang. Dan memberi respon setiap ulasan lembut diperut yedam. Setelah itu Yedam pulang ia berencana datang mengunjungi Hanbin. Jadi ia mampir ke sebuah restoran yang menjual seafood enak.

Tapi hal sebuah tampilan tak terduga Yedam lihat....

"Haruto..." Kata Yedam tak percaya

Haruto sedang mengusap lembut punggung seorang wanita yang menangis di dada bidang Haruto. Yedam tertegun, sesak, dan rasanya tetesan bening dari mata indahnya akan keluar seketika. Tapi Yedam masih terdiam. Ntah hal apa membuat ia tak bisa mendekat ke arah sang suami dan wanita yang tak ia kenal. Setahunya Haruto terburu-buru karena ke kantor. Dan Haruto tak pernah menyentuh perempuan lain seperti adegan yang ia obat.

Pilihan Yang Terbaik ✍️(Harudam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang