Hari ini Yedam akan berbelanja bahan makanan si supermarket. Awalnya ayahnya ingin menemani tapi Yedam tidak mengizinkan nya. Yedam tak ingin ayah nya kelelahan. Haruto juga ingin menemani Yedam tapi Yedam juga menolak buat apa Haruto tidak bekerja hanya untuk menemani nya. Bukannya tidak senang, tapi Yedam tidak ingin Haruto terlalu sering bolos bekerja walau itu perusahaan nya sendiri. Karena ini bukan kegiatan yang terlalu penting. Yedam tidak membawa mobil karena ia malas, Yedam memang lebih senang naik bus jika sedang tak bersama Haruto agar tidak macet.
"Oke ....kita akan membeli semua bahan dapur yang sudah habis" kata Yedam mendorong troli belanja nya
Yedam membeli segalanya, dari daging, sayur, minuman ion dan bahan dapur yang memang sudah habis. Dengan telaten jari lentiknya memilih bahan makanan yang segar. Yedam juga tak melewatkan diskon yang ada... Biasalah ya perempuan.
Saat sedang memilih daging di tempat pemotongan daging, tak disangka Yedam bertemu seseorang.
"Yedam...." Sapa orang itu
"Oh ....nyonya Kim,, annyeonghaseyo..." Balas Yedam ramah
"Wah...apa kamu sedang berbelanja juga?, Kebetulan sekali kita bertemu..." Kata nyonya Kim ramah
"Hehe iya nyonya Kim,,banyak bahan dapur yang habis jadi aku harus mengisinya lagi. Nyonya Kim sendiri?" Tanya Yedam melihat nyonya Kim sendiri an
"Aiigoo.....rajin sekali anak perempuan tuan bang ini, iya sayang... Doyoung sedang bekerja jadi tidak bisa menemani" jelas nyonya Kim ramah
Setelahnya, mereka bercengkrama sambil membeli bahan makanan lain dan Samapi ke kasir. Nyonya Kim membayar semua belanjaan Yedam padahal Yedam sudah menolaknya tapi nyonya Kim tidak mau mendengar. Yedam membantu nyonya Kim membawa belanjaan nya ke mobil karena nyonya Kim membawa mobil.
"Ayok damie,,, biar bibi antar" kata nyonya Kim mengajak
"Tidak usah nyonya Kim,, aku akan pulang sendiri. Rumah kita berlawanan arah jadi jangan merepotkan diri mu" kata Yedam menolak dengan ramah
"Tak apa sayang...ayok.." ajak nyonya Kim lagi
Yedam ingin menolak lagi, jujur ia sudah tak enak. Belanjaannya sudah dibayar bahkan sekarang mau diantar Yedam sungguh merasa tak enak. Saat ingin menolak tiba-tiba saja nyonya Kim merintih kesakitan
"Aghh....k-kenapa tiba-tiba sakit sekali?" Tanya nyonya Kim yang memegang di dekat dadanya
"Nyonya Kim ...anda kenapa?" Tanya Yedam panik
"Agh....i-ini sakit sekali Yedam...." Eluh nyonya Kim kesakitan
"Kita harus kerumah sakit. Ayok nyonya Kim. Mana kunci mobil anda. Biar damie yang membawa mobil anda" kata Yedam dan diangguki lemah oleh nyonya Kim
Dengan segera Yedam membawa masuk nyonya Kim ke mobil. Ia juga memasukkan tas belanjaan nya dengan cepat. Yedam menenangkan nyonya Kim dan membawa nyonya Kim ke rumah sakit nya. Karena rumah sakit ini yang terdekat
Sesampainya disana. Yedam langsung disambut oleh Hyunsuk karena Yedam sudah mengabari Hyunsuk bahwa ia membawa seorang pasien. Yedam tak tau penyakit apa yang diderita nyonya Kim. Jadi Yedam tak tau harus apa bertanya pun tidak tega karena nyonya Kim kesakitan tadi.
"Hyunsuk unnie, bagaimana?" Tanya Yedam khawatir
"Dokter mina masih memeriksa nya. Aku akan memanggil Doyoung kemari. Kamu tetaplah disini yaa" kata Hyunsuk keluar dari UGD
"Baiklah unnie" kata Yedam mengangguk paham
Tak berapa lama. Doyoung datang Dengan wajah yang sangat khawatir. Hyunsuk mengikuti nya dari belakang. Tepat setelah itu dokter mina keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Yang Terbaik ✍️(Harudam)
Fanfiction"Hubungan percintaan memang selalu menjadi tempat menyenangkan bagi orang-orang yang memiliki pasangan... Gambaran umum yang sangat valid bukan?" (note : pemain nya ganderswitch yaa) (Watanabe Haruto 💏 Bang Yedam)