Chapter 03 ❤

159 8 0
                                    

_________________________________________

Di lain sisi, Sentara merasa dirinya terlalu cepat untuk mengutarakan apa yang ia katakan barusan kepada Gemara.

"Udah gila nih gue." Ucap Sentara tidak percaya atas ucapannya yang barusan ia ucapkan.

"Woyy Sen." Ucap teman Sentara sambil mengejar Sentara.

"Tumben lu gak ada di tongkrongan?" Tanya teman Sentara.

"Cara nembak orang yang bener gimana sih?!" Tanya Sentara serius.

"Buset lu mau bunuh siapa dah?!" Ucap teman sentara terkejut dan sedikit menjauhkan tubuhnya dari Sentara.

"Bukan nembak pake senjata bodoh!" Ucap Sentara malas.

"Ohh nembak, pacar maksud lu?!" Ucap teman Sentara.

Sentara pun mengangguk.

"Gampang itu, lu pdkt aja dulu sama dia. Buat dia baper sama lu dan lu tinggal srepet aja deh." Ucap temannya menjelaskan.

Sentara walaupun bad boy tapi dia nggak pernah sekalipun nembak orang selalu dia yang ditembak sama orang dan pada akhirnya dia nggak nerima ataupun dia putus begitu aja di tengah jalan. Nembak Gemara?? Entah apa yang dipikirkan sama Sentara hingga membuat Sentara berpikiran mau nembak Gemara. Padahal yang ia lakukan selama ini hanyalah sebuah lelucon saja atu kesenangan sesaat. Saat Sentara menggoda Gemara, ia merasa senang dengan reaksi Gemara.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gemara dan kawan-kawan sedang makan di kantin dan tengah asik mengobrol.

"Ngomongin apaansih kalian tadi, serius amat gue lihat?" Tanya Dion penasaran kepada Gemara.

"Nggak ada." Balas Gemara sembari memakan nasi kuningnya dan terlihat seperti kesal.

"Ah yang bener lu?" Ucap Artemis sambil memicingkan matanya.

"Kepo amat sih lu pada?!" Ucap Gemara kesal.

"Bukan kepo ini namanya, tapi hanya untuk menambah info aja." Ucap Erta.

"Au dah gue mau ke toilet bentar." Ucap Gemara sambil beranjak pergi dari tempat duduknya.

"Punya lu gue makan yah!!" Ucap Erta yang tidak digubris Gemara.

Gemara tengah bercermin di toilet dan bertanya-tanya karena penasaran karena akan hal tadi.

"Kok bisa sih gue ditembak sama cowok, Sentara lagi cowoknya. Apa dia cuma main-main aja yah?" Tanya Gemara kepada diri sendirinya di depan cermin.

"Gue harus ngapain ya supaya dia nyerah?" Ucap Gemara sambil memikirkan caranya.

'Apa gue buat dia jijik sama gue ya?!" Ucap Gemara dalam hati dan ia merasa idenya bagus.

Gemara pun kembali ke kelasnya karena sudah hampir masuk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bell pulang pun telah berbunyi. Semua siswa dan siswi pun berhamburan keluar dari kelas untuk beristirahat di rumah nya masing-masing.

"Gemara!!" Teriak Sentara dari dalam kelas.
Sentara berlari keluar kelas dan mengejar Gemara.

Greppp

Sentara pun meraih lengan Gemara, karena Gemara seolah tidak mendengarkan Sentara.

"Minggirr, gue mau pulang!!" Bentak Gemara keras sekali sehingga mereka sekarang menjadi perhatian para siswa yang ada di koridor itu.

"Enggak akan, sebelum lo mau ngomong sama gue apa jawaban lu!" Tegas Sentara.

"Jawaban gue...."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC~

Next Chapter kayaknya bakal cepet gue up, Stay Tuned dan jangan lupa vote sama komennya yah phi phi semua yang baik.😘🤗🤗
🤗😘

Oh iya gue bakal usahain supaya per Chapter lumayan panjang biar gak terlalu pendek ceritanya hehe. Sorry yah

XoXo
_________________________________________

My Boyfriend is My Classmate (BL Short) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang