Chapter 05 ❤

147 7 0
                                    

SELAMAT MALAM KAMIS,AKU SENGAJA UPLOAD INI DI MALAM KAMIS KARENA BIAR KALIAN KALO LAGI GABUT BIAR GAK BOSEN AJA NONTON SOSMED MULU HEHE. Happy Reading!

_________________________________________

Im backk sorry lama gak upload akhir akhir ini,karena banyak yang nonton jadi author lanjut biar kalian gak terlalu lama nunggu kayak nungguin doi yang gak pernah peka peka ke kita.......

Nextt Intermezzo
_________________________________________

"Ehh liat tuh Sentara sama siapa berangkatnya pagi ini?!" Ucap Artemis.

Mereka ber empat pun langsung mengarahkan pandangannya kepada Sentara dan Third. Ya, Third yang bersama Sentara. Mereka berangkat bersama, walaupun mereka beda sekolah sih. Semalam karema hujan jadi Thrid menginap di rumah Sentara. Namun, tenang saja mereka tak melakukan hal yang aneh-aneh kok.

Gemara yang melihat itu pun langsung pergi meninggalkan teman temannya dan langsung pergi ke kelas. Cemburu?!Entahlah yang pasti Gemara tidak suka saja melihat Sentara dekat dengan yang lainnya selain dirinya.

.
.
.
.
.
.

Singkat cerita Pelajaran sudah selesai dan siswa siswi pun berhamburan untuk pulang.

"Ra, lu nggak pulang?!" Ucap Erta kepada Gemara.

Gemara pun tidak berkutik sama sekali.

"Ra lu liat apaansih?" Tamya Erta.

"Emm apa? Gak liat apa apa sih, dah yuk pulang?" Ucap Gemara terbata- bata.

Di perjalanan Gemara pun tampak murung dan tidak mau berbicara seperti biasanya.

'Mencintai dalam diam ternyata susah yah!' Batin Gemara selama dalam perjalanan.

'Udah gak ada gunanya nyesel Ra, Sentara udah sama yang lain. Apa gue nyerah aja ya?!' Batin Gemara yang selalu berisik dari tadi setelah melihat Sentara berboncengan dengan yang lain.

Padahal hari ini Gemara ingin meminta maaf dan menyesal atas perkataan nya hari kemarin, lalu Gemara mau bilang 'iya' atas pertanyaan yang diberikan oleh Sentara kemarin. Entah kenapa sesampainnya di rumah cuaca sangat mendukung perasaan Gemara, hujan tiba-tiba saja turun beserta angin yang cukup kencang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara itu Third dan Sentara berhenti sejenak di cafe dekat rumah Third.

"Akting gue bagus gak?" Ucap Third pede.

"B aja." Ucap Sentara datar.

"Lu ngapa sih? Nyesel udah bikin Gemara cemburu?" Ucap Third bertanya.

"Sebenernya ada perasaan nyesel sedikit sih sama Gemara, apa gue ngomong aja to the point sama dia kalo ini cuma rencana kita buat bikin dia cemburu?" Tanya Sentara sedikit menyesal dan ragu.

"Terserah lu, gue ngikut aja. Kalo itu mau lo gue ngikut kan itu juga gebetan lu bukan gue." Ucap Third.

"Tapi rada ada sedikit sayang gak sih kalo kita ngasih tau dia secepet ini?!" Ucap Third.

"Iya juga sih." Ucap Sentara semakin bingung.

"Gini aja, gue bakal lakuin sandiwara ini sampai dia ngutarain perasaan dia sama lo. Gue yakin kok kalo dia juga punya perasaan sama lo, gue bisa liat dari matanya pas dia ngeliat ke kita tadi di sekolah." Ucap Thrid menjelaskan.

"Yaudah deh, tapi nanti kalo dia bener beneran nyerah gimana??" Ucap Sentara menjadi overthinking.

"Sen... dengerin gue. Orang kalo udah jatuh cinta mau di pendem sedalem palung mariana perasaannya pun itu bakal tetep muncul ujung ujungnya. Percaya deh sama gue, its gonna be okay Sen." Ucap Third meyakinkan Sentara agar tak lagi bimbang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari berikutnya Gemara tidak masuk sekolah karena dia sakit.

"Dion..." Teriak Sentara.

"Napa?" Ucap Dion malas.

"Ara kemana akhir akhir ini, kok gak masuk ke kelas ya?" Tanya Sentara penasaran.

"Dia sakit." Ucap dion singkat.

"Sakit apa?!" Tamya Sentara lagi.

"Sakitt hati tau gak sih lo, dia tuh sebenarnya mau ngungkapin perasaannya sama lu. Malah lu sama yang lainnya kan?!" Ucap Dion menjelasakan isi hati Gemara.

Flasback time........

"Dion...." Gemara memanggil.

"Napa lu nangis?!" Tanya Dion melihat Gemara menangis.

"Gue mau curhat boleh?! Hikss" Tanya Gemara dalam kesedihannya.

"Gue nggak tahu lagi mau curhat ke siapa lagi selain lo." Ucap Gemara.

"Ya udah, kita ke cafe deket sini dulu aja sambil nenangin lu juga." Ucap Dion

.
.
.
.
.
.

Sesampainnya di cafe mereka berbincang cukup serius sampai mereka lupa waktu.

"Saran gue ya, lu ungkapin aja walau dia udah punya pacar." Ucap Dion

"Gue tau kok perasaan lu, mencintai dalam diam emang gak enak Ra. Tapi lu harus lawan rasa takut lu." Ucap Dion menasehati Gemara.

"Tapi, lu kan tau kalo dia udah punya pacar?" Ucap Gemara sesegukan.

"Iya gue tau, kan gak ada salahnya lu coba dulu Ra." Ucap Dion memberi saran.

Gemara pun semakin bingung dengan pikirannya.

"Ra..." Ucap Dion sambil menggenggam tangan Gemara.

"Percaya sama gue, lu pasti akan baik- baik aja. Trust me... Oke?" Ucap Dion memberi semangat kepada Gemara.

Gemara pun mengangguk....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC~

Wah gak nyangka mau end, hah mau end?! Yappss kalian gak salah baca kok. Napa gue mau cepet cepet end in ini cerita?! Karena gue mau ada cerita baru serta couple baru wkwkw. Jadi siap siap sama endingnya yah kawan kawan......

Jangan lupa Vote,komen ya guys ya!!!!

Khob kun khrab.

XoXo

_________________________________________

My Boyfriend is My Classmate (BL Short) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang