They didn't good at ONE.

1.8K 126 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Ah! Mister, please go faster!" racau lelaki dengan surai hitamnya sambil tengah memegang alat kelaminnya sendiri dengan sebuah alat yang tengah bergetar di anal-nya. Seolah tau ia ingin keluar, ia menambah kecepatan alat dan berdesah dengan kencang. Alunan desahannya yang merdu bagaikan bidadari tengah menyanyi di sore hari dengan lantunan lagu yang keluar dari gramofon di sampingnya. Ia belum puas usai bermain dengan guru barunya tadi. He's bad at sex literally. Dan voila! Ia mencapai kepuasan yang seharusnya tadi ada.

...









"Hello Mr Park? Are you out of your mind dumbass!?" Park Sunoo, sang adik yang kini mengikuti kakaknya yang tengah berjalan ke basement.

"You're a Park too, My beloved brother."

"Ew!"

"Don't 'ew' me, you nakal!"

"What's wrong with that In-eng language stupid?" Ejek Sunoo.

"Nah, you know i'm not stupid," balas Sunghoon dan dengan sekali tekan dari handphone keluar lendir di lantai yang diinjak Sunoo. Lendir itu sangat lengket sampai sampai Sunoo tidak bisa bergerak dari tempatnya. Sunghoon pun membalikkan badannya dengan tersenyum licik.

"Hella freak! Lo buat jebakan juga di basement papa? Gila lo ya! Udah ganti guru ke 68 kalinya, lebih gila lagi lo sembarangan mecat kak Hee, tau ga kerugian perusahaan kita karena lo sekaligus secara ga langsung batalin kerja sama perusahaan?"

Sunghoon seperti tak peduli, ia mengendikkan bahunya acuh, "Masih urusan papa, gue masih bisa belajar."

"Belajar apa? Belajar buat perusahaan jadi lab gila lo apa gimana?" Sunghoon tertawa kecil lalu berjalan lagi. Sunoo tambah naik pitam dibuatnya,"Hey jerk! You will leave me here with this fucking glue?"

"That's it. Jangan manja, keluar sendiri ya dek," katanya lalu ia melaju dengan mobil mahal milik papanya.

"FUCK YOU PARK!"

...









"Sebenarnya kamu mau apa sih nak? Papa bingung mau kamu itu apa?" terlihat pimpinan perusahaan itu tengah gelisah dengan perilaku anak sulungnya.

Sunghoon tersenyum simpul, "Papa masih butuh saya kan buat perusahaan? Terutama opsi opsi saya yang kemarin sempat membuat perusahaan naik seketika."

"Katakan apa yang dipikiranmu," ujar pria berumur 50 tahunan itu dengan pasrah.























"Saya ingin guru lagi, tapi saya mau memilih dengan.."









...

"WAH ANJING LO. NYURUH GUE NGEHACK DATA PENDUDUK? UDAH GILA BENERAN LO?" Sebut saja ia Jake, hacker kelas kakap kesayangan keluarga Park. Sekaligus bawahan papa-nya.

"Ga ada urusannya sama lo, pokoknya gue kasih lo waktu 5 jam buat nge-hack sistem ini, gue mau cari guru luaran." Sesuai persetujuannya dengan papa, Sunghoon kini mengurus beberapa urusan perusahaan. Dalam sekejap, Jake pun tau Sunghoon sudah ada kesepakatan dengan pimpinan perusahaan.

"Dari 68 guru yang pernah ngajarin lo, mereka adalah segerombolan orang orang jenius, they didn't good at what?"















"They all didn't good at sex."

At The Top Of His Body.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang