...
Tak seperti biasanya, Sunghoon datang saat pagi buta. Sekitar jam 5 lewat 48 menit sepertinya. Anak dengan jaket merah itu menutupi kepala serta wajahnya dengan tudung yang ada di jaket. Siapa yang tau apa yang akan diperbuatnya kali ini?
[04:34]
Sunghoon berlari kencang menuju kamar Jake, di lantai bawah. Berdekatan dengan kolam renang di rumahnya. Seraya mendekati pintu kamar Jake, ia bisa mendengar jelas suara kecipak basah diikuti dengan suara desahan di dalam kamar. Namun, siapa peduli? Ia bisa mendatangi Jake kapanpun dan dimanapun dia mau. Bahkan saat lelaki itu tengah melakukan sesi 'make out' bersama adik Park Sunghoon sendiri."SIM AND PARK, HELP ME. THIS IS MORE IMPORTANT THAN YOUR BOTH DICK!"
"WHAT THE HELL KAK??? ARE YOU BLIND?" Sunoo sedikit berteriak sambil memakai kembali bajunya. "GO TO HELL!"
Sunghoon terkekeh, melihat adiknya yang tengah memakai baju dengan semburat merah padam. Apalagi Jake yang biarpun terlihat tenang tetapi terbata bata saat berbicara. "Let me start," ujar Sunghoon sambil melirik kearah mereka berdua. "Clear your mind, Jake. I know your 'thing' still wants more. You can eat my brother after this."
"Gue liat, saham perusahaan Jongseong lagi jatuh banget."
"Terus? What's the matter Mr. Sunghoon? That's a nice bullshit for this morning. And you disturb us." Jake mengerutkan dahinya, terlihat sedikit kesal dengan Sunghoon yang kelamaan terlalu obsesi dengan pria yang bahkan belum terlalu lelaki itu tau gelagatnya.
"It's freaking important, Jake. Dia kayaknya mau ngambil keuntungan di perusahaan kita. Dari isi perjanjian yang gue curi di kantor papa, ini malah menguntungkan satu pihak. Pihaknya Jongseong. Gue tau pasti papa udah curiga dengan hal ini, sayangnya orang tua ceroboh itu tak pernah berunding dengan kita. Perjanjiannya malah di tanda tangani sama dia, gila kan?" Sunghoon menggeleng kan kepalanya heran. Diikuti Sunoo dan Jake yang ikut ternganga mendengarnya. "Luckily, Jongseong kayaknya masih ga tau kalau gue itu penerus perusahaan. Atau malah dia udah mata matain gue?"
"Actually, Dia udah mata matain lo dari kapan hari," ujar Jake sambil menjetik jarinya. "Tau Kim Mingyu?"
Sunghoon berpikir sebentar, "Ah! Si genit yang pernah ngeremes lo ga sih?"
"Ck, males dah gue. Pokoknya si Kim itu ada di kelas lo kayaknya dari zaman Majapahit! Tolol emang ni sekolah, masa ada anak 16 tahun ga lulus lulus. Mau jadi Upin Ipin apa?!" Ujar Jake sambil membenarkan celananya. "Sekarang lo mau ngapain?" Tanya Jake, melihat Sunghoon yang tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
At The Top Of His Body.
Fiksi PenggemarOrang gila berumur 20 tahun yang sering sekali berganti guru homeschooling. Di pemecatan guru ke 68-nya ia memutuskan untuk memilih guru ke 69-nya dengan beberapa tes. Is the teacher smart? Is the teacher have a good face? And last, is the teacher...