janji?

147 19 0
                                    

Rumah Goo Hajoon tampak luas dan rapi. Berbeda dengan penampilannya yang menyeramkan seperti pentolan sma,ternyata kamarnya terlihat normal. Maksudnya semuanya terlihat rapi,dengan nuansa klasik dengan berbagai hal berwarna hitam Dan putih.

"Aku akan membawakanmu minuman, duduklah, anggap saja rumah sendiri"

"Kalau gitu, apa aku boleh jual rumahmu hajoon?"

".. hah??..." hajoon mlongo menatapnya.

"Kau bilang untuk menggapnya seperti rumah sendiri kan,jadi aku akan mencoba menjualnya..hahaha" ucap soohyun dengan tertawa.

Krikk.... Krikk...krikk....

Seolah seperti suara jangkrik terdengar diantara sunyinya ruangan itu, ucara menjadi canggung.

"... Jokes, itu cuma jokes,candaan saja hajoon... hmm
Gak lucu ya?"

Hajoon memutar matanya.

" Aku akan kebawah dulu"

Ada keheningan sesaat setelah soohyun ditinggalkan sendirian.

"...aaah!!!! Sial memalukan.."

Soohyun sungguh malu, dia benar-benar ingin tenggelam saja. Memang sih candaanya jelek, Dan gak lucu sama sekali, dia kini menyesali perbuatannya.

Soohyun merebahkan tubuhnya ke kasur Hajoon. Dia melihat papan quest sambil menggigit kuku di jari telunjuknya.

'bagaimana nih, waktunya terus berkurang. Aku harus bagaimana lagi'

Soohyun menatap langit-langit kamar Hajoon yang berwarna putih. Dengan masih memikirkan Cara untuk menyelesaikan quest.

'mau bagaimanapun quest ini harus berhasil, dengan hidupku sebagai taruhannya'.

'Kembali menjadi diriku yang dulu merupakan mimpi buruk, aku bener-bener gak mau. Bahkan membayangkannya saja sudah membuatku merasa ngeri'

"Yoshh!!! Ganbatte. Ayo kita pasti bisaaa!!!"

"..bisa apa??" Hajoon tiba-tiba  bersuara sambil bersandar di pintu masuk.

"Eh,kaget aku!"

"Ah kau hajoon, mengagetkan saja. Kupikir siapa"

Hajoon meletakkan nampan di meja belajarnya.

"Jika bukan aku memang siapa lagi? Ini kan rumahku"

Soohyun tertawa mengingat tingkahnya.

"Ibumu dimana Hajoon?"

Hajoon diam sambil membuka beberapa camilan yang tadi dia bawa.

"Masih berkerja"

"Dia memang selalu pulang malam, nih minum dulu"

"Bagaimana dengan ayahmu?"

Soohyun menatap Hajoon sambil mengunyah kripik, dia kemudian tersadar. Sepertinya dia terlalu menanyakan hal-hal privasi bagi hajoon.

"... Ayahku juga sering pulang larut"

"... Ah, begitu ya. Kau pasti kesepian tinggal dirumah yang besar ini seorang diri"

'sial, lagi-lagi mulutku ini mengoceh sembarangan'

"... Kalau gitu, kau mau menemaniku disini. Supaya aku gak kesepian lagi"

Ucap hajoon spontan ,membuat soohyun menjatuhkan kripik kentang yang baru saja dia ambil.

"Ah,lupakan.. aku hanya iseng" Hajoon duduk bersandar di samping kasurnya, wajahnya madam seketika menatap soohyun yang masih terdiam Tak bersuara.

"Tentu. Tentu saja aku mau!"

"Hah??"

"Aku mau hajoon. Kita kan teman,jadi aku akan selalu menemanimu. Jika kau merasa sepi kau bisa membanggilku kapanpun kau mau. Seperti yang kau tau, aku juga tak punya banyak teman selain kuza.. eh iya, kita bisa mengajak kuza juga. Semakin ramai semakin menyenangkan"

Hajoon tersenyum melihat soohyun yang terus mengoceh dengan menggebu-gebu.

"Apa kau serius mengatakannya?"

"Tentu saja!!! Kau bisa percaya padaku hajoon"

" Kalau gitu,kau harus selalu Ada disampingku soohyun. Kau berjanji bisa melakukannya?"

Hajoon menepuk kepala soohyun yang duduk di sampingnya.

"Tentu. Aku akan selalu disampingmu hajoon"

Hajoon tertawa mendengar ucapan soohyun. Keduannya asik mengobrol sambil melahab camilan.

Suasana yang selalu sunyi itu kini digantikan dengan berbagai macam obrolan dan canda tawa yang memenuhi ruangan.

_________

Yahoo....
Prince kembali setelah sekian lama vacum... ( *´・ω)/(;д; )
Sudah sangat sibuk dunia rl  :(
Gomenasai ya mina... prince up  cuman pas pengen aja(ToT)

Semoga para pembaca  tetap stay disini..yahuuuu
Sehat selalu yaaaa...
Sampai jumpa lagi.....(⌒0⌒)/~~

Just a Quest! No More!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang