Aku Baik-Baik Saja

43 3 0
                                    

Ara masuk kedalam kamar Adik Iparnya, melihat wanita cantik tersebut sedang di infus.

Kemudian mendekati wanita yang baru memiliki bayi 5 bulan yang lalu.

"kakak, apa yang harus ku lakukan" ucapnya memeluk Ara.

Ara memeluk wanita itu erat, "Kenapa cherry corporation bisa dijual dengan harga sangat murah, bukankah kinerja perusahaan itu bagus?" tanya Ara, salah satu perusahaan milik adiknya tersebut telah dilepas sekitar 2 minggu yang lalu.

"Aku diancam kak, aku takut, pernikahanku, rumah tanggaku, semuanya akan hancur" ucapnya semakin ketakutan.

Ara memeluknya dengan erat.

"apa yang pernah kamu lakukan dengan Robert, dia mengancammu dengan apa?" tanya Ara.

"aku pernah menikah diam-diam waktu kalian melarangku, dia merekam hubungan suami istri kami" ucap nya semakin memeluk Ara erat.

Tubuh Ara langsung lemas. "Kakak, aku sangat takut, abangku akan menghajarku, pernikahanku akan hancur" ucapnya.

Dokter masuk kedalam kamar pribadi wanita tersebut, kemudian menyuntikkan obat tidur.

"tidurlah, kita akan menyeleseikannya sayang, jaga kesehatannmu. Yumna akan aman bersamaku dan ibu" ucap Ara.

"Kakak, aku percaya, kamu akan menyeleseikannya" ucap wanita itu kemudian tertidur.

***

"dosis obat tidurnya di tambahkan?" tanya Ara.

"iya nyonya, bagaimana dengan adikku?" tanya Ara sambil mengelus rambut wanita tersebut.

"mentalnya benar-benar down" ucap Dokter tersebut.

"Tolong tangani dia dengan baik" ucap Ara kepada dokter tersebut.

***

Ara masuk kedalam kamar bayi, memeluk bayi tersebut dengan lembut.

"momy, aku ingin punya adik bayi juga, seperti ini" Jun memohon kepada momy nya.

"kita akan membawanya kerumah, yumna akan lama dirumah kita" ucap Ara kepada anak nya.

Mata Jun tampak berbinar, "asyik" ucapnya berlari-lari kecil keliling kamar bayi.

Ara memeluk bayi adiknya tersebut, "tidur yang nyenyak ya sayang" ucapnya sambil berjalan-jalan, Jun terus mengekor di belakang Ara.

Ibu masuk kedalam kamar bayi.

"Ara" ucap wanita paruh baya tersebut.

"ibu" ucap Ara mendekati ibunya tersebut kemudian menyerahkan bayi tersebut.

Wajahnya tampak khawatir dan penuh beban.

"ibu, tenanglah, ibu rawat dia dengan baik disini, yumna akan kubawa kerumah" ucap Ara.

"ara, kasus ini berbahaya" ucap wanita itu.

"ibu, aku harus menyeleseikan kasus ini, ini menyangkut nama keluarga kita, aku sudah menghubungi Marcel untuk tidak pulang dan fokus kepada  penelitian internasional nya di USA" ucap Ara.

"ara, bila suamimu tahu, dia akan sangat marah, ibu sangat takut" ucap wanita itu.

"ibu, kita akan melewati semuanya ya" ucap Ara.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PengacarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang