Brukk.
"Ini buku semuanya mau ditaro mana lagi?" ucap pemuda ber- name tag Hyunjin itu sembari menaruh tumpukan buku-buku itu dimeja perpustakaan dengan tidak berperasaan nya.
Plak
"Lo kalo naruh pelan-pelan anjing, ogah gw kalo ni buku tua rusak terus kita suruh ganti," ucap pemuda bersurai pirang itu setalah mendaratkan pukulan di kepala temannya itu.
Sedangkan yang dilakukan Hyunjin hanyalah mengaduh sakit, karena jika ia membalasnya itu akan percuma.
"Btw, si Sunwoo kemana? Tadi dia yang ngajakin kesini, kan," ucap Jaemin,si pemuda berambut pirang tadi.
"Gatau," ucap Hyunjin singkat sembari menggedikkan bahu.
Brakk.
Panjang umur, diambang pintu perpustakaan terlihat seorang pemuda yang meraka bicarakan tadi dengan nafas yang terengah, dan jangan lupakan seragam sekolahnya yang berantakan.
"Sorry gue telat," ucap Sunwoo setelah tiba dihadapan kedua temannya itu.
"Habis ngapain?" tanya Jaemin sambil menatap Sunwoo seakan ingin mencabik-cabik Sunwoo saat ini juga.
Malu, itu yang dirasakan Jaemin sekarang, bagaimana tidak? Seluruh pengunjung perpustakaan menatap kearah mereka bertiga dengan tatapan kesalnya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Disinilah mereka sekarang, duduk di pinggir trotoar, sembari mendengarkan Jaemin yang mengomel seperti emak-emak tanpa peduli berapa banyak orang yang memperhatikan mereka bertiga.Mengingat kejadian beberapa menit lalu mampu membuat emosi Jaemin semakin meluap tatkala mendapati jika mereka bertiga di usir oleh satpam penjaga perpustakaan tadi.
Beberapa menit lalu
Perpustakaan"Ini ada apa rame-rame?" tanya seorang pria paruh baya dengan nada galaknya, seakan siap menggeret mereka keluar begitu saja.
"Arisan, Pak" - Hyunjin
"Rumpi, Pak" - Sunwoo
Mendengar jawaban yang tidak masuk akal tersebut membuat pak satpam menghela nafas lelah, terpaksa ia menggeret ketiga pemuda tersebut keluar saat itu juga.
"Weh, pak ini kenapa tarik-tarik kita sih, Pak? Kita bukan mau main film India, weh," ucap Jaemin kepada satpam tersebut.
" Yang mau main film India sama kalian juga siapa, mending juga saya nongkrong di pos satpam sambil ngopi" ucap satpam tersebut.
"Ya kalo gitu lepas atuh, Pak kita-kita nya, jan ditarik-tarik kek gini dong," ucap Sunwoo dengan nada melasnya.
"Bener tuh, Pak jatuhnya malah kita kayak kambing," sambung Hyunjin dengan nada tak kalah melas.
"Kambing yang gak mau di ajak ke masjid buat di sembelih," ucap Sunwoo.
"Ya mereka mana mau di ajak ke masjid kalo tau mau di sembelih. Coba lu bayangin Woo, gimana kalo lo yang digituin, pasti gak mau kan," ucap Hyunjin menimpali Sunwoo.
"Yang mau jadi kambing juga siapa 😑," ucap Sunwoo dengan nada datarnya.
Dan obrolan mereka terus berlanjut dengan adu mulut antara pak satpam dengan Jaemin yang gak terima di seret keluar perpustakaan gitu aja.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Lagian lo ngapa sih Woo, kok sampe dateng telat. Lo telat tuh gak papa, tapi ya gak usah ngegebrak pintu gitu juga, kan kita diusir jadinya," ucap Jaemin dengan nada menahan emosi nya."Bener tu," ucap Hyunjin menimpali Jaemin.
"Mana tadi gua udah ngmpulin banyak buku buat kita belajar, eh malah diusir dari perpus 😔," sambung Hyunjin dengan nada sedihnya.
"Sorry, ini," balas Sunwoo sembari mengeluarkan jam tangan dengan desain kuno dari dalam saku jasnya.
"Buat kita? Makasih Woo. Eh, tapi kok cuman satu?" Tanya Jaemin.
"Gak usah ke- geer-an ya, ini tu bukan buat lo pada. Ini jam tangan punya orang," jawab Sunwoo.
"Jam tangan punya orang? LO MALING, WOO?" Nah kan, keluar tuh suudzon-nya Hyunjin.
"Sembarangan aja kalo ngomong, ini tu punya cewek tadi," ucap Sunwoo kepada teman-teman nya tanpa sadar.
"Cewek? Sejak kapan Lo punya pacar, Woo?" Tanya Jaemin penasaran.
"Bukan pacar gua, gua gak punya pacar," jawab Sunwoo.
"Terus? Kalo bukan pacar," tanya Hyunjin.
Sunwoo pun menjelaskan alasan dia telat datang berkumpul dan juga alasan dari seragam sekolahnya yang udah kayak anak berandal.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Hujan deras mengguyur kota Jakarta pada malam hari, mampu membuat semua orang enggan untuk keluar dari kediamannya, jangankan keluar dari kediamannya, dari dalam kamar pun sangat enggan.Tapi, berbeda dengan semua orang, seorang gadis berambut hitam legam itu memilih untuk duduk termenung di depan halte sekolahnya daripada meminta jemputan untuk kembali ke rumah.
Tangannya ia kepalkan guna menahan seluruh emosi yang bergejolak didalam dirinya.
Batinnya meronta memintanya untuk pergi menghampiri orang itu dan membunuhnya saat ini juga.
Kenangan kenangan buruk masa kecilnya berkeliaran didalam kepalanya, tanpa mempedulikan sang pemilik yang pusing dengan ingatan ingatan buruk itu, ingatan yang sangat tidak diinginkan dimiliki oleh bocah 15 tahun itu.
Ingatan dimana dirinya menyaksikan sendiri kejahatan yang orang itu perbuat kepadanya, hal yang membuat dirinya kehilangan segalanya, hal yang membuat angan angan untuk membunuh yang ia sembunyikan didalam dirinya meronta-ronta.
Pandangannya ia arahkan ke arah pergelangan tangannya, "Sial," ucap wanita itu ketika mendapati jam tangannya yang hilang.
Hwang Hyunjin
Na Jaemin
(Anggap aja Jaemin nya pake seragam kayak yang Sunwoo)
Eh ini gak nyambut ya? Maaf ya otak lagi pas-pasan soalnya, aduh maaf banget 🙏🙏🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Kue Stroberi || Sunwoo, Yuna
FanfictionHidupku semanis kue stroberi, dengan saus stroberi sebagai pemanis. Yuna, seorang siswi SMP biasa yang hanya menghabiskan hari-harinya hanya dengan tersenyum, bekerja, dan sekolah bertemu dengan orang asing yang sangat aneh menurutnya. Senang dan g...