"bug "
"bug."
"bug."
Suara pukulan demi pukulan terdengar digang sempit ini.
Terlihat seorang pemuda yang tengah dipukuli oleh pria paruh baya dengan balok kayu yang ada ditangannya.
"Rasakan ini brengsek, berani-beraninya kau membeli putriku kemarin," ucap pria paruh baya itu kepada seorang pemuda yang tengah dipukulinya.
Bukannya mengaduh ampun karena sakit, pemuda itu–Sunwoo–malah tersenyum meremehkan perkataan pria paruh baya itu.
"Putrimu? Sungguhkah gadis itu putrimu?" tanyanya kepada pria paruh baya itu.
"Apa maksudmu, dia memang putriku," ucap pria paruh baya itu dengan nada penuh emosinya.
"Lalu, jika gadis itu putrimu,mengapa kau menjualnya?" tanya Sunwoo yang sedang mencoba untuk berdiri.
"AKU TIDAK MENJUALNYA, AKU HANYA MENAWARKANNYA UNTUK PEKERJAAN YANG COCOK UNTUKNYA" ucap pria paruh baya itu emosi kepada Sunwoo.
"Menawarkannya? Itu sama saja menjualnya tuan," ucap Sunwoo dengan nada tenang.
Jujur sejujur-jujurnya, Sunwoo tengah menahan untuk tidak membunuh orang bodoh yang ada dihadapannya itu.
"AKU TIDAK PEDULI, SEKARANG BERITAHU AKU DIMANA KAU MEMBAWA PERGI GADIS ITU!" Perintah pria paruh baya itu kepada Sunwoo.
"Jika aku memberi tahumu dimana aku menyimpan gadis itu, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Sunwoo.
"AKU AKAN MENJEMPUTNYA DAN MEMBAWANYA KETEMPAT PARA WANITA PEMUAS," ucap pria paruh baya itu yang setelah itu mengangkat tinggi-tinggi balok yang ada ditangannya guna untuk memukul Sunwoo lagi.
"buk."
"buk."
"buk."
Bukan, bukan, pria paruh baya itu tak memukuli Sunwoo, tapi Sunwoo yang memukuli pria paruh baya itu.
"Menjemputnya dan membawanya ke tempat wanita pemuas? Haha ... kau ini lucu sekali, tuan," ucap Sunwoo sembari terus memukuli pria paruh baya itu.
"Aku sudah membeli, dan aku juga sudah memberikan uangnya kepadamu, apakah masih kurang hah!?" Tanya Sunwoo dengan emosi.
"Kau ... Uhuk, benar-benar ... Uhuk, pria bajingan"
"Kau membeli putriku untuk memuaskan dirimu sendiri," ucap pria paruh baya itu dengan nada menahan sakit.
"Ya aku memang bajingan, lalu kenapa?" Tanya Sunwoo dengan terus memukuli pria paruh baya itu tanpa memedulikan darahnya yang menyiprat mengenai bajunya.
"Kau ... benar-benar pria berengsek, kau menghancurkan rencanaku. KAU MEMBUAT KEMISKINAN KEPADAKU DAN PUTRI KANDUNGKU," ucap pria paruh baya itu kepada Sunwoo.
"Putri kandungmu? Kau memiliki putri lain selain wanitaku?" tanya Sunwoo dengan nada mengejek.
Sebenarnya Sunwoo tau jika pria paruh baya itu memiliki putri selain gadis yang dibelinya kemarin, tapi ia sengaja bertanya untuk menambah waktu memukuli pria paruh baya itu.
'uhuk, uhuk.'
"JIKA IYA KENAPA? KAU TAK TERIMA JIKA AKU MENAWARKAN GADIS YANG KAU BELI ITU? LAGIPULA DIA JUGA BUKAN PUTRI KANDUNGKU," ucap pria paruh baya itu kepada Sunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kue Stroberi || Sunwoo, Yuna
FanfictionHidupku semanis kue stroberi, dengan saus stroberi sebagai pemanis. Yuna, seorang siswi SMP biasa yang hanya menghabiskan hari-harinya hanya dengan tersenyum, bekerja, dan sekolah bertemu dengan orang asing yang sangat aneh menurutnya. Senang dan g...