Ruang kerja

54 12 15
                                    

Jam dinding berdetak disetiap menit yang dialauinya. Dipagi yang cerah ini, matahari bersinar dengan terangnya dengan diiringi hawa sejuk yang menyapa. 

Disebuah ruangan besar, diatas kasur lebar, seorang gadis kurus berambut hitam legam meringkuk di tengah-tengahnya.

Matanya terpejam dengan sempurna menandakan seberapa nyenyak tidurnya.

Namun, kenyenyakan tidur dipagi harinya harus terganggu tatkala seseorang membuka engsel pintu kamarnya dan mulai membangunkannya.

"Permisi Nona, ini sudah pagi, ayo lekas bangun," ucap seorang maid perempuan dengan baki berisi beberapa helai pakaian ditangannya.

"Enghh."

Bukannya bangun, Yuna malah semakin memejamkan matanya berusaha untuk masuk kedalam mimpi kembali tanpa menghiraukan ucapan maid tersebut.

"Maaf nona, ini sudah pagi, tuan muda sudah menunggumu dikantornya," ucap  maid itu lagi.

"Diamlah," ucap Yuna ketika mendapati rangkain kata-kata yang kembali mengusik tidurnya.

"Seberapa lama aku tertidur?" tanya Yuna kepada maid itu yang malah sekarang menatapnya bingung.

"Mengapa kau menatap ku seperti itu?" Yuna bertanya kepada maid itu dengan nada polosnya.

"Emm, maaf nona, bukankah kau tertidur setelah tiga jam bermain dengan tuan muda Sunwoo," jawab maid tersebut dengan penuh hati-hati.

"Apa maksudnya bermain dengan Sunwoo selama tiga jam?" Bukannya memberikan jawaban salah atau benar, Yuna malah kembali bertanya kepada maid tersebut.

Terlihat raut terkejut dari wajah maid perempuan itu. Tak ingin sang nona mengetahui seberapa terkejutnya ia, maid itu pun lekas menyuruh Yuna untuk lekas mandi dan menemui tuan muda Sunwoo.




















Suasana ruang kerja tuan muda Kim sangatlah kacau pagi ini.

Berkas-berkas berserakan disepanjang lantai memenuhi ruangan bernuansa coklat tua itu.

Sunwoo mengusap-usap kepalanya dengan pandangan yang terus tertuju pada laptop didepannya.

"Ini kenapa bisa begini sih!" ucapnya yang mulai marah tatkala kedua matanya mendapati seberapa banyak angka korupsi yang dilakukan oleh salah satu pekerja dikantornya yang terpampang di layar laptop miliknya.

"Kevin, panggil lelaki tua itu kesini!" Perintah Sunwoo kepada Kevin tanpa penolakan.




















'Brakkk'

"Maaf? Apakah kerugian yang kau lakukan ini bisa ditutupi dengan kata maaf?" ucap Sunwoo emosi kepada pria paruh baya yang berada dihadapannya ini.

Kacau, hanya itu kata yang sangat menggambarkan keadaan ruang kerja Sunwoo saat ini.

" Maaf tuan," ucap pria paruh baya itu sekali lagi kepada Sunwoo.

Bukannya menjawab, Sunwoo malah pergi dari ruang kerjanya yang kacau itu dan meninggalkan pria paruh baya itu sendiri diruangnya.

Merasa dirinya aman, pria paruh baya itu lekas menuju kearah meja kerja Sunwoo.

Kue Stroberi || Sunwoo, Yuna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang