(☞^o^) ☞14//TQP

1.1K 139 0
                                    

♡(ӦvӦ。)

Setelah semuanya sudah mereda juga para rakyat banyak yang memuji kepintaran sang putri mengusut tuntas hal ini menjadikan Alice sebagai putri yang memiliki julukan putri kesejahteraan, Alice pun menjumpai sang Nenek yang tengah melamun membuat Alice tidak tega membiarkannya sendiri.

"Nek, apakah Nenek sedih dengan apa yang sudah Alice lakukan?" Cassandra menoleh memegang kedua tangan lembut milik cucu nya.

Lantas ia tersenyum. "Nenek tidak percaya, bukan hanya kepercayaan nenek saja yang mengkhianati, tapi anak nenek yang nenek sayang menjadi salah satu dari mereka." Ucapnya dengan sendu.

Alice memeluk sang nenek. "Manusia tidak sempurna nek, mereka terkadang akan melupakan sesuatu jika memiliki obsesi, apa mungkin Ibu juga memiliki obsesi sehingga melakukan sesuatu yang merugikan keluarganya?"

"Entahlah Nenek tidak mengerti dengan dirinya, jika tahta dulu nenek pernah memberikannya, tetapi Ibumu menolak karena tidak menginginkan hal berat seperti tugas menjadi Queen." Ujar Cassandra.

"Lalu..."

"Sudahlah, sepertinya sebentar lagi suamimu akan menjemput, kabar mengenai kesejahteraan kerajaan Rowler The Rose telah pulih." Ucap Cassandra, entahlah, Alice sangat tidak rela berpisah dengan neneknya.

"Nenek begitu Alice sayangi, jangan pernah rapuh setelah kepergian Ibu, Alice akan membuat janji untuk Kakak selalu menemani Nenek!" Cassandra terkekeh.

"Tugas putri adalah menjadi istri dari seorang pangeran, ia pasti akan di nantikan nya, pangeran mu akan segera tiba begitu pula dengan Kakak mu."

"Pesan nenek jadilah istri berbakti jangan membuat suamimu kesulitan dan sendirian, Kakek mu dulu juga begitu mencintai Nenek sampai akhir hidupnya, jika Nenek tidak bisa melihat mu sampai cicit nenek besar maka Nenek hanya ingin satu, kunjungi makam nenek bersama anak-anak mu kelak." Alice mengangguk. "Kami akan datang nek."

"Apakah Anna tidak sakit?" Alice ingat jika sedari tadi tidak berpapasan dengan adiknya.

"Dia sakit setelah kabar Ibu nya diasingkan, Nenek sudah menjenguknya tapi dia demam tidak turun." Alice menghela nafas.

"Akan Alice jenguk."

Alice pun berjalan melewati beberapa kamar dan setelah itu menemukan kamar adiknya.

Tok
Tok

"Ada apa anda menemui ku?!" Alice menghela nafas, walau ia tidak suka dengan kelakuan adiknya, tapi ia tetap menyayanginya karena adiknya adalah salah satu anggota kerajaan.

Alice dulu begitu tidak memperhatikan adiknya jadi tidak mengetahui tabiatnya seperti apa hingga ia kecolongan, tapi semua itu ada hikmahnya sehingga ia kembali dimasa sekarang dan memperbaiki semuanya.

"Hanya ingin memberikan anda satu pesan, tolong bedakan mana baik dan buruk, anda sudah dewasa, anda memang adik saya tapi tidak menutup kemungkinan anda tetap salah satu putri bangsawan, anda harus mengerti." Anna menatap Alice tajam.

"Anda tidak perlu menceramahi saya, apa bedanya anda dengan Ibu, anda begitu polos tapi tidak memiliki perasaan!"

"Saya tidak sepolos itu Anna, jikapun orang mengatakan saya Racun maka mereka benar saya akan menjadi racun bagi mereka yang bermain-main dengan saya."

The Queen's Poison (Lizkook/Jinsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang