Bab II

843 155 12
                                    

CIGARETTE AND LIQOUR

SASUKE X HINATA FANFICTION

PRESENTED BY

H E X E

SMOKE II

* *

Malam yang semakin larut diselimuti dengan kesunyian. Suara denting jarum jam terdengar jelas bersahutan dengan suara dengkuran halus khas seekor anjing. Hinata mengerjapkan kelopak matanya dengan perlahana; berusaha menyesuaikan penglihatannya di ruangan yang cukup gelap. Locco terlihat bergelung nyaman dengan kepalanya yang menyentuh perut Hinata yang tertutup dengan jubah sutera halus berwarna putih tulang. Satu lengan kekar milik Jack melingkar erat di pinggangnya.

Hinata menarik napas dalam kemudian mengeluarkannya dengan pelan. Dengan perlahan, Hinata melepaskan rangkulan tangan Jack, pria itu bergumam tidak jelas kemudian berbalik memunggungi Hinata dan kembali tidur. Hinata beranjak dari ranjang, berjalan menghampiri meja rias yang berada di sebelah kanan tempat tidur kemudian mengambil ikat rambut dari laci. Hinata menyalakan lampu meja riasnya, mengikat rambut panjangnya dengan asal kemudian memandang pantulan wajahnya dalam cermin.

Kedua maniknya yang berwarna putih keunguan terlihat begitu kontras dengan ruangan kamarnya yang lumayan gelap. Sepertinya Jack sudah melepaskan lensa hitam yang sering ia gunakan jika bepergian. Tubuhnya juga tidak terasa lengket atau lembap setelah apa yang sudah mereka lakukan beberapa jam yang lalu.

Jack memang cekatan.

Pria yang ia temui tiga belas tahun yang lalu itu memang selalu mengurusi dirinya. Baik itu dari makanan, pakaian, ataupun hal yang lainnya.

Tiga belas tahun bukanlah waktu yang sebentar. Tiga belas tahun adalah waktu yang ia habiskan bersama Jack. Hidup satu atap, terkadang satu ranjang. Hinata memutuskan untuk membawa Jack dan menjadikan pria itu sebagai pelayannya.

Tidak.

Hinata membawa Jack dari pelelangan manusia tiga belas tahun lalu di Rusia. Jack adalah budaknya. Jack adalah peliharaannya. Jack adalah pelindung sekaligus perwatnya. Hinata memutuskan untuk menggantikan pengawal sekaligus pelayannya tepat setelah dirinya membeli Jack dari tempat pelelangan. Meski sampai sekarang, Kou; mantan pengawalnya sejak kecil masih terus mengawasi dirinya dari jauh.

Kou adalah pelayan yang ditugaskan oleh ayah Hinata secara khusus. Mengingat masa kecil dirinya yang ia habiskan dengan menjadi penyendiri.

Suara getaran ponsel yang terletak di atas meja terdengar, Hinata mengalihkan pandangannya ke arah ponsel itu berada. Hinata menyalakan ponsel kemudian membuka pesan yang baru saja ia terima.

Ah, sudah waktunya?

Hinata menutup pesan itu kemudian mengecek tanggal dalam ponselnya. Benar saja, acara temu keluarga akan dilaksanakan satu minggu dari sekarang. Hinata rasa baru kemarin ia menghadiri acara itu dan sekarang waktu berjalan terasa sangat cepat baginya.

Jika bukan karena sang ayah, Hinata sangat enggan untuk mampir ke kediaman utama keluarganya. Bertemu dengan kedua kakaknya bukanlah hal yang menyenangkan bagi Hiinata. Apalagi bertemu dengan kakak perempuannya, Hanabi.

Mau tidak mau, suka tidak suka, Hinata harus datang dan menghadiri acara rutin yang sudah diadakan selama sepuluh tahun terakhir oleh ayahnya.

Hinata kembali membuka pesan yang sudah masuk beberapa jam yang lalu.

'I am sorry dear, lets talk tommorrow'

Nama Kiba tertera dengan jelas dipojok kiri atas layar ponselnya. Hinata langsung mematikan ponsel kemudian berjalan keluar dari kamar. Kedua kaki telanjangnya melangkah dengan perlahan, menuruni tangga melingkar kemudian tiba di meja konter tempat biasa untuk makan dan minum.

CIGARETTE AND LIQUORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang