6. Berbicara dari hati ke hati

4 1 0
                                    

Dina berbicara kepada dirinya sendiri sambil bebenah rumah.

"Nah kan bener firasat aku apa, pasti mereka ada rasa tapi saling gengsi dan gurauan pas kajian tentang jodoh terkabul memang setiap ucapan itu adalah doa ya huahhh. Tapi kasian juga sih kalau aku ga menolong Rey bilang ke Naila, tapi disisi lain Naila juga baru ditinggal nikah apa iyaa? Naila mau membuka hati lagi dari luka yang belum sembuh? Bismillah coba aja deh nanti telphone Naila mudah-mudahan kalau memang ini jawabannya pasti ada jalan keluarnya"

Dina mencoba mengomong kepada Naila lewat telphone.

"Nai aku mau ngomong, aku dapet amanah dari seseorang tapi kamu mau dengerin aku ngomong kan?"

"Iyaa Din silahkan mau ngomong apa"

"Rey suka sama kamu Nai dia serius sama kamu, Rey itu memang sahabat aku dia kalau ada apa-apa cerita tapi tiba-tiba dia bilang ke aku dia kagum sama kamu dan kamu mau ga jadi calon dia? Memang kebetulan Rey juga lagi mencari calon yang tepat. Kasian dia udah cari calon kemana-kemana tapi ga ada yang cocok, katanya kamu itu cocok sama dia bisa dibilang seorang yang tepat. Jadi gimana Nai? Mau ga? Rey langsung khitbah kamu Nai"

"Aduhhh gimana ya Din. Aku belum bisa membuka hati lagi, aku masih trauma sama masa lalu yang udah-udah kamu juga pasti udah tau kan masalah hal ini. Bukannya aku menolak Rey tapi aku harus mempertimbangkan semuanya dulu Din, nanti kalau hati aku udah baikkan lagi aku kabarin ke kamu ya. Bilang maaf banget ke Rey maaf banget"

"Iyaa paham Nai, aku cuma bisa menyampaikan amanah ini aja kalau memang kamu belum bisa menerima Rey yaudah itu hak kamu hehehe. Nanti kalau kamu udah membuka hati lagi kabarin aja, percaya deh Nai!! Rey itu lelaki baik-baik, dia itu orangnya setia sama satu cewe tapi banyak banget yang nyakitin perasaan Rey, aku percaya kamu bisa mengisi hari-hari Rey tolong kamu pikirin ini baik-baik ya Nai"

"Din satu hal lagi tolong bilang ke Rey, kalau dia mau menunggu aku membuka hati silahkan. Tapi kalau memang udah ga sabar mau menikah silahkan juga pilih wanita lain selain aku"

"Baik Nai nanti aku sampaikan ini semua ke Rey, segitu aja yang aku mau sampaikan terima kasih ya bestieeku atas jawabannya"

"Yaa Din terima kasih juga atas infonya jujur aku not expect tentang semua ini, aku mengangap semua ini cuma bercandaan kamu dan aku mikir bahwa Rey itu memang ga ada perasaan sama aku orang baru ketemu ya kan? Tapi di luar dugaan si yaudah ya Din aku mau makan dulu"

"Hahahah okee"

Naila dan keluarganya menyiapkan makan malam, Naila hatinya sangat gelisah harus mempertimbangkan semua ini dan harus bagaimana lagi caranya selain meminta pertolongan kepada Allah sang maha membolak balik hati.

Setelah selesai makan Naila membereskan piring kotor dan membawanya kedapur untuk cuci piringnya.

Piring sudah dicuci rapih oleh Naila dan Naila langsung masuk ke dalam kamarnya karena sudah waktunya tidur namun Naila tidak bisa tidur karena tidak enak juga oleh Rey tapi disisi lain hati Naila menolak diisi oleh seseorang karna luka yang kemarin belum memulih.

"Aku harus bagaimana lagi ya Allah? Jalan cintaku kenapa harus seperti ini lagi? Beri aku jalan keluarnya ya Allah tolong ya Allah hanya engkau satu-satunya harapanku" ucap Naila di dalam kamar sambil meneteskan air mata

"Aku ga menduga sama sekali bakal seperti ini jalannya, hatiku hancur ga karuan, hatiku dilukai oleh masa laluku, semua harapan yang selama ini aku tunggu namun semuanya mengecewakan. Maafin diri aku ya Allah yang kufur" ucap Naila yang semakin menangis dan merenungi semua hal yang terjadi pada dirinya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

*Jangan lupa vote dan komen

Dina jokes come trueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang