⚠️ jeng jeng 🔞

679 39 8
                                    

Hai ges, gw disini cuma bkn au zosan semoga klen sukak la yak... 💚💛

HAPPY READINGG MINNA.... ( ˘ ³˘)♥

.
.
.
.
.
.
.


Flashback off

Sanji yang sedang mengingat awal pertemuan mereka tiba - tiba tersentak karena jarinya tidak sengaja tersayat pisau.

"aiiiishh" ringisnya.
"bodohnya aku hanya karna marimo sialan itu, tch"

Sedangkan zoro yang sedang berlatih di ruang pemantau sedari tadi tidak fokus karena sanji. Ia tersenyum kecil mengingat ketika dirinya pertama kali mengakui perasaanny pada sanji.

Flashback on

Zoro pov :
"gw g bisa gini terus masa iya gw seorang pendekar pedang g berani nyagain perasaan gw"
"aaaaaarghhh gw setress mikirin perasaan gw ke si alis, apa gw nyatain aja y nanti"

Normal pov:
Makan malam tiba. Sanji sudah dari tadi pagi menyadari bahwa zoro terus memperhatikannya
"ada apa dengan alga hijau itu?? Mengapa sedari tadi ia terus memperhatikan ku" batin sanji.

Setelah makan malam selesai zoro membantu sanji mencuci piring dan membereskan dapur dan ruang makan.

"hei marimo tidak biasany kau mau membantu kalau tidak terpasksa? Hmm sepertiny kau punya permintaan pada ku yaaa??" tanya sanji dengan sedikit mentoel dagu zoro.
"aaaah... Ini....  Itu....  Anu.... "
"apa siih g jelas banget anu ini itu. Apa cepet?!" sanji tak sabar dan sekaligus penasaran dengan apa yang akan dikatakan zoro.
"aaaah begini alis aku mau kau menemuiku di ruang pemantau nanti, setelah berberes segeralah kesana yah"ucap zoro sambil keluar dari dapur.
"apasih g jelas banget marimo" sanji tidak menghiraukan zoro yang keluar begitu saja walaupun bagian yang zoro kerjakan belum selesai.

Sanji beberes merapikan bumbu bumbu masakan, mencuci piring lalu mengelapnya dan di susun rapi dirak, mengelap meja dan membereskan bangku.

Zoro yang sudah sedari tadi menunggu sanji masi menyiapkan mentalnya jantungnya sudah berdegup kencang padahal belum lagi ia menyatakan perasaannya. Ia berpikir bagaimana jika snaji menolaknya dan menjauh darinya.
"aaaaaarghhh akuuu pussinggg memikirkan iniii" teriaknya.

Sanji yang mendengarpun bertanya
"pusing mikirin apa lu sampek sefrustasi begitu?"
"mikirin lu lah apa lagi cobak" jawab zoro yang terkejut melihat sanji ada didepan pintu. Sanji yang mendengar perkataan zoro sontak kaget, wajahnya memerah seketika. Ia berfikir bahwa ternyata benar mereka memang saling suka tapi ngengsi.

"aa.. Aaahhahahaa maksud gw i.. Itu..." jawab zoro terbata - bata. Ia yg sudah tak tahan dengan perasaannya ini langsung menarik sanji masuk ke ruangan, menutup jendela dan pintu dan...

Cup...

Satu kecupan manis mendarat di bibir sanji. Sanji kaget dengan hal itu "lo gila ya marimooo"
"mungkin? Mikirin lo bikin gw sampe sefrustasi ini. Sanji... " ucap zoro dengan menjeda kalimatnya ketika mengucapkaan nama sanji.

Sanji terkejut biasanya marimo ini tidak akan memanggip namanya jika tidak ada hal yang serius.

"sanji... Lo... Mau gak jadi pasangan idup gw"
"e e eh mak mak... Sud l...lo apa marimo"
"mau gak?"
"m ma mau la "
Sanji yang mengucapkanny pun sekarang sudah memerah sempurna, mukanya terasa panas,  jantungnya berdegup kencang,  apalagi dengan kondisi si marimo masi masi mengunci badannya dengan kedua tangannya.
Bola alga hijau itu juga merasakan hal yang sama tapi berusaha untuk tetep cool depan ayank :v

Zoro yang sedari tadi sudah tidak tahan, kini mulai dibanjiri napsu saat ia melihat bibir ranum milik sanji. Ia mendekatkan wajahnya, sanji yang berada didepannya hanya bisa pasrah menutup mata dan menikmati apa yang akan kekasih perbuat padanya.

Zoro secara perlahan melumat bibir sanji terkadang ia menariknya kecil, awalny sanji tidak membuka mulutnya tapi agar bisa mengimbangi marimonya ia membuka mulutnya dan melakukan perang lidah.
Zoro yang merasa sudah mendapat izin dari sanji langsung masuk kedalam dan tidak lupa pula ia mengabsen satu persatu gigi putih sanji.

Tanganny kini tidak lagi diam, ia sudah mulai meraba sanji memasukkan tangannya ke dalam baju sanji dan mengelus elus punggung sang empu.
Sudah hampir 5 menit mereka saling melumat satu sama lain,  sanji kini sudah mulai kehabisan napas, ia menepuk - nepuk dada zoro menandakan sang empu membutuhkan oksigen. Zoro yang menyadarinya melepaskan sanji. Terlihat untaian saliva di bibir mereka, entah milik siapa itu.

Zoro sudah tidak sabar dengan pemandangan yang ada di depannya ingin sekali ia melahapnya.

Grepp...

Zoro menarik tangan sanji lalu memeluknya dari belakang dan mulai menciumi leher dan tengkuk sanji sehingga meninggalkan tanda kepemilikannya disana. Sanji mendesah sedikit membuat zoro semakin bersemangat. Ia mulai melucuti pakaian sanji menariknya melemparkan kesembarang arah, membuka paksa celana sanji yang hanya meninggalkan boxer saja.

Ia juga melakukan hal yg sama mencampakkan semua pakaian dan hanya menggunakan boxer.

"z...zo...ro... Bukankah ini terlalu cepat bagaimana jika ada orang yang masuk secara tiba - tiba" ucap sanji.
"tenanglah tidak mungkin itu terjadi mereka dijam seperti ini seharusnya sudah tidur" bantah zoro.
"t t tapii"
"tenanglah alis keriting... Kalau kau besok tidak bisa berjalan aku akan menggendongmu"
"heh apa kau berniat membuatku tidak bisa berjalan hah??!!"
"yah, itu tergantung"
"diam kau dasar marimo idiot..."
Sanji meleparkan tendangannya pada zoro,  tapi yang terjadi diluar dugaan sanji...
Zoro meraih kaki sanji menaruhnya diatas bahunya, mendekatkan badan sanji padanya dan mulai memasukkan tangannya kedalam boxer sanji. Tapi mulutny tak tinggal diam ia menciumi paha mulus sanji dan meninggalkan tanda disana.

Sanji sudah pasrah akan apa yang dilakukan kekasihnya itu. Zoro membuka boxer sanji dan memperlihatkan milik sanji sudah tegang sedari tadi. Ia juga melepaskan boxernya, dan memperlihatkan milikny yg juga sudah tegang.

"wah parah kau marimo...bagaimana itu bisa setegang itu" wajab sanji dengan wajah sedikit memerah karna malu milikny lebih kecil dari pd zoro.
"hahaha ini karna belum masuk ke sarang kalau sudah masuk pasti tidak akan setegang ini" jawab zoro dengan santai dan watasdos andalannya.
"iiiiishh sialan kau marimo"
"hahaha sudah lah alis nikmati saja"
Zoro mendorong sanji ke lantai lalu menguncinya dengan tubuhnya.
"kau mau aku melakukan pemanasan dulu atau langsung hmm?" tanya zoro dengan nada agak sedikit menggoda dan menoel nipple merah muda sanji.
"aaah aku tak tau lakukan sesuka mu"jawab sanji.
"hmm baiklah aku akan mulai dengan pemanasan dulu"
Zoro memasukkan jari telunjuknya kedalam hole sanji ia mencari - cari titik nikmat sanji.
"aaahh m m ma rimo..." desah sanji
"hmm disitu ya okey aku akan memasukkannya lagi"
"aahh ahh ahh ma marimo pelan pelan" desah sanji sambil meremas bantal yang memang sudah disiapkan zoro disana.

Author pov:
Omak ngeri kali abang pendekar satu ini dah penuh persiapan dia bah...

"lis lu masi sempit gw masukin 1 lagi ya"
Sanji mengangguk.
"oke... "

Jleb...

"aaaaahh marimo jangan kasar -kasar dong sakit tau jadi boti ╥﹏╥ " ucap sanji.
"hahaha iya maap sayang...aku bakal main lebih lembut deh"
"hmm..." sanji hanya berdehem mendengar kata - kata zoro karna ia tau wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.
"hahaha lihat wajah mu sudah memerah kau membuatku semakin ingin cepat - cepat melahap mu"
"diam kau kusso marimo"
"ulululu alis keriting kuuu" goda zoro.
"lis keknya uda bisa ni gw masukkin zoro junior boleh kan?"
"hmm tp pelan pelan ya sakit tau"
"iya iya"
"eh eh bentar bentar... Besok kalau aku gak bisa jalan gmn?"
"yah tinggal aku gendong atauu mau berhenti di pulau dulu beli kursi roda? "
"iiih aku g selemah itu y"
"iya deh iya alis keriting ku yg paling kuat, kita lihat apa kau masi masi kuat jika zoro junior masuk"
"ku terima tantanngan mu"
.
.
.
.
.
.
.

To be continued.....

Author : segini dulu yehh ceritanya hehehe
Jangan lupa tinggalkan vote minna

💚💛💚💛

Lup u minna (σ≧▽≦)σ

The Beginning Of Zosan Family's♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang