Bab 4

68 15 5
                                    

Hari kedua ospek telah dimulai, seperti ospek pada umumnya. Menurut Laut ospek hari pertama sangatlah membosankan seperti kata abangnya. Hanya duduk di dalam GSG untuk mendengar penyambutan dari senator, rektor, salah satu menteri, dan dari lulusan terbaik yang sukses menjadi pengusaha. Entahlah Laut sendiri tak yakin siapa orang itu karena dia tak begitu mendengarkan. Dia sibuk melihat atau lebih tepatnya mencari Cantika kemarin. Setelah upacara selesai, mereka hanya bertemu saat istirahat pada pukul dua belas untuk ibadah dan makan siang serta saat pulang.

Sedangkan Jimmy sibuk berkenalan dengan teman-teman segugusnya kemarin, yah Jimmy memang anak yang mudah bergaul sekaligus untuk tebar pesona pastinya. Well, sebenarnya Laut juga anak yang supel tapi karena dia terlihat seolah sibuk dengan dunianya sendiri, orang-orang yang ingin berkenalan dan mengajaknya mengobrol menjadi sungkan.

Akibatnya dihari kedua ospek ini, Laut masih belum mengenali sebagian teman-teman segugusnya terutama yang perempuan.  Tapi sebenarnya Laut sudah tau kok nama-nama mereka, kan ada waktu perkenalan saat di grup chat mereka.

Karena itulah hari ini Jimmy berniat mengenalkan Laut pada yang lainnya. Biar akrab katanya. Lagian hari ini ada acara games yang berarti mengharuskan seluruh anggota gugus kompak. Kalau belum akrabkan tidak bisa kompak yah.

Setelah memperkenalkan Laut kepada seluruh teman gugusnya, Jimmy hanya tertawa-tawa saat melihat teman dekatnya itu sedikit merengut kepadanya. "Banyak yang suka tuh sama lo. Katanya ganteng." Jimmy berbisik pada Laut yang hanya dibalas putaran bola matanya.

Laut dengar kok bisikan teman-teman perempuannya, dan bukannya bagaimana tapi dia sudah sadar diri kalau dia itu ganteng. Kalau tidak, bagaimana bisa dia punya reputasi badboy atau playboy saat dia masih SMA? Pikirnya dulu kalau ganteng kenapa nggak dimanfaatin sekalian?

Sementara itu panitia masih sibuk mondar-mandir untuk mempersiapkan kebutuhan untuk lomba hari ini. Yah, mereka agak telat untuk hari ini jadinya sekarang masih hectic sekali.

Tak lama kemudian ospek itu dimulai dengan sambutan dari ketua panitia yang menganjurkan untuk tidak terlalu memaksakan diri saat games nanti dimulai. Setelah mengucapkan beberapa patah kata lelucon, dia segera menutup sambutannya dan dimulailah games itu.

Cantika sedikit kualahan saat games berlangsung. Bagaimana tidak? Banyak sekali mahasiswa baru yang tumbang karena ada yang belum serapan, kepanasan, dan penyakit bawaan. Padahal dia bukan dari divisi kesehatan tapi karena divisi itu sedikit kekurangan tenaga maka beberapa panitia harus ikut bertanggung jawab.

Dan saat ini dia tengah berdiri di pinggir lapangan untuk mengamati jalannya games, kalau-kalau ada yang tumbang lagi. Sementara Kafi sendiri selaku parternya sudah ikut berbaur dengan anak-anak gugusnya yang tengah bermain games.

Cantika sedang melamun saat ada yang menepuk pundaknya. Dan saat melihat ke depan ada seorang maba yang kalau tidak salah ingat namanya adalah Laut Biru, kemarin dia pikir itu nama yang bagus. Dia jadi ingat ketua ospek tahun lalu yang bernama Langit Biru.

"Eh iya kenapa Laut?" Tanya Cantika setelah tersadar dari lamunan pendeknya.

"Minta minum boleh nggak sih kak? Itu galonnya udah habis semua." Adunya pada Cantika.

Cewek itu kemudian menoleh ke arah belakangnya, galonnya sudah kosong semua. Dipinggiran lapangan memang sudah disediakan beberapa galon air mineral untuk mahasiswa baru yang sedang menjalani games, dilihatnya beberapa mahasiswa baru juga tengah beristirahat di sepanjang pinggiran lapangan. Mungkin mereka lelah dan kebetulan sedang tidak bermain.

Cantika ingat dia membawa satu botol air mineral yang kebetulan belum dibukanya kemudian mengambil itu dan menyerahkannya pada Laut. "Nih, minum ini aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang