𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊𝐌𝐀𝐓𝐄! ☆ 𝐓𝐕𝐗𝐐 ☆ 𝐃𝐁𝐒𝐊 [𝟓]

⁵ Traitors [all five]

▸ 5 members 〰️ college life 〰️ lokal 〰️ 2U centered ◂

☆

｡☆✼★━━ 東方神起 ━━★✼☆｡

☆

“Chun..”

“Oit..”

“Kamu jadi nambah?”

“Apanya?”

“Semesternya..”

Yoochun mengangkat wajah dari laptopnya. Jidatnya sedikit panas akibat berkonsentrasi penuh atas makalah yang sedang dikerjakannya. Otaknya mendadak blank.

“Heh!” Yunho menjentikkan jempol di depan wajah temannya. “Kamu denger gak?”

“Iyaaaa....”

“Kok gak dijawab?”

Kenapa Yunho kayak cewek ngambek, pikir Yoochun.

“Bentar elah~”

“Ngapain sih?” Yunho ikut melongok ke layar laptop temannya. “Udah sampe kesimpulan?”

“He-eh..”

Beberapa saat kemudian Yoochun sadar. Dia melihat sekeliling. Lorong gedung fakultas sedang sepi. Sore ini memang hanya ada dua ruang kelas yang sedang dipakai kuliah di lantai lima.

“Eh tapi jangan bilang yang lain ya kalo aku udah hampir selesai..” pinta pemuda bermarga Park itu.

Yunho mengangguk paham. Maksud temannya dengan ʼyang lainʼ itu adalah Jaejoong, Junsu dan Changmin. Teman-teman seangkatannya yang juga sesama pejuang skripsi. Mereka berlima kebetulan berbeda jurusan meski satu fakultas. Akrab karena pernah satu kelompok ketika masa orientasi mahasiswa baru di semester satu.

“Tenang aja. Aku juga baru mau kesimpulan, kok,” ujar Yunho. “Jadi emang nambah semester.”

Teringat pertanyaan temannya semula, Yoochun lantas menimpali. “Aku gak bisa nambah semester. Adekku lulus sekolah taun depan. Jadi semester ini harus wisuda. Targetnya tahun ini udah kerja. Bantu mama bayar kuliah adek.”

Yunho tahu kalau ibu Yoochun adalah single parent. Ayah temannya meninggal dua tahun yang lalu. Adik laki-laki Yoochun tahun depan kuliah.

Sedangkan Yunho sendiri, kedua orang tuanya masih hidup. Adik perempuannya juga masih kelas 1 SMU karena jarak umur mereka jauh. Jadi orang tuanya masih bisa membiayai jika akan menambah satu semester lagi.

Tiba-tiba lengan Yoochun menyenggolnya. Jaejoong, Junsu dan Changmin berjalan ke arah mereka berdua.

“Jangan lupa yang aku bilang tadi, ya. Diem-diem aja,” bisik Yoochun.

“Gampanglah,” sahut si pemuda bermarga Jung.

Pembahasan mengenai tugas akhir alias skripsi menjadi topik sensitif untuk mereka berlima. Oleh karena itu mereka cenderung menghindarinya. Selalu mengubah obrolan ketika sampai pada topik yang menjadi beban pikiran bagi mahasiswa.