5

305 23 5
                                    

Setelah melakukan kegiatan tak senonoh dengan Jevano, kini Hesa berada di kelas Harsa

Ia duduk di samping Jevano sambil menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan yng ia letakan di meja.

Jevano memandang Hesa dengan pandangan gemesnya. Sungguh, Jevano merasa kalau yang ada di sampingnya ini bukanlah Harsa yang ia kenal. Harsa tidak memiliki sikap polos plus lemot seperti ini. Jujur saja Harsa memang gemes sudah dari sananya tapi entah kenapa yang ini lebih gemes lagii, ugh Jevano sudah tidak kuat lagi. Dengan cepat ia tarik tangan Hesa lembut yang membuat si empu mendongak menatapnya dengan tatapan kesal.

"Vano ih jangan ganggu, aku cape gara-gara kamu" Hesa menatap Jevano dengan tatapan kesalnya yang terlihat sangat lucu di mata Jevano

"Ya makanya jangan gemes-gemes dong Sa" Jevano mencubit pipi Hesa gemes hingga pipi sang empu memerah

"Ck kamu mahh. Ehh iya No, kan katanya aku pacaran sama kakak kamu kan ya? Trus kok kamu sama aku bisa berhubungan intim?" tanya Hesa

"Ya bisalah, orang kita sama-sama menikmatinyakan? Lagian Kak Jeri juga ga tau, kan kita mainnya sembunyi-sembunyi" Jawab Jevano, sedangkan Hesa hanya mengangukan kepalanya dua kali pertanda bahwa Ia paham

"Trus nanti kalau Kak Jeri tau gimana?" tanya Hesa lagi

"Ya kita berusaha ajalah biar ga ketahuan"

Tok...Tok..Tok

"Woii Sa dicariin kak Jeri noh" ujar seseorang yang tadi mengetuk kaca jendela di sebelah Hesa dari luar kelas

Hesa yang merasa terpanggil pun langsung bangkit, sedangkan Jevano pun dengan sigap berdiri dan langsung menuntun Hesa

"Yuk gw anter" Jevano menggandeng tangan Hesa tanpa mendengarkan jawaban dari si empu

"Vanoo, ihh emang kamu tau di mana kak Jeri-nya?"tanya Hesa

"Jeri kan ketos pastilah dia di ruang osis" jawab Jevano

"Iya juga sihhh....... Tapi dia beneran di ruang osis? " Hesa kembali bertanya sambil menarik tangan Jevano dengan pelan

"Ya ga tau makanya ayok kita lihat dulu" Jevano menarik tangan Hesa dengan pelan

Jujur saja, Hesa tidak tau dimana letak ruang osis atau ruangan lainnya. Ya wajar sihh kan yang ngampus selama ini Harsa bukan Hesa

"Vano pelan-pelan aja ihhh" protes Hesa kala dia merasa Jevano terlalu tergesa-gesa

"Hehe sorry Sa, gw mau cepet-cepet minta uang jajan ke abang gw soalnya" jelas Jevano

"Iya yaudahh ga usah narik-narik gini, sakit tau tangan aku" Hesa menarik paksa tangannya yang ditarik Jevano sedari tadi dengan sedikit kasar. Pasalnya, Jevano menggenggam erat tangannya

"Lu kok makin kesini makin kesana sih sa? Lu ngapa jadi aku-kamu an segala?" Jevano berhenti berjalan. Dia berbalik menatap Hesa yang masih mengusap pergelangan tangannya.

"Ya ga papa lagi pengen aja. Kayaknya sih efek kebentur hehe" jelas Hesa santai

Entah kenapa Hesa merasa bahwa dia tidak perlu sungkan dengan orang di depannya? Dia merasa sudah berteman lama dengan orang di depannya ini, padahal kenyataannya mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu

"Udah yuk lanjut lagi jalannya" ujar Hesa. Dia tak langsung berjalan, tpi dia menunggu Jevano berjalan duluan. Dia tidak tau dimana letak ruang osis kalau kalian lupa

🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿
🗿

"Kak Je? " panggil Hesa pelan

Dia sudah mengetok pintu tadi tapi tak ada sautan dari dalam sana

Ah ya. Jevano tadi sudah pergi. Dia harus kembali kekelas karna wali kelas nanyain dia tadi di grup kelas mereka

Tok... tok.. tok

Tak ada sautan lagi

Dengan secuil keberaniannya, Hesa akhirnya membuka pintu ruangan tersebut

Saat pintu terbuka dia melihat para anggota osis sedang berkumpul, ah atau lebih tepatnya rapat?

kalau lagi rapat ngapain nyuruh kesini? itulah pikiran Hesa sekarang

Mendengar pintu terbuka, semuanya pun menoleh ke arah pintu

Awalnya mereka pengen marah karna ada yang gangguin mereka rapat. Tapi kalau yang masuk pacarnya ketos ya siapa yang berani marah coba? Si ketos yang tadinya mau marah pun ga jadi takut juga dia kalau dimarahin balik

"Kak Je manggil aku? " Tanya Hesa pelan

"Ehh iya sayang. Sini" Jericho mebepuk pahanya pelan

Hesa cuma bisa natap aja. Gila kali dia kalo duduk dipangkuan Jeri dengan banyaknya pasang mata yang melihat

Hesa masih punya urat malu yaa!!!!

Melihat Sang pacar yang cuma diam, Jeri pun menghela nafas bentar

"Rapatnya sampai sini aja ya"

"HAHHH?

T
B
C

lagi seneng karna ini hari spesial ku hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang