Ch 6

19 0 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 sore, sudah waktunya untuk pulang sekolah.

Mereka berencana untuk pergi menjenguk Nata, namun saat ini permalasahan Kael dan Vely hanya satu. Tidak ada kendaraan.

Lain halnya dengan Gladys yang memiliki Acey sebagai ojek pribadi, dan Billa serta Ara yang berboncengan. Kael dan Vely pusing ingin naik apa.

"Udahlah kalian naik grab aja." Saran dari Gladys.

"Duit gue abis cuy, kalo gue nelpon bapak buat jemput terus antar ke rumah Nata, nanti gue malah di suruh pulang." Ucap Vely.

"Gue telepon Tiel aja kali ya?"

"Iya telpon aja, kali aja si doi mau antar lo."

Mendengar perkataan Ara, Kael merogoh ponsel dari dalam tasnya, membuka WhatsApp dan mencari kontak Tiel.

Seal Tiel
Ringing

Tidak butuh waktu lama, Tiel mengangkat telepon.

"Halo." Sapa suara dari seberang.

"Halo Tiel, lo sibuk gak?" Tanya Tiel.

"Sebenarnya gue lagi latihan, tapi lo ada perlu apa? Ntar gue usahain buat bantu."

Oh God, Kael semakin menyukai Seal Tiel.

"Bisa minta tolong antar gue ke rumah Nata nggak? Gue nggak ada kendaraan."

"Oh yaudah, lo di mana? Tunggu gue 10 menit, gue langsung ke situ."

"Gue lagi di parkiran, oke makasih Tiel gue sayang banget sama lo!"

"Hahaha gue juga sayang lo, tunggu gue."

Panggilan di putus oleh Kael.

"AAAAAA GUE MAU GILA!!"

"Idih si prenjon lagak betul main sayang-sayangan." Cibir Gladys yang melihat Kael kesenangan.

"Gue doain putus, nangis lo."

Gladys hanya memandang acuh tak acuh kepada Kael, seraya memandang ponselnya menunggu pesan dari Acey, pacarnya.

Namun yang menjadi permasalahan, Vely yang tidak punya kendaraan. Sehingga membuat gadis itu manyun sedari tadi.

Kalau kata Ara, muka Vely sekarang mirip seperti muka pemain bokep.

Astaga, tolong maafkan Ara teman-teman.

"Kalian semua udah punya kendaraan, terus gue naik apa?! Huhuhu Ara sayang, kita bonceng tiga aja yuk."

Mendengar usulan Vely, Ara tentu saja menolak dengan tegas, "Nggak! Ogah banget gue bonceng tiga anjir, kek boti aja."

"Ah gue pulang aja."

"NGGAK BOLEH! NGGAK SOLID LO!!"

"SOLID SOLID, TAI LO! TEMEN LO NGGAK PUNYA KENDARAAN LO CAMPAKKAN, ITU LO BILANG SOLID?!"

Kael menjadi pusing, dan hendak menghentikan pertengkaran Ara dan Vely. Namun matanya melihat seseorang yang familiar.

Bukan Tiel, melainkan Farel.

"FAREL!" Teriak Kael tiba-tiba, membuat Vely mencari sosok yang di panggil tersebut.

Ia berkontak mata dengan Farel, namun tak lama. Sebab Farel mengalihkan pandangan dan memandang Kael dengan tak minat.

'Anjing ini orang sok banget, gue pukul juga lo.' Batin Kael.

"Gue boleh minta bantuan nggak?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

What's After Like?Where stories live. Discover now