Upacara selesai dan barisan sudah dibubarkan. Vely izin pamit ke teman-temannya untuk menemui juniornya di paskibra.
"Gue ke anak-anak paskib dulu ya, mau ambil atribut. Nata temenin gue." Vely menarik Nata disaat Nata belum mengeluarkan kata-kata yang menandakan ia setuju untuk ikut dengan Vely.
Lebih seperti menyeret Nata.
Nata hanya pasrah saja di tarik oleh Vely, karena hari ini Nata agak kurang enak badan, mungkin karena efek hujan-hujanan kemarin bersama Verdy.
Bicara soal Verdy, kemarin saat mereka tiba di rumah, Verdy mengeringkan badan dan memakai baju kakak dari Nata.
Yang membuat Nata speechless, badan Verdy ternyata sangat bagus. Terutama bagian back dan shoulder.
"Kakak rajin nge-gym ya?"
"Bisa dibilang begitu, seminggu mungkin 3 kali, btw kamu mau kakak bikinin teh?" Verdy menawarkan, dan Nata hanya mengangguk saja.
Setelah Verdy memasuki dapur, suasana disekitar Nata sangat tenang dan sunyi, karena semua orang di rumah sedang keluar. Dan hanya ada ia dan Verdy saat ini.
Mungkin karena terlalu banyak memikirkan hal yang tak perlu, membuat Nata lupa mengeringkan kepalanya sendiri, dan secara tiba-tiba, sebuah handuk mendarat di atas kepalanya. Membuat nya nyaris melompat karena kaget.
"Mau kamu yang keringkan atau kakak yang keringkan?" Ucap Verdy, dan satu tangannya menaruh secangkir teh di atas meja.
"Kamu kenapa? Sakit?" Tanya Verdy dengan khawatir, tangannya terulur untuk memegang dahi Nata.
"Kamu emang agak panas sih, mau dikompres?"
'BANGSAT JANGAN SERANG LOVE LANGUAGE GUE'
Nata membatin dengan prustasi, namun diluar tetap tenang dan meminum teh yang ada diatas meja.
Setelah hujan berhenti dan Verdy pamit untuk pulang, Nata tidak mengganti pakaian yang ia gunakan saat hujan-hujanan, membuatnya sakit sekarang.
Setelah selesai menemani Vely yang mengambil atribut dari anak paskibra, mereka berjalan menuju kelas.
"Lo sakit ya?" Tanya Vely kali ini.
Tangan Vely memegang jidat Nata, ternyata memang panas.
"Lo kuat jalan? Duh sorry udah seret lo buat temenin gue, kalo nggak kuat jalan, sini gue gendong."
"Gimana caranya lo mau gendong gue?" Tanya Nata.
"Bridal style." Jawab Vely, dan sontak Nata memukul pundak Vely membuat Vely mengeluh.
"Nggak lucu babi."
"Siapa juga yang ngelawak dek Nata, udah ah buruan jalan, kalo lo pingsan gue seret aja." Vely berjalan duluan meninggalkan Nata.
Vely bete habis dipukul sama Nata, padahal niatnya baik ingin menolong.
Mereka berdua tiba dikelas, dan suasana kelas masih ramai, bertanda bahwa guru belum masuk.
Nata mendudukkan badannya di kursi, menenggelamkan kepalanya dimeja, dengan tangan sebagai alas.
Di satu sisi, ada Gladys yang wajahnya memerah dengan nafas yang baik turun.
"Gladys kenapa? Asma nya kambuh?" Tanya Vely, dan duduk di sebelah Gladys.
"Habis di cekek sama Kael. Biasa anak-anak." Sahut Billa dengan santai, seakan-akan hal ini adalah hal biasa.
"Buset mainnya cekek anak orang, gue curiga si Kael suka BDSM."
Kael membalikkan badan dan memasang wajah terluka ke arah Vely, "Kok lo nuduh gue gitu sih Ly, jahat tau!!"
YOU ARE READING
What's After Like?
Romansa"Tutor biar disukain balik sama crush, gue capek banget suka bertahun-tahun tapi nggak pernah di lirik." "Gue punya 2 cara biar disukain sama crush." "Apaan?" "Yang pertama, lo harus jadi tipenya. Yang kedua, lo ke dukun." Menceritakan 6 cewek yan...