9.I'm sick

954 79 4
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka. Semua cerita adalah murni milik karya author. Jika terdapat beberapa adegan yang sama dengan cerita lain, mohon untuk segera beritahu. Tidak ada kesan menjiplak atau mengambil karya orang lain.

WARNING: Mengandung unsur Homo (gay), tidak disarankan untuk pembaca dibawah usia 16 tahun, harap bijak dalam membaca cerita.

Sorry for typo

Happy reading and enjoy guys

..

..

..

---Bible---

"Aku mencintaimu, Build"

Aku membiarkan airmataku menetes di sela kelopak mataku yang terkatup. Aku sengaja memanggil namanya untuk menunjukan bahwa aku serius dalam berucap. Aku tidak merasakan jawaban entah dari reaksi tubuh atau gumamannya. Semakin dalam kami dengan situasi ini, semakin menyadari bahwa aku mencintainya. Aku takut dia menolakku, tapi aku berharap dia menendangku.

Build sudah terlalu jauh untuk memendam perasaan sakitnya. Aku terlalu menyakitinya. Aku terlalu menghinanya dan membuatnya menunggu lama. Aku tau Build menyukaiku, tapi aku terus mencari waktu untuk moment ini. Sampai aku hampir kehilangan arah ketika ayah mengancamku untuk menjauhi Build.

Aku hanya tidak ingin jauh darinya, tapi aku pikir aku tidak akan pernah bisa memilikinya. Untuk pertama kalinya aku menjadi orang yang egois. Aku tidak ingin melepaskannya, tapi aku tidak pernah mengatakan sesuatu padanya bahwa aku miliknya. Aku hanya beban yang membuatnya bingung setiap saat.

Cukup lama kami terdiam, isakan kecil mulai terdengar dari ceruk leherku. Dan dengan segera dia mendorong tubuhku dengan keras.

Plak!

Wajahku memaling saat satu tamparan keras melayang di pipiku yang tirus. Build menamparku dengan segala emosi yang dia punya. Aku tidak marah. Aku berharap dia melakukan ini lebih keras lagi. Aku pantas.

Mulutku terbuka sedikit dan kembali mengangkat wajahku untuk menatapnya. Wajah Build sembab. Tapi aku tidak melihat airmatanya yang turun. Hanya merah bengkak di setiap sudut wajahnya. Build pasti menahannya. Aku mengambil satu langkah mendekatinya tapi dia mundur dengan kecewa.

Bibirku bergumam memanggil namanya tanpa suara, dan aku langsung bisa melihat semua emosinya. Aku percaya, Build sudah terlalu sakit karnaku. Aku menyakitinya, jadi tidak salah dia akan mengambil tindakan sekarang.

"Bajingan macam apa kau ini?"

Bahasanya berubah. Aku yakin inilah dia yang sebenarnya. Selama ini Build mengubah sifatnya menjadi kekanakan pada semua orang untuk menutupi dirinya yang lemah. Build, bagaimana bisa kamu hidup di dunia jahat seperti ini. Dan kenapa kau juga harus menahan emosimu sepanjang waktu.

Aku diam, aku hanya bisa menatapnya sedih penuh penyesalan.

"Katakan padaku, apa kau pantas sekarang!!" Build memekik keras di depan wajahku.

Sekarang aku tau, betapa buruknya aku. Bahkan ternyata aku lebih buruk dari bayanganku. Aku menangis dalam diam, tapi aku masih bisa menatap matanya.

"Apa kau bersenang-senang denganku, ha!!?"

"..."

"Katakan padaku brengsek! Kau senang mempermainkanku begini?! Sialan kau! Sialan!!!"

Aku sedikit terhuyung ke belakang saat Build memukuli dadaku beberapa kali. Hanya pukulan kecil dan aku masih bisa menahan diriku untuk tidak jatuh. Aku menunduk dalam, membiarkan dia dengan puas memukuliku.

||COMPLETED|| BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang