10. come out 🔞

2.1K 130 13
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka. Semua cerita adalah murni milik karya author. Jika terdapat beberapa adegan yang sama dengan cerita lain, mohon untuk segera beritahu. Tidak ada kesan menjiplak atau mengambil karya orang lain.

WARNING: Mengandung unsur Homo (gay), tidak disarankan untuk pembaca dibawah usia 16 tahun, harap bijak dalam membaca cerita.

Sorry for typo

Happy reading and enjoy guys

..

..

---Build---

Malam ini Barcode mengajakku untuk pergi ke pesta milik temannya. Seharusnya Apo yang menemaninya, tapi tiba-tiba saja Mile datang mengajak Apo untuk berkencan. Barcode selalu membujukku dan aku tidak bisa menolaknya.

Sekarang kami sampai di tempat pesta. Pesta ini diadakan di sebuah restoran yang sengaja disewa untuk semalam. Aku hanya mondar-mandir dengan canggung sambil mengekori Barcode yang hampir beberapa kali meninggalkanku. Tidak ada seorang pun yang menyapaku kecuali jika Barcode mengenalkanku pada teman-temannya. Aku sedikit tersinggung dan rasanya aku ingin keluar dan menunggunya di mobil.

"Eh! P'Ta!" Barcode tiba-tiba memekik keras memanggil temannya.

Barcode langsung berlari kecil dan meninggalkanku. Aku yang tersadar dengan malas mengejar Barcode.

Tubuhku kaku seketika melihat Ta yang dimaksud Barcode. Dia adalah adik Bible. Aku sedikit melongok ke segala arah untuk memastikan dia sendirian. Tapi tidak seperti harapanku, Bible muncul sambil membawa minuman. Aku langsung berbalik untuk tidak menatapnya. Bible belum menyadariku, tapi bajingan Barcode menarikku dan memperkenalkanku pada mereka. Ketahuilah, Barcode tidak tau kalau Bible dan aku berada di fakultas yang sama.

"P'Biw, kenalkan- dia kakak kelasku.." kata Barcode menunjukan cengirannya pada Ta.

Kami bertiga terdiam untuk beberapa saat. Sebelum pada akhirnya Ta tersenyum canggung dan Bible menahan nafasnya beberapa detik dengan panik. Aku pura-pura tersenyum dan mengangguk.

"Hei..! Kaku sekali sih hahaha..ayolah Phi, mereka baik kok" kata Barcode menyodok punggungku. Aku kembali tersenyum dan memalingkan wajahku ke arah lain, sebelum mempersiapkan diri untuk menatap mereka kembali.

"Barcode, aku mau cari makanan di sana..kamu nikmati saja pestamu ya" aku mencari alasan untuk keluar dari circle ini.

Barcode nampaknya tidak senang, tapi akhirnya dia mengangguk setuju. Aku langsung mengambil kesempatan itu dengan melengos pergi. Aku tidak perduli sekarang, yang penting aku tidak mau berdekatan dengan si brengsek Bible.

Aku menghirup udara dan menghembuskannya dengan singkat. Aku sudah muak dan aku tidak mau berhadapan dengannya lagi. Aku sudah selesai!

Aku meneguk segelas minuman dan sial, apa ini? Aku kira semacam sirup atau jus, rasanya sedikit pahit dan menusuk tenggorokanku. Ini lebih keras daripada sejenis soda. Aku segera meletakannya kembali dan dengan kesal pergi menuju toilet.

Aku menghirup udara sebanyak mungkin dan memejamkan mataku. Mungkin karna bertemu dengannya membuatku jadi sedikit stres. Aku semakin tidak betah di sini. Tapi aku harus menghargai Barcode yang dengan baik hati mengajakku. Aku juga tidak mungkin meninggalkan Barcode atau menyeret dia pulang. Barcode masih sangat senang berada di sini dan bertemu dengan banyak teman-temannya.

Tiba-tiba gerombolan pria datang ke toilet. Sekitar 3 pria bertubuh besar dan aku tidak keberatan. Ini toilet pria, jadi mungkin mereka ingin menggunakannya.

Tapi, aku tidak melihat satupun dari mereka mengambil bilik toilet. Mereka malah berjalan menggerubungiku. Aku merasa tidak enak dan aku segera pergi. Namun salah satu dari mereka menahan pergelangan tanganku. Aku tertarik hingga pinggulku menabrak wastafel.

||COMPLETED|| BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang