8. there is something wrong

787 80 11
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka. Semua cerita adalah murni milik karya author. Jika terdapat beberapa adegan yang sama dengan cerita lain, mohon untuk segera beritahu. Tidak ada kesan menjiplak atau mengambil karya orang lain.

WARNING: Mengandung unsur Homo (gay), tidak disarankan untuk pembaca dibawah usia 16 tahun, harap bijak dalam membaca cerita.

Sorry for typo

Happy reading and enjoy guys

..

..

..






Pagi sekali Perth, Ping dan Tong berlari memasuki halaman rumah milik Nodt. Di sana mereka sudah mendapati Nodt yang sedang bertengkar hebat dengan ayahnya.

"Kamu masih berani melawan Papa?!-"

Plak

"P'Tong!"

Tong bergerak masuk melindungi Nodt sehingga tamparan keras mendarat tepat di pipinya. Semuanya terkejut termasuk ayah Nodt.  Nodt langsung mengecek kondisi wajah temannya yang tentu saja sudah merah membekas telapak tangan yang kuat di pipi Tong yang putih. Nodt marah dan mendorong ayahnya kuat.

"Pergi! Bajingan! Pergi!"

Merasa bersalah, ayah Nodt langsung melengos pergi. Setelahnya Nodt kembali memeriksa Tong yang masih terkejut meski dia tau resikonya.

"Phi, apa yang kau lakukan sih..lihat wajahmu" suara Nodt terdengar cemas. Tanpa Nodt sadari, Tong menatapnya lembut. Dia senang, setidaknya Nodt tidak terluka.

"Kenapa kau bertengkar lagi? Apa yang dia lakukan di sini?" Tong bertanya dengan lembut. Nodt langsung berhenti bersikap cemas dan menurunkan pandangannya dengan sedih. Teringat betapa mirisnya dia.

"Papa datang untuk meminta semua tagihan karna dia bangkrut. Aku bahkan tidak mengerti mengapa dia bisa segila itu" suaranya hampir bergetar. Tong tau, Nodt pasti sedang menahan isakannya.

Tong mengangguk lalu menarik Nodt ke dalam pelukannya. Dia menepuk punggung Nodt sehingga isakan kecil lolos dari mulut Nodt.

Ping dan Perth saling memalingkan wajah untuk menyeka airmatanya yang hampir keluar. Melihat Nodt yang tidak memiliki hari baik seperti ini memang cukup memprihatinkan.

Semua orang selalu memiliki cara pandang mereka sendiri. Mereka hanya tau sisi palsu dan tanpa berpikir panjang mengatakan argumen mereka tidak meleset. Nodt memiliki sisi yang lemah, dan tentu tidak pernah dia tunjukan pada sembarang orang atau di tempat asal-asalan. Nodt berusaha mengganti moment menyedihkannya menjadi tantangan baru dalam hidupnya. Berkelahi, merundung anak lain, berteriak, dan bersikap seperti anak nakal lainnya. Dengan begitu dia bisa sedikit terhibur, pikirnya.

........

---Build---

Malam ini aku menginap di rumah Bible. Tuan Piya dan Ta terlihat begitu ramah padaku. Aku pikir mereka menyukaiku, jadi aku tidak terlalu canggung sekarang.

Waktu makan malam sudah selesai, sekarang aku masuk ke kamar Bible. Dia menyuruhku masuk lebih dulu karna Tuan Piya memanggil Bible ke kamarnya. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, tapi aku tidak menaruh curiga apapun.

Tiba-tiba pintu kembali terbuka saat aku baru saja mendaratkan bokongku di tepi kasur. Dia adalah Ta. Aku berdiri lagi untuk menyambutnya tapi Ta menyuruhku untuk tetap duduk. Dia ikut duduk di sampingku.

"P'Biw apa kau satu-satunya teman Hia?" Ta bertanya dengan penasaran. Kedengarannya dia sedikit khawatir mendengar jawabanku.

Aku menatapnya dalam untuk berpikir sejenak. Mencerna jawabanku sebelum aku keluarkan. Menelisik wajah pria muda ini dulu takut aku menjawab dengan salah. Dari sorot matanya, dia terlihat mengharapkan suatu jawaban yang sebenarnya sudah aku duga. Mengingat Bible anak yang susah bersosialisasi, mungkin Ta khawatir kakaknya tidak memiliki banyak teman dan merasa sendirian.

||COMPLETED|| BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang