Menceritakan tentang kehidupan 2 pasangan suami istri yang tinggal bersebelahan. Masing-masing dari 2 pasangan itu memiliki sikap yang saling bertolak belakang.
Konflik : Ringan
Update pertama : 20 September 2022
Cerita : Terinspirasi dari sitcom 'T...
"Ini dia asisten rumah tangga yang dibilang si Reno."
Juna memperkenalkan asisten rumah tangga yang direkomendasikan oleh temannya.
"Halo Bu, saya Widy. Saya akan melakukan pekerjaan apapun dengan benar. Dan saya akan membuat ibu jadi seperti ratu, karena saya akan melakukan segalanya sendirian."
"Oh, ya?" tanya Yuki.
"Iya, bu. Kalau ga percaya, ibu bisa test saya."
Yuki menatap Juna, "gimana?" tanya Yuki tanpa mengeluarkan suara ke Juna.
"Oke. Kalau gitu, saya sama istri saya mau lihat kerja kamu. Bisa dimulai dari mencuci piring-piring yang ada di wastafel di sana."
Juna memberi arahan ke Widy. Dia juga menunjuk area dapur dengan tangannya.
"Siap, pak."
Widy pun memulai aksinya. Dia mencuci piring-piring yang berada di wastafel. Aksinya juga diperhatikan oleh Juna dan Yuki.
"Kok lambat ya kerjanya?" tanya Yuki dengan suara yang pelan ke Juna.
"Ssstt! Ga usah julid dulu. Mana tahu dia sengaja lama, biar bersih piringnya," bisik Juna.
"Semoga ya."
"Kalau udah selesai, kamu lanjut bersih-bersih aja ya. Kami mau masuk kamar dulu." Juna sedikit berteriak agar didengar oleh Widy.
"Siap pak," jawab Widy.
Juna dan Yuki pun memasuki kamar mereka.
"Reno nemu dia dimana sih? Kerjanya kok lambat gitu?" tanya Yuki penasaran.
"Entah," jawab Juna singkat. "Udah, ah. Aku mau baca novel dulu. Untuk urusan si Widy itu, kamu yang atur. Yang pentingkan aku udah ngelakukan apa yang kamu mau."
"Jangan gitu dong. Aku kan mau dapat ART yang good sih. Kalau kerjanya lama untuk apa? Bagusan aku aja yang ngerjainnya."
"Kalau lama tapi hasilnya Bagus ya gak apa."
"Iya sih. Tapi..."
"Udah, ah debatnya. Kita lihat aja hasilnya nanti. Gimana?"
Yuki mengangguk. "Ok."
*****
Setelah Widy pulang, Yuki pun mengecek hasil kerjanya Widy. Hal yang pertama yang dia cek adalah piring-piring yang dia cuci.
"Iya sih," ujar Yuki. Dia berjalan menelusuri rumahnya. "Berdebu dong masih ini jendela." Yuki pun mengeceknya menggunakan jarinya.
"Loh, kok bisa?" tanya Juna.
"Entahlah. Padahal sedari tadi aku lihat dia selalu ngelapin kaca jendela."
"Iya, aku juga begitu lihatnya," ujar Juna. "Btw itu ada makanan tuh di lemari makan. Apa kamu mau rasa dulu makanannya, baru ngenilai apakah dia cocok jadi ART dirumah kita?" tanya Juna.
"Boleh."
Juna dan Yuki pun mengambil masakan Widy yang berada di lemari makan. Dan langsung memakannya.
"Gimana?" tanya Juna.
"Asin."
Tak tahan untuk menghabiskannya, Yuki pun mengambil tissue dan memuntahkan makanannya.
*****
Di kamar, Juna menanyakan lagi keputusan Yuki. Apakah akan mempekerjakan Widy atau tidak.
"Kayaknya kita emang ga ditakdirkan punya pembantu deh. Ada aja masalahnya. Ada yang mau ngambil duit, ada yang kegenitan sama kamu, bahkan ada yang kerjaannya meminjam uang."
"Iya juga ya. Bahkan ada yang kegenitan sama kamu. Padahal kan dia cewek." Juna mencoba menghibur Yuki.
Usahanya Juna berhasil. Dia membuat Yuki tertawa lepas. "Oh, iya itu. Aku ingat," ujar Yuki. "Emang ada-ada aja sih."
Juna memperhatikan wajah Yuki yang masih tertawa kecil. Dia juga ikut tersenyum. Setelahnya, "jadi gimana?" tanya Juna memastikan lagi.
"Gausah aja deh. Biar aku aja yang ngerjainnya, gpp," jawab Yuki.
"Beneran kan ini?"
"Iya benar. Tapi, kamu juga. Tolong dong bantuin, jangan cuma ngeberantakin aja. Ga tau apa kalau aku capek?"
"Nah, ini dia."
"Lah, kan benar. Harus saling tolong menolong."
"Hmmm..."
"Apa?"
"Iya, iya."
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
